Kiprah Altaf Vicko di dunia hiburan tanah air, yang dulunya dipenuhi gemerlap panggung dan sorotan kamera, kini terbungkus kabut permasalahan hukum. Presenter televisi yang dikenal luas ini, kini berstatus tersangka atas dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap istrinya, Shahnaz Anindya. Kasus ini tak hanya menguak sisi gelap kehidupan pribadi seorang selebritas, tetapi juga menyisakan catatan penting tentang ironi kehidupan dan dampak kekerasan dalam hubungan.
Altaf, yang mengawali karirnya sebagai penyiar radio di Bandung pada tahun 2006, dengan cepat menapaki tangga popularitas. Keberhasilannya sebagai finalis Cover Boy majalah Aneka Yess! menjadi gerbang awal memasuki dunia hiburan. Namanya semakin melejit setelah membawakan berbagai acara olahraga dan musik di stasiun televisi swasta. Dari panggung olahraga hingga hingar bingar musik, wajah Altaf nyaris tak pernah absen dari layar kaca.
Namun, di balik kesuksesan karir yang cemerlang, tersimpan masalah rumah tangga yang pelik. Pernikahannya dengan Shahnaz Anindya pada Juni 2022 hanya seumur jagung. Kurang dari sebulan setelah pernikahan, keduanya sudah pisah rumah. Konflik memuncak ketika pada 7 September 2023, Shahnaz melaporkan Altaf ke pihak berwajib atas dugaan KDRT.
Also Read
Laporan tersebut mengungkap kekerasan psikis yang dialami Shahnaz, berupa ucapan dan tekanan mental yang merusak kesehatan mentalnya. Kendati hasil visum tidak menunjukkan adanya kekerasan fisik, dampak psikis yang dialami Shahnaz cukup serius. Kasus ini menjadi pengingat bahwa KDRT tidak selalu meninggalkan luka fisik yang kasat mata, tetapi juga bisa berbentuk kekerasan verbal dan mental yang sama-sama menghancurkan.
Setelah melalui proses penyelidikan yang melibatkan pemeriksaan saksi dan hasil visum, Altaf akhirnya ditetapkan sebagai tersangka pada 10 Juni 2024. Meski demikian, ia tidak ditahan, melainkan hanya diwajibkan melapor dua kali seminggu. Keputusan ini didasarkan pada ancaman hukuman yang di bawah lima tahun, sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
Di tengah proses hukum yang berjalan, perceraian antara Altaf dan Shahnaz juga terus bergulir. Gugatan cerai yang diajukan Shahnaz juga disertai tuntutan hak asuh anak semata wayang mereka, Alaia Rumi, yang baru berusia 1,5 tahun. Shahnaz juga menuding Altaf tidak memberikan nafkah untuk anaknya sejak keduanya pisah rumah. Kondisi ini semakin memperburuk citra Altaf di mata publik.
Kasus ini menjadi pelajaran pahit, bukan hanya bagi Altaf, tetapi juga bagi kita semua. Keberhasilan karir dan popularitas tidak menjamin kebahagiaan dan keharmonisan dalam kehidupan pribadi. Kasus ini juga mengingatkan tentang pentingnya membangun komunikasi yang sehat dan menghargai pasangan dalam sebuah hubungan. Kekerasan dalam bentuk apapun, baik fisik maupun psikis, adalah tindakan yang tidak bisa dibenarkan.
Kisah Altaf Vicko menjadi ironi yang pahit. Seorang presenter yang dulu dikenal menghibur masyarakat, kini harus menghadapi tuntutan hukum dan sorotan publik akibat permasalahan pribadi. Semoga kasus ini bisa menjadi pembelajaran bagi semua pihak, dan memberikan keadilan bagi Shahnaz Anindya serta putrinya, Alaia Rumi. Kasus ini juga menjadi pengingat bahwa dibalik layar kaca dan gemerlap dunia hiburan, selalu ada realitas kehidupan yang terkadang tidak seindah yang kita lihat.