Seks dan awet muda, dua hal yang tampak tak berkaitan, namun ternyata menyimpan hubungan menarik yang patut dikulik. Mitos atau fakta? Pertanyaan ini kerap menggelitik benak banyak orang. Jika Anda juga penasaran, mari kita bedah lebih dalam, didukung oleh temuan ilmiah yang terpercaya.
Bukan sekadar mitos belaka, sebuah penelitian dari University of California, Amerika Serikat, memberi kita secercah harapan. Riset ini menemukan korelasi antara frekuensi hubungan seksual dengan perlambatan proses penuaan. Bagaimana bisa?
Rahasia di Balik Telomer: Pelindung Kromosom yang Terjaga
Dalam penelitian tersebut, para partisipan yang rutin berhubungan seks ternyata memiliki kondisi kromosom yang lebih prima. Lebih spesifik lagi, mereka memiliki telomer yang lebih panjang. Telomer adalah ujung pelindung kromosom, mirip seperti ‘topi’ yang mencegah kerusakan DNA dan penuaan sel. Semakin panjang telomer, semakin baik pula perlindungan terhadap kerusakan sel, sehingga proses penuaan pun melambat.
Also Read
Jadi, seks ternyata bukan sekadar aktivitas fisik yang menyenangkan, tetapi juga memiliki dampak positif hingga level seluler. Namun, bagaimana mekanisme seks bisa menjaga telomer tetap panjang?
Seks, Detoksifikasi Alami, dan Peredam Stres
Pakar seks, Kait Scalisi, menjelaskan bahwa selama berhubungan seks, tubuh mengalami pijatan limfatik. Proses ini membantu sistem limfatik dalam membuang limbah dan racun dari tubuh, layaknya detoksifikasi alami. Sistem limfatik yang berfungsi optimal tentu akan menjaga tubuh dari berbagai penyakit, termasuk yang terkait dengan penuaan.
Tak hanya itu, orgasme yang dicapai saat berhubungan seks terbukti ampuh meredakan stres. Saat stres, tubuh memproduksi hormon kortisol yang dapat mempercepat penuaan. Namun, orgasme justru meningkatkan endorfin yang bekerja untuk menetralkan kortisol, sehingga tubuh menjadi lebih rileks dan bahagia. Kondisi ini secara tidak langsung akan memengaruhi kesehatan dan memperlambat penuaan.
Lebih dari Sekadar Seks: Gaya Hidup Sehat adalah Kunci
Meski temuan sains ini menggembirakan, penting untuk diingat bahwa seks bukan satu-satunya kunci awet muda. Penelitian ini juga menekankan pentingnya gaya hidup sehat secara keseluruhan. Seks rutin yang dibarengi dengan pola makan seimbang, olahraga teratur, dan istirahat yang cukup, tentu akan memberikan hasil yang lebih optimal.
Kesimpulan
Jadi, benarkah seks rutin bikin awet muda? Jawabannya, ada benarnya. Temuan ilmiah menunjukkan korelasi positif antara seks rutin dan perlambatan penuaan, berkat terjaganya telomer, detoksifikasi alami, dan kemampuan meredakan stres. Namun, perlu diingat bahwa awet muda adalah hasil dari kombinasi berbagai faktor, bukan hanya seks semata.
Jadi, nikmati hubungan seksual Anda dengan pasangan, namun jangan lupakan pentingnya menjaga kesehatan secara menyeluruh. Dengan begitu, Anda bisa menikmati hidup yang lebih sehat, bahagia, dan awet muda.