Kabar duka menyelimuti dunia hiburan dan olahraga ekstrem. Yitta Dali Wassink, atau yang lebih dikenal dengan nama Dali Wassink, seorang atlet surfing berbakat sekaligus model asal Thailand, meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas di Bali. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam, terutama bagi sang istri, Jennifer Coppen, dan putri kecil mereka, Kamari Sky Wassink. Mari kita telaah lebih dalam sosok Dali, perjalanan hidupnya, dan warisan yang ditinggalkannya.
Latar Belakang dan Akar Keluarga yang Multikultural
Dali bukan hanya seorang atlet surfing, ia adalah potret perpaduan budaya. Lahir dari ibu berdarah Thailand, Yaowaret Prawat, dan ayah berdarah Belanda (yang namanya tidak dipublikasikan), Dali tumbuh dalam lingkungan multikultural di Bali. Ia menghabiskan masa sekolahnya dari PAUD hingga SMA di Dyatmika School, Denpasar, sebuah institusi yang terkenal dengan kurikulum holistiknya. Pendidikan di sekolah ini mungkin turut membentuk kepribadiannya yang penuh semangat dan cinta petualangan.
Karier dan Gairah di Atas Ombak dan Papan Seluncur
Kecintaan Dali pada laut membawanya menjadi seorang surfer profesional. Ia dikenal sebagai salah satu surfer muda berbakat yang kerap meliuk di ombak pantai-pantai Bali. Selain itu, Dali juga merambah dunia modeling, tergabung dalam Castaway Model Management. Ia sering tampil dalam berbagai kampanye fashion dan pariwisata, membuktikan bakatnya di depan kamera. Tak hanya di atas ombak, Dali juga punya gairah pada skateboard dan motor besar, mencerminkan jiwanya yang bebas dan gemar tantangan.
Also Read
Cinta dan Keluarga: Kisah Singkat yang Penuh Makna
Perjalanan cinta Dali dan Jennifer Coppen, seorang artis dan selebgram, menjadi sorotan publik. Pernikahan mereka pada 10 Oktober 2023, adalah awal dari babak baru kehidupan mereka. Kebahagiaan mereka kian lengkap dengan kehadiran putri pertama mereka, Kamari Sky Wassink, pada 22 Desember 2023. Momen-momen manis bersama Kamari kerap mereka bagikan di media sosial, memperlihatkan kehangatan keluarga kecil mereka.
Namun, takdir berkata lain. Pada 18 Juli 2024, Dali mengalami kecelakaan tragis saat mengendarai motor di Jalan Sunset Road, Seminyak. Tabrakan dengan pembatas jalan menyebabkan luka parah, dan nyawanya tak tertolong. Kecelakaan ini bukan hanya menyisakan duka bagi keluarga, tetapi juga bagi para penggemar dan komunitas surfing.
Warisan yang Terus Hidup
Kepergian Dali Wassink menyisakan duka mendalam, namun warisannya akan terus hidup. Sosoknya sebagai atlet bersemangat, model penuh gaya, dan ayah penyayang akan selalu dikenang. Jennifer Coppen, dengan tabah, menyimpan sedikit abu jenazah Dali dalam kalung, sebagai pengingat bahwa ia selalu bersama dan menemani setiap langkahnya.
Kisah Dali, meski singkat, adalah kisah tentang gairah, cinta, dan keluarga. Ia adalah pengingat bahwa hidup ini rapuh, namun semangat dan warisan kebaikan bisa tetap hidup dalam kenangan dan hati orang-orang yang kita cintai. Dali Wassink, sosok inspiratif yang akan selalu dikenang.
