Kasus perceraian Andre Taulany dan Rien Wartia Trigina, atau yang akrab disapa Erin, masih menjadi perbincangan hangat. Publik terkejut, bagaimana tidak? Pasangan yang selama ini terlihat harmonis tiba-tiba diterpa badai perpisahan. Gugatan cerai talak yang diajukan Andre sejak 4 April 2024 di Pengadilan Agama Tigaraksa, Tangerang, sontak mengagetkan banyak pihak.
Di tengah riuhnya pemberitaan dan hujatan warganet, Erin justru memilih jalur yang tak biasa. Ia mengunggah video kajian dari ustaz Hanan Attaki yang membahas tentang cara menghadapi kejahatan, khususnya di media sosial. Dalam video tersebut, ustaz Hanan Attaki menyampaikan bahwa ketika kita diperlakukan buruk, ada dua pilihan: menghadapi sendiri atau menyerahkan semuanya kepada Allah. Jika memilih opsi kedua, maka amalkanlah surat Al-Muzzammil ayat 10 dan 11, yaitu dengan bersikap tenang, tidak reaktif, dan mengabaikan perbuatan buruk dengan cara yang baik.
Pesan ini seolah menjadi oase di tengah badai perceraian yang menerpa Erin. Ia seperti ingin menyampaikan bahwa daripada larut dalam emosi dan membalas komentar negatif, ia lebih memilih untuk menenangkan diri dan menyerahkan segalanya kepada Sang Pencipta. Langkah ini menunjukkan kematangan Erin dalam menghadapi masalah, dan bagaimana ia berusaha menjaga hatinya dari rasa sakit dan dendam.
Also Read
Pilihan Erin untuk mengamalkan ajaran agama dalam menghadapi masalah tentu patut diapresiasi. Di era digital ini, sangat mudah bagi seseorang untuk terpancing emosi dan membalas komentar negatif dengan lebih agresif. Namun, Erin membuktikan bahwa kita bisa memilih jalan yang lebih bijaksana, yaitu dengan mengendalikan diri dan mencari ketenangan dalam agama.
Namun, publik tentu masih penasaran dengan alasan di balik gugatan cerai ini. Setelah 18 tahun membina rumah tangga, mengapa Andre memilih jalan perceraian? Berbagai spekulasi pun bermunculan, mencoba menerka-nerka alasan di balik keputusan tersebut. Namun, hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari Andre maupun Erin yang menjelaskan akar permasalahan.
Spekulasi dan asumsi tentu akan terus berkembang seiring berjalannya waktu. Namun, satu hal yang bisa kita pelajari dari situasi ini adalah bagaimana pentingnya untuk tidak mudah menghakimi orang lain, terutama di saat mereka tengah menghadapi kesulitan. Mari kita hargai privasi Andre dan Erin, dan berharap mereka berdua bisa menemukan jalan terbaik dalam menyelesaikan masalah ini dengan damai dan bijaksana. Pilihan Erin untuk bersikap tenang dan menyerahkan masalah pada Tuhan bisa jadi inspirasi bagi kita semua.