Putra bungsu dari musisi legendaris Ahmad Dhani dan Maia Estianty, Abdul Qodir Jaelani atau yang lebih dikenal dengan Dul Jaelani, bukan hanya sekadar "anak selebriti". Ia adalah potret nyata bakat dan dedikasi seorang musisi muda yang terus berkembang. Di usia 23 tahun (akan genap 24 pada Agustus 2024), Dul telah menorehkan jejaknya di industri musik dan seni peran Indonesia. Mari kita telusuri lebih dalam perjalanan karirnya.
Dari The Lucky Laki Hingga Eksplorasi Genre Musik
Masa kecil Dul tak lepas dari dunia musik. Bersama kedua kakaknya, Al dan El, mereka membentuk grup vokal The Lucky Laki yang sempat hits dengan lagu "Superman". Dul, saat itu, bukan hanya sekadar adik yang ikut-ikutan, ia punya peran sentral sebagai vokalis dan bassist. Keberhasilan The Lucky Laki membuka mata publik akan talenta musik Dul.
Namun, Dul tak berhenti di situ. Ia terus bereksplorasi. Pada tahun 2013, ia membentuk band beraliran grunge bernama Backdoor, menunjukkan keberaniannya untuk keluar dari zona nyaman dan mencoba genre yang berbeda. Meski sempat mengalami pergantian personel, semangat Dul tak padam. Ia tetap memainkan peran sentral sebagai gitaris dan vokalis. Langkah ini membuktikan bahwa Dul bukan hanya sekadar mengikuti jejak orang tuanya, tetapi ia ingin membentuk identitas musikalnya sendiri.
Also Read
Keterlibatannya dalam grup Ahmad Bersaudara bersama El Rumi juga memperkaya pengalamannya. Namun, Dul juga tak melupakan solo karir. Single seperti "Kamu dan Aku" (2019), "Selalu Dia" (2021) bersama Astrid Sartiasari, dan "Dinda di Mana" (2023) dengan Tissa Biani semakin mengukuhkan posisinya sebagai penyanyi solo yang patut diperhitungkan. Kolaborasi-kolaborasi ini juga menunjukkan fleksibilitas Dul dalam berbagai genre dan gaya musik.
Melebarkan Sayap ke Dunia Akting
Selain musik, Dul juga melebarkan sayap ke dunia akting. Debutnya di film Laskar Cilik (2010) adalah langkah awal. Ia kemudian membuktikan kemampuan aktingnya dengan peran-peran yang lebih kompleks di film Dear Imamku (2021) dan Star Syndrome (2023). Kehadirannya di layar kaca sebagai pengisi acara dan juri di Idola Cilik menunjukkan bahwa ia adalah sosok yang multitalenta.
Kisah Kecelakaan dan Kedewasaan Dini
Kecelakaan tragis di tol pada tahun 2013 adalah titik balik dalam hidup Dul. Kejadian itu bukan hanya meninggalkan trauma, tetapi juga membentuk kedewasaan dirinya. Meski masih berusia 13 tahun saat itu, ia harus menghadapi proses hukum yang rumit. Namun, ia berhasil melewatinya dan kembali fokus pada karir dan kehidupannya. Pengalaman ini, meski pahit, tampaknya memacu Dul untuk lebih menghargai hidup dan berkarya.
Cinta, Keluarga, dan Jalan Hidup yang Berbeda
Hubungan asmara Dul dengan aktris Tissa Biani menjadi sorotan publik, namun ia tetap menjaga privasinya. Dul juga dikenal sangat dekat dengan kedua orang tuanya, meskipun Ahmad Dhani dan Maia Estianty sudah bercerai. Kedekatan ini menjadi bukti bahwa Dul mampu membangun hubungan yang sehat di tengah dinamika keluarga.
Berbeda dengan Al dan El yang memilih kuliah di London, Dul memilih jalur yang berbeda. Keputusannya untuk tidak kuliah menunjukkan bahwa ia memiliki keyakinan kuat pada pilihannya dan ingin fokus sepenuhnya pada karir musik. Pilihan ini juga menunjukkan bahwa kesuksesan tidak selalu harus dicapai melalui jalur pendidikan formal.
Lebih dari Sekadar Anak Selebritis
Dul Jaelani bukan hanya seorang anak dari orang tua terkenal. Ia adalah musisi muda yang bertalenta, pekerja keras, dan memiliki visi yang jelas. Melalui karya-karyanya, kita bisa melihat bagaimana ia terus berkembang dan mengukuhkan posisinya di industri hiburan Indonesia. Kisahnya adalah inspirasi bagi banyak anak muda yang ingin meraih impiannya dengan kerja keras dan dedikasi. Dul membuktikan bahwa kesuksesan bisa diraih dengan jalan yang berbeda-beda.