Gairah seksual, atau libido, adalah dorongan alami yang dialami setiap manusia, termasuk wanita. Fluktuasi libido adalah hal yang normal, dan pada wanita, peningkatan gairah seksual seringkali dikaitkan dengan siklus menstruasi. Namun, tahukah kamu bahwa ada lebih dari sekadar perubahan hormon yang memengaruhi peningkatan gairah wanita menjelang haid? Mari kita bedah lebih dalam!
Puncak Gairah Saat Ovulasi dan Menjelang Haid
Sebagaimana artikel sebelumnya membahas, lonjakan estrogen sebelum dan selama ovulasi memang menjadi salah satu pemicu utama peningkatan gairah seksual pada wanita. Ini adalah respons biologis alami karena tubuh sedang berada dalam kondisi paling subur dan siap untuk bereproduksi. Namun, jangan lupakan juga masa-masa menjelang haid.
Meskipun ovulasi sudah lewat, beberapa wanita justru mengalami peningkatan libido menjelang menstruasi. Fenomena ini seringkali kurang dibahas, padahal ada beberapa alasan menarik di baliknya:
Also Read
1. Rasa Aman dan Kebebasan dari Kekhawatiran Kehamilan
Setelah masa subur (ovulasi) berlalu, risiko kehamilan menjadi lebih rendah. Bagi pasangan yang belum berencana memiliki anak, kondisi ini bisa menciptakan perasaan aman dan bebas dari kekhawatiran. Dampaknya? Gairah seksual bisa meningkat karena tidak ada lagi beban pikiran soal potensi kehamilan. Namun, tetap perlu diingat, kehamilan tetap bisa terjadi, jadi jangan lupakan kontrasepsi jika memang belum menginginkan momongan.
2. Sensasi Lubrikasi Alami yang Meningkat
Cairan vagina yang keluar menjelang haid seringkali lebih banyak dan lebih bening atau putih. Peningkatan produksi cairan ini berperan sebagai pelumas alami yang membuat area miss V menjadi lebih sensitif dan mudah terangsang. Bayangkan seperti taman yang disiram air, menjadi lebih segar dan siap untuk menerima sentuhan. Sensasi inilah yang seringkali memicu gairah seksual.
3. Tekanan pada G-spot yang Tak Terduga
Perubahan hormon menjelang haid bisa menimbulkan rasa tidak nyaman, bahkan mual pada beberapa wanita. Perubahan hormonal ini juga bisa memicu retensi cairan dan tekanan pada organ dalam. Uniknya, tekanan ini ternyata juga bisa memengaruhi area G-spot. Tekanan pada G-spot membuat area tersebut dan area di sekitarnya seperti klitoris dan labia menjadi lebih sensitif, sehingga rangsangan menjadi lebih mudah memicu gairah.
4. Lebih dari Sekadar Hormon: Peran Psikologis dan Emosional
Penting untuk diingat bahwa gairah seksual bukan sekadar respons fisik semata. Faktor psikologis dan emosional juga memegang peranan penting. Mungkin saja menjelang haid, wanita merasa lebih rileks, lebih dekat dengan pasangannya, atau bahkan merasa lebih percaya diri dengan tubuhnya. Kondisi emosional yang positif ini tentu dapat memicu gairah seksual yang lebih besar.
Memahami Tubuh Sendiri, Memahami Libido
Peningkatan gairah seksual menjelang haid adalah fenomena yang unik dan bervariasi pada setiap wanita. Memahami bahwa kondisi ini adalah hal yang normal dan alami bisa membantu kita lebih menerima tubuh kita sendiri. Jika kamu mengalami peningkatan gairah seksual menjelang haid, nikmatilah momen tersebut dengan pasangan. Yang terpenting, komunikasi dan keterbukaan dengan pasangan adalah kunci untuk kehidupan seks yang sehat dan memuaskan. Jadi, jangan ragu untuk mendiskusikan hal ini dengan pasangan, ya!