Kepergian penyanyi rohani Melitha Sidabutar meninggalkan duka mendalam, tak hanya bagi keluarga dan sahabat, tapi juga bagi para penggemar musik rohani di Indonesia. Di tengah kesedihan, sosok Glen Imanuel Sanjaya, kekasih Melitha, turut menjadi perhatian publik. Unggahan-unggahan penuh kenangan Glen di media sosial, membuat banyak warganet penasaran dengan siapa sebenarnya pria ini. Mari kita telusuri lebih dalam tentang profil dan perjalanan hidupnya.
Glen Imanuel Sanjaya, ternyata bukan sekadar kekasih dari seorang penyanyi. Ia adalah seorang pendeta yang melayani di Gereja Tiberias Indonesia. Perjalanan Glen menuju profesinya saat ini, ternyata tidaklah mudah. Berdasarkan penelusuran dari akun Instagram pribadinya, Glen awalnya aktif dalam paduan suara gereja sebelum akhirnya memutuskan untuk mengikuti panggilan Tuhan sebagai pendeta.
Menariknya, Glen pernah menolak beasiswa Teologi pada tahun 2014. Dalam sebuah unggahan di akun Instagramnya pada Agustus 2022, Glen mengungkapkan bahwa saat itu ia merasa belum siap dan bahkan mencoba menghindar dari panggilan tersebut. “Tahun 2014 lalu, ditawarkan beasiswa Teologi tapi pada waktu itu merasa belum siap dan mau lari dari panggilan tersebut. Akhirnya tawaran tersebut ditolak dengan banyak alasan dan merasa tidak siap pada panggilan tersebut,” tulisnya.
Also Read
Penolakan ini menunjukkan bahwa Glen bukanlah seseorang yang secara instan mengambil keputusan untuk melayani Tuhan. Ada pergumulan batin dan proses pematangan diri yang ia lalui. Baru pada tahun 2018, ia kembali mendapatkan tawaran beasiswa tersebut, dan kali ini ia menerima. Dengan dukungan dari orang-orang terdekat, Glen akhirnya memantapkan hati dan berhasil menyelesaikan pendidikan strata satu di Harvest International Theological Seminary (HITS).
Kisah Glen ini memberikan sebuah perspektif yang menarik. Di balik kesedihan yang mendalam atas kehilangan Melitha, terungkap sosok seorang pria yang tengah menjalani proses pencarian dan pengabdian pada Tuhan. Ia bukan sosok yang sempurna, namun melalui perjalanan hidupnya, ia menunjukkan komitmen dan keberanian untuk mengikuti panggilan hidupnya. Unggahan-unggahan Glen di media sosial pasca kepergian Melitha, tak hanya mengungkapkan kesedihan, tetapi juga memberikan gambaran tentang kedekatan dan hubungan yang mendalam antara keduanya. Kesedihan dan ketegarannya memberikan sentuhan humanis yang menguatkan bahwa bahkan di tengah rasa kehilangan yang mendalam, iman dan kekuatan dari Tuhan tetap menjadi sandaran.
Kehadiran Glen, dengan latar belakangnya sebagai pendeta, memberikan dimensi yang lebih dalam pada kisah cinta mereka dengan Melitha. Di tengah rasa duka, sosok Glen menjadi simbol pengharapan dan kekuatan iman, mengingatkan kita bahwa dalam setiap kehilangan, selalu ada cinta dan harapan yang tak pernah padam. Artikel ini diharapkan bisa menjawab rasa penasaran warganet tentang sosok Glen, dan juga memberikan inspirasi tentang bagaimana setiap individu memiliki jalan uniknya masing-masing dalam menemukan panggilan hidup dan menjalani kehidupan dengan iman.