Lagu "In Love With Another Man" milik Jazmine Sullivan kembali mencuri perhatian publik setelah 15 tahun dirilis. Popularitasnya melonjak di media sosial, terutama TikTok, dengan banyak pengguna yang meng-cover lagu ini. Fenomena ini bukan tanpa alasan. Lirik yang kuat dan melodi yang menyayat hati berhasil menyentuh emosi banyak pendengar, khususnya mereka yang pernah mengalami dilema serupa dalam percintaan.
Lagu ini bukan sekadar kisah cinta segitiga biasa. Ia menggambarkan pergulatan batin seorang wanita yang terjebak dalam cinta terlarang. Ia mencintai pria lain, bukan pasangannya yang saat ini. Ironisnya, pasangannya memperlakukannya dengan sangat baik, bahkan jauh lebih baik dari pria yang dicintainya. Pengakuan ini tercermin jelas dalam lirik, "You treat me so much better than him // And if I was sane there’d be no competition // But I’m in love with someone else."
Ada konflik yang begitu dalam. Di satu sisi, ia menyadari bahwa pasangannya saat ini adalah pilihan yang rasional dan ideal. Namun, hatinya tak bisa dibohongi. Perasaan cinta pada pria lain begitu kuat, irasional, dan di luar kendalinya. Ia bahkan merasa bersalah dan tidak pantas mendapatkan cinta dari pasangannya. Ia merasa telah mengkhianati kepercayaan dan kebaikan pasangannya.
Also Read
Lirik lagu ini tidak hanya berbicara tentang perselingkuhan atau ketidaksetiaan. Lebih dari itu, lagu ini mengeksplorasi kompleksitas perasaan manusia yang seringkali sulit dipahami dan dikendalikan. Cinta tidak selalu rasional, cinta juga tidak selalu memilih yang terbaik. Terkadang, cinta justru menarik kita pada hal-hal yang membuat kita merasa bersalah dan dilema.
"In Love With Another Man" menggarisbawahi bahwa cinta bukanlah sekadar logika dan pilihan, tapi juga tentang perasaan yang mendalam dan sulit diatur. Ia mengakui bahwa pria yang ia cintai bukanlah sosok sempurna. Mereka sering bertengkar, bahkan pria itu terkadang tidak memperlakukannya dengan baik. Namun, ada magnet yang tak bisa dijelaskan yang membuatnya terus terpikat. Pria itu, dengan segala kekurangannya, adalah sosok yang "benar" baginya, "He’s not always right, but he’s so right for me."
Kepopuleran lagu ini mungkin juga disebabkan oleh kenyataan bahwa banyak orang yang pernah mengalami atau setidaknya memahami dilema yang sama. Cinta seringkali rumit, dan kita tidak selalu bisa mengendalikan perasaan kita. Ketika pilihan rasional bertentangan dengan dorongan hati, kita terombang-ambing dalam lautan kebingungan dan penyesalan.
Fenomena viral lagu ini menjadi pengingat bahwa musik tidak hanya hiburan semata, tetapi juga cermin yang merefleksikan pengalaman dan emosi manusia. "In Love With Another Man" bukan sekadar lagu galau, tapi juga sebuah pengakuan jujur tentang dilema cinta yang mungkin pernah atau sedang kita hadapi. Lagu ini menawarkan ruang bagi pendengar untuk merenung, memahami, dan mungkin menemukan sedikit kelegaan dalam menyadari bahwa mereka tidak sendirian dalam mengalami kerumitan cinta.