Lagu "Mendua" yang dilantunkan Astrid Sartiasari kembali mencuri perhatian publik, bahkan 11 tahun setelah perilisannya. Siapa sangka, lagu yang dulu akrab di telinga para penikmat musik Indonesia ini kini kembali merajai platform digital, khususnya TikTok. Pantas saja, hingga saat ini "Mendua" masih bertengger di posisi #52 tangga lagu Spotify Indonesia.
Fenomena kembalinya lagu lawas ini patut diacungi jempol. Bukan tanpa sebab, "Mendua" rupanya menjadi pilihan favorit para kreator konten di TikTok sebagai backsound untuk video-video bertema galau. Liriknya yang pilu tentang pengkhianatan cinta begitu melekat di hati banyak orang, sehingga mudah sekali untuk relate. Bahkan, sejak akhir 2023 lagu ini sudah sering digunakan di TikTok, namun popularitasnya meroket di Januari 2024 setelah dipadukan dengan lagu "Tentang Rasa", yang juga merupakan karya Astrid. Kombinasi dua lagu dengan nuansa sendu ini semakin memperkuat efek melankolis pada konten-konten yang dibuat.
Lagu "Mendua" memang bukan sekadar lagu biasa. Ia adalah narasi penderitaan seorang yang terluka hatinya akibat dikhianati oleh orang terkasih. Nada-nada sendu dan lirik yang mendalam seolah menyuarakan isi hati jutaan orang yang pernah mengalami pengalaman pahit serupa. Tak heran jika lagu ini begitu digandrungi, bahkan oleh generasi yang mungkin belum familiar saat pertama kali dirilis.
Also Read
Kekuatan "Mendua" terletak pada kemampuannya menghadirkan rasa simpati dan koneksi emosional bagi pendengarnya. Lirik-lirik seperti "terlalu jauh" menggambarkan perasaan terombang-ambing dan terluka yang sangat mendalam. Ini bukan hanya sekedar lagu tentang cinta yang gagal, namun juga sebuah cermin dari realita kehidupan percintaan yang seringkali tidak berjalan mulus.
Viralnya "Mendua" di TikTok juga membuktikan bahwa sebuah karya seni yang jujur dan autentik akan selalu menemukan jalannya untuk kembali menyentuh hati banyak orang. Lirik yang sederhana namun menusuk kalbu, dipadukan dengan melodi yang indah, menjadikan lagu ini tetap relevan dan digemari lintas generasi. "Mendua" bukan hanya soundtrack galau, tetapi juga representasi dari luka yang pernah dialami banyak orang, dan itu membuatnya begitu terasa dekat dan mengena di hati.
Bagi kamu yang sedang merasakan patah hati, "Mendua" mungkin bisa menjadi teman setia untuk menemani hari-hari kelammu. Namun, perlu diingat bahwa kesedihan tidak boleh berlarut-larut. Jadikan lagu ini sebagai penguat untuk bangkit kembali dan menatap masa depan dengan lebih tegar.
Yuk, bagikan lagu andalanmu saat galau di kolom komentar, siapa tahu kita punya selera yang sama!