Lagu "Ocean and Engines" dari NIKI bukan sekadar alunan melodi yang mendayu. Di balik liriknya yang puitis, tersimpan kisah perpisahan yang getir, proses pemulihan yang berliku, dan metafora samudra yang luas untuk menampung segala perasaan. Lagu ini mengajak kita menyelami kedalaman emosi seorang individu yang sedang menghadapi kenyataan pahit bahwa cintanya harus berakhir.
Dari Kamar Tidur ke Samudra Kenangan
NIKI membuka lagu ini dengan gambaran intim: dua jiwa yang berbaring di ranjang, jari-jari bertaut, pikiran menyatu. Namun, kehangatan itu kontras dengan kata-kata yang terucap: "Aku tidak ingin kau pergi." Di sinilah keretakan mulai terasa. Perpisahan itu terasa mengiris, terutama karena keduanya pernah begitu dekat hingga terasa seperti "superpower".
Lagu ini tak hanya berkutat pada kesedihan saat perpisahan. NIKI juga melukiskan perjuangan batin seseorang yang berusaha menerima kenyataan. Frasa "Bagaimana bisa sekarang kau menjadi orang asing?" menggambarkan kebingungan dan rasa tidak percaya atas perubahan drastis yang terjadi. Di satu sisi, ada cinta yang tak pernah pudar; di sisi lain, ada kenyataan bahwa hubungan itu harus berakhir.
Also Read
Metafora Samudra dan Mesin: Sebuah Perjalanan Pemulihan
Judul "Ocean and Engines" bukan sekadar nama yang dipilih secara acak. Samudra di sini melambangkan luasnya perasaan yang berkecamuk, kedalaman luka yang dirasakan, dan juga harapan untuk menemukan kedamaian. Sebagaimana samudra yang tak terbatas, emosi kehilangan dan penyesalan terasa begitu besar dan sulit untuk dibendung.
Sementara itu, "engines" atau mesin merujuk pada proses pemulihan dan pergerakan maju. Mesin yang dinyalakan melambangkan keputusan untuk tidak berlarut-larut dalam kesedihan dan mulai melangkah. Di bagian akhir lagu, lirik "Dan aku memulai mesinku. Sudah waktunya berakhir" adalah sebuah deklarasi untuk menerima perpisahan dan memulai babak baru.
Lebih dari Sekadar Lagu Perpisahan
"Ocean and Engines" bukan sekadar lagu perpisahan biasa. Lebih dari itu, lagu ini adalah sebuah proses introspeksi dan penerimaan diri. NIKI tidak mencoba menghapus rasa sakit, tetapi dia merangkulnya sebagai bagian dari perjalanan hidup. Ia tidak terjebak dalam masa lalu, tetapi menggunakan kenangan sebagai bahan bakar untuk melangkah maju.
Lagu ini mengajarkan bahwa cinta, meski berakhir, tetap memiliki nilai yang penting. Cinta juga bisa menjadi guru yang berharga dalam hidup. Meskipun perpisahan itu menyakitkan, kita tetap bisa belajar, berkembang, dan menemukan kedamaian di akhir jalan.
"Ocean and Engines" adalah sebuah pengingat bahwa kehilangan adalah bagian dari kehidupan. Namun, setiap akhir selalu memberi ruang bagi awal yang baru. Kita mungkin akan merenung dalam "samudra" kesedihan, tetapi kita juga punya kekuatan untuk menyalakan "mesin" kita dan berlayar menuju masa depan yang lebih baik.