Pacaran Saat Puasa, Batal atau Tidak? Ini Kata Islam

Dian Kartika

Hubungan

Bulan Ramadan, bulan penuh berkah, seharusnya menjadi momen untuk meningkatkan ibadah dan pengendalian diri. Umat Muslim berlomba-lomba mencari pahala, termasuk menahan diri dari hawa nafsu, bukan hanya makan dan minum, tetapi juga hawa nafsu lainnya. Namun, pertanyaan sering muncul, bagaimana dengan pacaran saat berpuasa? Apakah pacaran membatalkan puasa? Yuk, kita bedah lebih dalam!

Pacaran, Istilah yang Asing dalam Islam

Perlu digarisbawahi, Islam sebenarnya tidak mengenal istilah pacaran. Kedekatan dengan lawan jenis yang bukan mahram, apalagi berduaan, sangat dilarang. Hal ini ditegaskan dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Ahmad: “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka jangan sekali-kali berkhalwat (berduaan) dengan perempuan yang bukan mahram karena yang ketiga di antara mereka adalah setan.” Hadis ini memberikan gambaran jelas tentang betapa pentingnya menjaga jarak dengan lawan jenis yang belum terikat pernikahan.

Bahkan, berkirim pesan mesra atau chatting dengan pacar juga termasuk dalam kategori semi khalwat, meskipun tidak bertatap muka langsung. Aktivitas ini tetap dilarang dalam agama karena membuka celah bagi perbuatan yang lebih jauh.

Tidak Membatalkan Puasa, Tapi…

Lantas, apakah berpacaran saat puasa, seperti chatting mesra, berduaan, atau bahkan bergandengan tangan, membatalkan puasa? Secara fiqih, jawabannya adalah tidak. Hal yang membatalkan puasa adalah keluarnya air mani dan hubungan intim. Selama aktivitas pacaran tidak sampai pada hal tersebut, puasa tetap sah secara hukum.

Namun, di sinilah letak persoalannya. Meski secara teknis tidak membatalkan puasa, pacaran tetap dianggap sebagai perbuatan maksiat. Ini yang menjadi poin penting. Kita harus memahami bahwa puasa bukan sekadar menahan lapar dan haus. Lebih dari itu, puasa adalah latihan untuk mengendalikan diri dari segala bentuk hawa nafsu dan menjauhi perbuatan dosa.

Puasa yang Hampa, Tanpa Makna

Imam Al-Baydhowi pernah mengatakan bahwa puasa bukan hanya menahan diri dari lapar dan dahaga, tetapi juga mengekang syahwat dan mengajak jiwa pada kebaikan. Jika seorang Muslim berpuasa namun masih bermaksiat, termasuk dalam hal ini berpacaran, maka ada kemungkinan besar puasanya tidak diterima Allah SWT. Ini yang perlu kita renungkan.

Puasa yang diterima adalah puasa yang berkualitas. Puasa yang mampu membawa perubahan positif dalam diri kita, meningkatkan ketakwaan, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Jika puasa hanya menahan lapar dan haus, namun hati masih dipenuhi dengan dosa, maka puasa kita menjadi hampa dan tak bermakna.

Bukan Sekadar Menahan Lapar

Ramadan seharusnya menjadi ajang refleksi dan perbaikan diri. Daripada menghabiskan waktu dengan hal-hal yang tidak bermanfaat dan berpotensi dosa, sebaiknya perbanyak ibadah, membaca Al-Qur’an, berzikir, dan melakukan amalan-amalan kebaikan lainnya.

Jadi, walaupun pacaran tidak membatalkan puasa secara hukum fiqih, sebaiknya jauhi perbuatan tersebut. Lebih baik fokus memaksimalkan ibadah di bulan Ramadan agar puasa kita diterima dan mendapatkan ridho Allah SWT. Ingat, kualitas puasa jauh lebih penting daripada sekadar kuantitas.

Baca Juga

20 Inspirasi Model Rambut Bob Pendek Wanita: Tampil Segar dan Stylish

Husen Fikri

Siapa bilang rambut pendek itu membosankan? Model rambut bob pendek justru menawarkan fleksibilitas dan kesan yang segar. Dari gaya yang ...

Raim Laode Komika Wakatobi Viral Lewat Lagu Komang

Dea Lathifa

Wajahnya mungkin tak asing lagi menghiasi layar kaca, seorang komika yang kini menjelma jadi penyanyi dengan lagu yang menggema di ...

Cahyaniryn: Dari Purwodadi Merajai TikTok, Profil, Karir, dan Kisah Inspiratif di Balik Layar

Dea Lathifa

Fenomena selebriti TikTok terus bermunculan, dan salah satu yang paling mencuri perhatian adalah Cahyaniryn. Bukan sekadar joget-joget biasa, gadis asal ...

Efektivitas Reklame: Lebih dari Sekadar Papan Iklan Besar

Dea Lathifa

Reklame, sering kali kita temui dalam bentuk papan iklan raksasa di pinggir jalan, ternyata memiliki peran yang jauh lebih dalam ...

Cinta Tak Padam Meski Cemburu Membara: Mengulik Makna "Dengan Caraku"

Dea Lathifa

Lagu "Dengan Caraku" yang dipopulerkan oleh Brisia Jodie dan Arsy Widianto, kembali menghiasi perbincangan para penikmat musik. Dirilis pada 2018, ...

Tulip Jingga Simbol Kebahagiaan dan Kehangatan dari Turki ke Seluruh Dunia

Maulana Yusuf

Bunga tulip, dengan kelopaknya yang elegan dan warna-warni cerah, telah lama memikat hati banyak orang di seluruh dunia. Namun, tahukah ...

Tinggalkan komentar