Lagu "Sekecewa Itu" milik Angga Candra, seorang penyanyi yang dikenal lewat cover-covernya di YouTube, kini tengah menjadi perbincangan hangat di kalangan pengguna TikTok. Lima bulan setelah dirilis pada 5 November 2023, lagu bertema patah hati ini justru meledak di platform video pendek tersebut, mengantarkannya pada popularitas yang tak terduga. Bagian chorus lagu yang menyayat hati ini menjadi sound favorit untuk konten-konten galau, membuktikan bahwa emosi yang disampaikannya begitu relate dengan banyak orang.
Popularitas yang meroket di TikTok ini juga berdampak positif pada performa lagu di platform lain. "Sekecewa Itu" kini telah ditonton lebih dari 3,5 juta kali di YouTube dan menduduki posisi #63 untuk video musik terpopuler. Fenomena ini menunjukkan bahwa media sosial, khususnya TikTok, memiliki kekuatan besar dalam mendongkrak popularitas sebuah karya musik.
Lantas, apa sebenarnya yang membuat lagu ini begitu memikat? Mari kita bedah lebih dalam makna, lirik, dan daya tarik "Sekecewa Itu".
Also Read
Potret Patah Hati yang Menyentuh
"Sekecewa Itu" bukan sekadar lagu patah hati biasa. Liriknya yang lugas dan sederhana mampu menggambarkan dengan gamblang perasaan terluka dan kecewa yang mendalam. Lagu ini bercerita tentang seseorang yang telah memberikan segalanya dalam sebuah hubungan, namun pada akhirnya justru dikhianati. Perasaan cinta yang tulus dan pengorbanan yang telah dilakukan seolah tak berarti di mata orang yang dicintainya.
Ketidakadilan ini menjadi pukulan telak bagi si empunya hati. Bayangkan, setelah berusaha keras dan mengusahakan segala hal, justru menerima pengkhianatan sebagai balasannya. Tak heran jika judul "Sekecewa Itu" terasa begitu pas untuk mewakili seluruh emosi yang bergejolak dalam lagu ini. Rasa kecewa ini bukan sekadar kekecewaan biasa, melainkan rasa yang menghantam begitu dalam hingga membuat hati terasa mati rasa.
Lirik yang Menggetarkan Jiwa
Penggalan lirik seperti "Rasa cinta ini sampai ku kembali seperti dulu, tak ada lagi untukmu" menggambarkan kepasrahan dan kekecewaan yang mendalam. Kata-kata ini seolah menunjukkan bahwa luka yang dirasakan begitu parah hingga tak ada lagi ruang untuk kembali menjalin hubungan seperti sebelumnya. Ada penyesalan sekaligus penerimaan akan kenyataan pahit yang harus dihadapi.
Pengulangan lirik "kembali seperti dulu, tak ada lagi untukmu" di akhir lagu juga semakin menekankan rasa kehilangan dan ketidakmampuan untuk memulihkan hubungan yang telah hancur. Ini adalah sebuah pernyataan final, bahwa cinta yang pernah ada kini telah sirna.
Mengapa Lagu Ini Begitu Viral?
Fenomena viralnya "Sekecewa Itu" di TikTok bukan tanpa alasan. Lagu ini berhasil menangkap emosi universal tentang patah hati dan pengkhianatan yang dialami oleh banyak orang. Liriknya yang sederhana namun menyentuh, ditambah dengan melodi yang melankolis, membuat banyak pendengar merasa relate dengan isi lagu.
TikTok menjadi wadah yang sempurna untuk mengekspresikan perasaan galau melalui konten-konten kreatif yang diiringi lagu ini. Dengan begitu, lagu "Sekecewa Itu" tak hanya menjadi hiburan, tetapi juga menjadi sarana bagi banyak orang untuk menyalurkan emosi dan berbagi pengalaman serupa. Hal ini membuktikan bahwa musik memiliki kekuatan untuk menyentuh hati dan menghubungkan orang-orang dengan pengalaman yang sama.
"Sekecewa Itu" bukan hanya sekadar lagu pop biasa, tetapi sebuah potret kejujuran tentang pahitnya patah hati dan pengkhianatan. Viralnya lagu ini di TikTok menjadi bukti bahwa karya yang tulus dan relate akan selalu menemukan tempat di hati pendengarnya. Apakah kamu juga merasakan hal yang sama? Mari bagikan pendapatmu!