Lagu "Seluruh Cinta," yang dinyanyikan oleh Siti Nurhaliza dan Cakra Khan, terus membuktikan daya magisnya meski telah satu dekade berlalu sejak pertama kali dirilis pada Oktober 2014. Kolaborasi apik antara penyanyi Malaysia dan Indonesia ini, nyatanya tidak lekang oleh waktu dan terus mengalun di berbagai platform.
Lagu ini tidak hanya sekadar menjadi pengiring sinetron, tetapi juga seringkali mengisi panggung-panggung besar seperti Indonesian Drama Series Awards 2023 dan pertunjukan orkestra. Fenomena ini menunjukkan bahwa "Seluruh Cinta" memiliki daya tarik lintas generasi dan genre musik, menjangkau pendengar yang luas. Lebih dari itu, lagu ini menemukan kehidupan baru di jagat media sosial TikTok, di mana ia sering digunakan sebagai backsound konten-konten bernuansa galau. Ironisnya, di platform ini pula lagu ini lebih dikenal dengan judul alternatif "Tiada Cinta yang Setulus Cintamu," sebuah identitas baru yang justru lebih melekat di benak warganet ketimbang judul aslinya.
Lirik lagu "Seluruh Cinta" sendiri memang sarat akan emosi. Ia menceritakan tentang kesetiaan cinta yang mendalam meski diterpa perpisahan. Seseorang yang ditinggalkan oleh pasangannya masih memendam cinta yang tak tergantikan. Dalam kesedihan yang mendalam, ia tetap yakin bahwa hanya pasangannya yang mampu memberikan cinta tulus, dan ia pun rela menunggu hingga mereka dapat bertemu kembali di alam yang berbeda. Bait-bait lirik seperti "Tiada yang mampu temani diriku" dan "Ku kan selalu memujamu hingga nanti kita kan bersama" menggarisbawahi betapa dalamnya kesetiaan dan pengorbanan cinta yang diangkat dalam lagu ini.
Also Read
Fenomena "Seluruh Cinta" yang terus menggema menunjukkan bahwa lagu ini bukan sekadar lagu pop biasa. Ia telah menjadi semacam anthem bagi mereka yang pernah mengalami patah hati dan kehilangan. Musiknya yang menyentuh, dikombinasikan dengan lirik yang lugas dan penuh emosi, membuat lagu ini terasa begitu dekat dengan pendengar. Ia menjadi cermin perasaan banyak orang yang sedang merindukan cinta yang pernah ada.
Keberhasilan lagu ini juga menjadi bukti bahwa musik tidak mengenal batas geografis. Kolaborasi antara penyanyi Malaysia dan Indonesia ini membuktikan bahwa perbedaan budaya dan latar belakang tidak menghalangi sebuah karya seni untuk diterima dan dicintai oleh masyarakat luas. "Seluruh Cinta," dengan segala perjalanan dan transformasinya, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari lanskap musik Indonesia. Ia telah membuktikan bahwa lagu yang baik, dengan pesan yang kuat dan tulus, akan selalu menemukan tempat di hati para pendengarnya, bahkan hingga sepuluh tahun setelah perilisan pertamanya. Ia pun mengajarkan bahwa kadang sebuah lagu bisa hidup lebih lama, dan menemukan arti baru di tangan para pendengarnya.