Seringkali, sorotan publik tertuju pada tokoh-tokoh yang tampil di garis depan. Namun, di balik kesuksesan seorang pemimpin, kerap kali ada sosok yang berperan sebagai pilar tak terlihat, memberikan dukungan dan kekuatan dari balik layar. Salah satu contoh nyata adalah Siti Churiyah, istri pertama Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma’ruf Amin. Namanya mungkin tidak sepopuler suaminya, namun jejak pengabdian dan cintanya memberikan dampak yang mendalam bagi perjalanan hidup Ma’ruf Amin.
Siti Churiyah bukan hanya sekadar pendamping hidup. Ia adalah fondasi kokoh yang menopang Ma’ruf Amin sejak awal kariernya. Menikah di usia muda pada tahun 1964, Churiyah setia mendampingi Ma’ruf Amin dalam suka maupun duka. Peran ini bukan hanya tentang hadir di sisi suami, tetapi juga tentang membangun rumah tangga yang harmonis dan penuh kasih sayang. Delapan anak yang mereka besarkan bersama menjadi bukti konkret dari kekuatan cinta dan pengabdian mereka.
Di tengah dinamika kehidupan yang tidak selalu mudah, terutama ketika Ma’ruf Amin aktif di berbagai organisasi keagamaan, khususnya Nahdlatul Ulama (NU), Churiyah hadir sebagai penyeimbang. Ia tidak hanya mendukung karier suami, tetapi juga memastikan kebutuhan keluarga terpenuhi. Ia adalah ibu yang luar biasa bagi anak-anaknya, dan sekaligus tiang utama yang menjaga keutuhan dan kehangatan keluarga.
Also Read
Lebih dari itu, Siti Churiyah juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial, khususnya dalam pemberdayaan perempuan dan kesejahteraan keluarga. Meskipun tidak sering tampil di muka umum, ia dikenal sebagai sosok yang disegani di lingkungannya. Kebaikan hatinya, kesederhanaannya, dan dedikasinya pada keluarga membuat dirinya dihormati dan dihargai oleh orang-orang di sekitarnya.
Kepergian Siti Churiyah pada 21 Oktober 2013, akibat penyakit liver yang dideritanya, menjadi pukulan berat bagi Ma’ruf Amin dan keluarga. Namun, kenangan akan sosoknya yang lembut, penuh pengabdian, dan selalu mendukung, terus hidup dalam hati mereka. Ma’ruf Amin sendiri mengakui bahwa Churiyah memiliki peran besar dalam membentuk karakter dan kesuksesannya.
Kisah Siti Churiyah adalah pengingat bahwa di balik setiap kesuksesan, selalu ada peran orang-orang terdekat yang tak ternilai harganya. Ia mengajarkan kita tentang kesetiaan, pengabdian, dan pentingnya peran seorang istri dan ibu dalam kehidupan. Sosoknya menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama bagi mereka yang menjalani kehidupan rumah tangga.
Meskipun Ma’ruf Amin kini telah menikah lagi dengan Wury Estu Handayani, kenangan tentang Siti Churiyah tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan hidupnya. Kisah cinta dan pengabdiannya adalah bukti bahwa cinta sejati tidak pernah pudar, bahkan oleh waktu dan kematian. Ia adalah bukti nyata bahwa sosok yang seringkali tak terlihat, justru memiliki peran yang sangat besar dalam mengukir sejarah.
Kisah Siti Churiyah adalah cermin bagi kita semua untuk menghargai orang-orang terdekat, dan menyadari bahwa di balik setiap perjalanan hidup, ada sosok-sosok penting yang tanpa pamrih memberikan dukungan dan cinta. Mereka adalah pilar yang membuat kita mampu berdiri tegak dan meraih impian. Hargailah mereka, karena mereka adalah bagian terpenting dari cerita hidup kita.
