Masyarakat Jawa masih lekat dengan tradisi dan kepercayaan leluhur, salah satunya adalah primbon. Tak hanya untuk menentukan hari baik pindah rumah, primbon juga kerap digunakan untuk menerawang kecocokan pasangan melalui weton. Penasaran bagaimana cara hitungnya dan apa saja ramalannya? Yuk, kita bedah lebih dalam!
Memahami Neptu dan Hitungan Dasar Weton
Sebelum masuk ke perhitungan jodoh, kita perlu tahu dulu apa itu neptu. Neptu adalah nilai yang diasosiasikan dengan hari dan pasaran dalam kalender Jawa. Setiap hari memiliki nilai neptu, begitu pula dengan pasaran. Berikut nilai neptu untuk hari dan pasaran:
- Hari:
- Senin: 4
- Selasa: 3
- Rabu: 7
- Kamis: 8
- Jumat: 6
- Sabtu: 9
- Minggu: 5
- Pasaran:
- Legi: 5
- Pahing: 9
- Pon: 7
- Wage: 4
- Kliwon: 8
Lalu, bagaimana cara menggunakannya untuk ramalan jodoh?
Also Read
Langkah Mudah Hitung Weton Jodoh
Kunci dari perhitungan ini adalah menjumlahkan neptu hari dan pasaran dari kedua calon pasangan. Misalnya, seorang pria lahir pada hari Rabu Pon, dan wanita lahir pada hari Jumat Kliwon. Maka perhitungannya:
- Hitung neptu pria: Rabu (7) + Pon (7) = 14
- Hitung neptu wanita: Jumat (6) + Kliwon (8) = 14
- Jumlahkan neptu keduanya: 14 + 14 = 28
- Setelah mendapatkan hasil total, perhatikan angka hasil tersebut untuk mengetahui ramalannya.
Ramalan Pernikahan Berdasarkan Hasil Perhitungan Weton
Angka hasil penjumlahan neptu akan menentukan jenis ramalan yang berlaku bagi pasangan tersebut. Berikut adalah daftar ramalan yang biasa digunakan dalam primbon Jawa:
- Pegat (1, 9, 17, 25, 33): Pernikahan berpotensi mengalami masalah besar hingga perceraian.
- Ratu (2, 10, 18, 26, 34): Pasangan ini akan diratukan, dihormati, dan dihargai oleh banyak orang.
- Jodoh (3, 11, 19, 27, 35): Keduanya memang ditakdirkan berjodoh dan akan harmonis dalam menjalani kehidupan.
- Topo (4, 12, 20, 28, 36): Pernikahan akan menghadapi banyak masalah, namun tetap bisa dijalani jika pasangan sabar dan berusaha.
- Tinari (5, 13, 21, 29): Pasangan ini akan mendapatkan kebahagiaan, rezeki yang melimpah, dan kemudahan dalam hidup.
- Padu (6, 14, 22, 30): Rumah tangga akan sering diwarnai pertengkaran.
- Sujanan (7, 15, 23, 31): Ada potensi perselingkuhan yang bisa merusak keharmonisan rumah tangga.
- Pesthi (8, 16, 24, 32): Pasangan ini akan memiliki rumah tangga yang harmonis dan langgeng.
Pentingnya Memandang Primbon Secara Bijak
Meskipun primbon memberikan gambaran tentang potensi hubungan, penting untuk diingat bahwa ini hanyalah sebuah ramalan. Keberhasilan sebuah pernikahan sangat bergantung pada komitmen, komunikasi, dan upaya kedua belah pihak untuk saling memahami dan menghargai.
Primbon Jawa bisa menjadi salah satu referensi dalam mempertimbangkan hubungan, namun jangan sampai menjadikannya satu-satunya penentu. Teruslah berusaha membangun hubungan yang sehat dan harmonis dengan pasangan. Bagaimanapun, cinta dan usaha adalah kunci utama dari kebahagiaan.
Refleksi Akhir
Weton Jawa, dengan segala perhitungan dan ramalannya, menawarkan perspektif unik dalam memandang hubungan. Warisan budaya ini bukan hanya tentang perhitungan angka, tetapi juga tentang kebijaksanaan leluhur dalam membimbing kita menjalani kehidupan. Apakah kamu akan menggunakannya sebagai panduan? Pilihan ada di tanganmu.