Pusing dengan berbagai pilihan kontrasepsi? Mungkin IUD, atau Intrauterine Device, bisa jadi jawaban. Alat kontrasepsi yang satu ini memang cukup populer karena kepraktisan dan efektivitasnya. Bentuknya yang menyerupai huruf T dan berukuran mungil, sekitar 3 cm, menyimpan segudang manfaat untuk mencegah kehamilan.
IUD bekerja dengan cara ditempatkan di dalam rahim. Kehadirannya di sana membuat sperma kesulitan untuk bertemu dan membuahi sel telur. Jadi, kehamilan pun bisa dicegah. Menariknya, IUD bukan hanya soal "pasang lalu lupa". Ada beberapa hal penting yang perlu diketahui sebelum memutuskan untuk menggunakan kontrasepsi ini.
Kapan Waktu Terbaik Memasang IUD?
Pemasangan IUD terbilang fleksibel, bisa dilakukan saat menstruasi maupun tidak. Jika dipasang saat haid, Mama mungkin akan merasakan nyeri yang lebih ringan karena serviks sedang terbuka. Namun, pemasangan di luar masa haid justru bisa memberikan keuntungan lain. Dokter dapat lebih leluasa memeriksa kondisi organ intim, apakah ada infeksi yang perlu ditangani sebelum IUD terpasang.
Also Read
Selain itu, IUD juga bisa menjadi pilihan pasca melahirkan. Pemasangan bisa dilakukan paling cepat 48 jam setelah persalinan, atau menunggu hingga 6-8 minggu kemudian. Konsultasikan dengan dokter kandungan untuk menentukan waktu yang paling tepat, disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan Mama.
Lebih dari Sekadar Mencegah Kehamilan
Meskipun fungsi utamanya adalah mencegah kehamilan, IUD punya kelebihan lain yang patut diperhitungkan. Dibandingkan dengan kontrasepsi lain, IUD cenderung lebih tahan lama. Ada yang bisa bertahan hingga 5 tahun, bahkan 10 tahun, tergantung jenisnya. Jadi, Mama tidak perlu repot-repot mengingat jadwal minum pil atau suntik KB setiap bulan.
Selain itu, IUD juga tidak mengganggu produksi ASI, sehingga aman bagi Mama yang sedang menyusui. IUD juga relatif aman dan minim efek samping. Meski begitu, penting untuk diingat bahwa setiap tubuh bereaksi berbeda-beda. Beberapa Mama mungkin mengalami flek atau perubahan siklus menstruasi setelah pemasangan IUD.
Jenis-Jenis IUD yang Perlu Diketahui
Sebelum memutuskan untuk memasang IUD, penting untuk mengetahui jenis-jenisnya. Secara umum, ada dua jenis IUD yang umum digunakan, yaitu:
- IUD Tembaga (Non-Hormonal): IUD ini bekerja dengan melepaskan ion tembaga yang dapat mengganggu pergerakan sperma. IUD tembaga tidak mengandung hormon, sehingga cocok untuk Mama yang sensitif terhadap hormon.
- IUD Hormonal: IUD ini melepaskan hormon progesteron dalam dosis kecil. Hormon ini bekerja dengan menebalkan lendir serviks sehingga menyulitkan sperma untuk bergerak. IUD hormonal juga dapat mengurangi volume dan nyeri haid.
Konsultasi dengan Dokter, Langkah Wajib Sebelum Memilih IUD
IUD memang menawarkan banyak keuntungan, namun penting untuk diingat bahwa setiap keputusan terkait kesehatan harus didiskusikan dengan ahlinya. Berkonsultasilah dengan dokter kandungan untuk mendapatkan informasi yang lengkap dan sesuai dengan kondisi tubuh Mama. Dokter akan membantu Mama menentukan apakah IUD adalah pilihan yang tepat, jenis IUD mana yang paling sesuai, dan memberikan panduan lengkap tentang pemasangan dan perawatan IUD.
Dengan informasi yang tepat dan konsultasi yang memadai, IUD bisa menjadi solusi kontrasepsi yang efektif dan nyaman untuk Mama. Jadi, jangan ragu untuk mencari tahu lebih lanjut dan diskusikan dengan dokter, ya!