Melihat perubahan pada kotoran bayi, tentu membuat orang tua khawatir. Apalagi jika teksturnya tak biasa, seperti berlendir, berbiji-biji, dan berbau menyengat. Kondisi ini kerap dialami bayi yang mengonsumsi susu formula, lantas apakah ini normal? Mari kita bedah lebih dalam.
Memahami Ragam Bentuk dan Tekstur BAB Bayi
Perlu dipahami bahwa BAB bayi bisa sangat bervariasi, tergantung usia, jenis makanan, dan kondisi pencernaannya. Pada bayi baru lahir, khususnya yang masih mengonsumsi ASI eksklusif, BAB biasanya berwarna kuning keemasan, bertekstur lembek, bahkan cenderung cair. Namun, seiring bertambahnya usia dan perubahan pola makan, konsistensi BAB bayi akan turut berubah.
Bayi yang mengonsumsi susu formula, umumnya memiliki BAB yang lebih padat dibanding bayi ASI. Warna BAB juga bisa beragam, mulai dari kuning, cokelat, hingga kehijauan. Beberapa faktor lain, seperti jenis susu formula yang digunakan, juga dapat mempengaruhi konsistensi dan warna BAB.
Also Read
BAB Berlendir, Berbiji, dan Bau Menyengat: Apa Artinya?
Kondisi BAB bayi yang berlendir, berbiji, dan berbau menyengat seperti yang dijelaskan di awal, bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Mari kita bahas satu per satu:
- Lendir pada BAB: Lendir dalam jumlah sedikit pada BAB bayi masih dianggap normal, karena merupakan bagian dari sistem pencernaan yang membantu melancarkan pergerakan feses. Namun, jika lendir sangat banyak dan disertai darah, bisa jadi pertanda adanya infeksi atau alergi pada saluran pencernaan.
- Biji-biji pada BAB: Biji-biji pada feses bayi bisa disebabkan oleh makanan yang tidak tercerna sempurna, terutama jika bayi sudah mulai mengonsumsi makanan pendamping ASI (MPASI). Pada bayi yang mengonsumsi susu formula, biji-biji bisa juga disebabkan oleh formula yang tidak sepenuhnya tercerna dengan baik.
- Bau Menyengat pada BAB: Aroma BAB bayi memang tidak selalu harum. Namun, bau menyengat yang berbeda dari biasanya bisa jadi indikasi adanya perubahan pada flora usus atau ketidakseimbangan bakteri baik dan bakteri jahat. Pada beberapa kasus, bau menyengat juga bisa menandakan adanya infeksi.
Susu Formula dan Perubahan pada BAB Bayi
Bayi yang mengonsumsi susu formula cenderung memiliki BAB dengan karakteristik yang berbeda dari bayi ASI. Hal ini karena komposisi susu formula yang berbeda dengan ASI. Beberapa kandungan dalam susu formula, seperti protein, laktosa, atau zat besi, dapat memengaruhi warna, tekstur, dan bau BAB bayi.
Penting untuk memperhatikan jenis susu formula yang digunakan. Jika bayi menunjukkan gejala BAB yang tidak normal setelah mengonsumsi susu formula tertentu, konsultasikan dengan dokter anak untuk mencari tahu apakah ada alergi atau intoleransi terhadap kandungan susu formula tersebut.
Kapan Harus Waspada dan Berkonsultasi dengan Dokter?
Meskipun beberapa perubahan pada BAB bayi masih tergolong normal, ada beberapa kondisi yang perlu diwaspadai. Segera konsultasikan dengan dokter anak jika bayi Anda mengalami:
- BAB berlendir dalam jumlah banyak, apalagi jika disertai darah
- BAB cair terus menerus (diare)
- BAB keras dan sulit dikeluarkan (konstipasi)
- BAB berwarna pucat atau seperti dempul
- Bayi tampak lemas, rewel, atau demam
- Bayi menolak untuk menyusu atau makan
Kesimpulan
Perubahan pada BAB bayi, termasuk menjadi berlendir, berbiji, dan berbau menyengat, bisa disebabkan oleh banyak faktor. Pada bayi yang mengonsumsi susu formula, kondisi ini tidak selalu menandakan adanya masalah serius. Namun, penting untuk tetap waspada dan memerhatikan gejala-gejala lain yang menyertai. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter anak jika Anda merasa khawatir dengan kondisi BAB bayi Anda. Pemantauan yang cermat dan konsultasi dengan tenaga medis profesional adalah kunci untuk memastikan kesehatan dan tumbuh kembang bayi optimal.