Moms, panik melihat feses si kecil berubah warna menjadi hijau setelah diberikan oralit saat diare? Jangan buru-buru khawatir dulu. Perubahan warna feses memang bisa menjadi indikator kondisi kesehatan bayi, tetapi dalam konteks diare dan penggunaan oralit, ada penjelasan medis yang perlu kita pahami.
Oralit, Pertolongan Pertama Diare
Diare pada bayi dan anak-anak memang sering kali membuat orang tua cemas. Kehilangan cairan akibat diare sangat berbahaya dan bisa menyebabkan dehidrasi. Oralit, larutan rehidrasi oral (LRO), adalah solusi utama untuk menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang. Kandungan elektrolit dalam oralit membantu menyeimbangkan kembali cairan tubuh sehingga mencegah komplikasi yang lebih serius.
Namun, beberapa orang tua mungkin mendapati perubahan warna feses bayi menjadi hijau setelah pemberian oralit. Lantas, apa yang sebenarnya terjadi? Apakah ini normal atau tanda bahaya?
Also Read
Penyebab Feses Berwarna Hijau Setelah Minum Oralit
Perlu dipahami bahwa perubahan warna feses setelah pemberian oralit bukan disebabkan langsung oleh kandungan dalam oralit itu sendiri. Warna hijau pada feses bayi yang diare dan minum oralit biasanya disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:
- Proses Pencernaan yang Lebih Cepat: Diare mempercepat proses pencernaan. Akibatnya, empedu yang berwarna hijau kekuningan tidak sepenuhnya diolah. Empedu yang belum terolah ini akan keluar bersama feses dan memberikan warna hijau.
- Jenis Makanan: Makanan yang dikonsumsi bayi atau ibu (jika bayi masih ASI eksklusif) juga bisa memengaruhi warna feses. Sayuran hijau seperti bayam atau brokoli bisa menjadi penyebab feses berwarna kehijauan.
- Bakteri dalam Usus: Perubahan bakteri dalam usus selama diare juga bisa memengaruhi warna feses. Bakteri tertentu dapat mengubah pigmen empedu sehingga menghasilkan warna hijau.
- Reaksi Tubuh Terhadap Infeksi: Infeksi yang menyebabkan diare juga bisa memengaruhi metabolisme tubuh dan menyebabkan perubahan warna feses.
Kapan Perlu Khawatir?
Meskipun umumnya perubahan warna feses menjadi hijau setelah minum oralit adalah hal yang normal, ada beberapa kondisi yang perlu Moms waspadai:
- Diare Berlangsung Lebih dari 2 Hari: Jika diare tidak membaik setelah 2 hari atau bahkan semakin parah, segera konsultasikan dengan dokter.
- Dehidrasi: Perhatikan tanda-tanda dehidrasi seperti mata cekung, mulut kering, frekuensi buang air kecil berkurang, atau lemas.
- Feses Berdarah atau Berlendir: Jika feses bayi berdarah atau berlendir, ini bisa menjadi tanda infeksi yang lebih serius dan memerlukan penanganan medis.
- Demam Tinggi: Demam tinggi yang disertai diare juga memerlukan perhatian medis segera.
- Bayi Menolak Minum Oralit: Jika bayi terus menolak minum oralit dan tampak lemas, segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat.
Yang Perlu Dilakukan Orang Tua
Jadi, bagaimana cara menghadapi perubahan warna feses setelah minum oralit? Berikut beberapa hal yang perlu Moms lakukan:
- Terus Berikan Oralit: Lanjutkan pemberian oralit sesuai dosis yang dianjurkan oleh dokter atau petunjuk pada kemasan. Ini adalah hal terpenting untuk mencegah dehidrasi.
- Pantau Kondisi Bayi: Perhatikan kondisi bayi secara keseluruhan. Amati perubahan frekuensi BAB, jumlah cairan yang diminum, dan tanda-tanda dehidrasi.
- Perhatikan Asupan Makanan: Jika bayi sudah mengonsumsi makanan padat, perhatikan jenis makanan yang dikonsumsi. Hindari makanan yang bisa memperparah diare.
- Konsultasi dengan Dokter: Jika Moms merasa khawatir atau melihat tanda-tanda bahaya, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter.
Pentingnya Pemahaman yang Tepat
Perubahan warna feses bayi memang bisa membuat orang tua panik, terutama saat bayi sedang sakit. Namun, dengan pemahaman yang tepat, kita bisa lebih tenang dan mengambil tindakan yang sesuai. Perlu diingat, pemberian oralit adalah langkah pertama yang krusial dalam menangani diare pada bayi dan anak-anak. Perubahan warna feses menjadi hijau biasanya adalah respons tubuh yang normal terhadap diare dan pengobatan. Jika Moms merasa khawatir, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat.