Jakarta, [Tanggal Sekarang] – Orang tua baru seringkali dipenuhi kekhawatiran, terutama saat melihat perubahan pada buah hati mereka. Salah satu yang mungkin membuat panik adalah ketika wajah bayi tampak menguning saat tidur, lalu kembali normal saat bayi bergerak atau bangun. Apakah kondisi ini berbahaya? Mari kita telaah lebih dalam.
Kuning pada Bayi: Bukan Selalu Tanda Penyakit
Warna kuning pada kulit bayi, yang sering disebut jaundice, memang seringkali membuat orang tua was-was. Namun, penting untuk diketahui bahwa jaundice pada bayi baru lahir tidak selalu merupakan pertanda penyakit serius. Pada beberapa kasus, perubahan warna kulit ini bersifat fisiologis dan akan menghilang dengan sendirinya.
Jaundice fisiologis terjadi karena hati bayi yang baru lahir belum sepenuhnya matang dalam memproses bilirubin, yaitu pigmen kuning yang dihasilkan saat sel darah merah dipecah. Akibatnya, bilirubin menumpuk dalam darah dan menyebabkan kulit dan bagian putih mata bayi tampak kuning. Biasanya, jaundice fisiologis ini mencapai puncaknya pada usia 3-5 hari dan kemudian berangsur-angsur memudar dalam beberapa minggu.
Also Read
Lantas, Bagaimana dengan Wajah Bayi yang Menguning Saat Tidur?
Kondisi wajah bayi yang tampak menguning saat tidur dan kembali normal saat bergerak bisa jadi berhubungan dengan perubahan sirkulasi darah. Saat bayi tidur dan cenderung tidak banyak bergerak, sirkulasi darah bisa menjadi sedikit lebih lambat. Hal ini mungkin membuat bilirubin yang ada di dalam darah lebih terkonsentrasi di area kulit, sehingga wajah tampak lebih kuning. Ketika bayi bergerak, sirkulasi darah meningkat dan bilirubin lebih tersebar, membuat warna kuning memudar.
Namun, kita tidak bisa menganggap enteng kondisi ini. Jika perubahan warna kuning pada wajah bayi hanya terjadi saat tidur dan hilang ketika bergerak, hal ini mungkin bukan masalah serius. Akan tetapi, penting untuk memperhatikan beberapa hal berikut:
- Tingkat Kekuningan: Perhatikan seberapa kuning wajah bayi saat tidur. Jika warna kuningnya sangat pekat dan menyebar ke seluruh tubuh, bahkan hingga ke bagian putih mata, konsultasikan segera dengan dokter.
- Usia Bayi: Jaundice fisiologis umumnya muncul pada usia 3-5 hari. Jika bayi Anda berusia 1 bulan atau lebih dan baru mengalami jaundice, sebaiknya periksakan ke dokter untuk mengetahui penyebabnya.
- Gejala Penyerta: Perhatikan apakah ada gejala lain yang menyertai perubahan warna kuning, seperti demam, tidak mau menyusu, lemas, atau sulit dibangunkan. Jika ada gejala-gejala ini, segera bawa bayi ke dokter.
Kapan Harus ke Dokter?
Meskipun seringkali tidak berbahaya, jaundice pada bayi perlu dipantau dengan cermat. Konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami salah satu dari kondisi berikut:
- Wajah bayi terlihat sangat kuning dan tidak memudar saat bergerak.
- Warna kuning menyebar ke seluruh tubuh, hingga ke bagian putih mata.
- Bayi berusia lebih dari 2 minggu dan masih terlihat kuning.
- Bayi mengalami demam, tidak mau menyusu, lemas, atau sulit dibangunkan.
- Terdapat riwayat keluarga dengan gangguan hati atau kelainan darah.
Pentingnya Pemantauan dan Konsultasi Dokter
Meskipun perubahan warna kuning pada wajah bayi saat tidur bisa saja normal, orang tua tidak boleh meremehkan hal ini. Pemantauan yang cermat dan konsultasi dengan dokter merupakan langkah terbaik untuk memastikan kesehatan bayi. Dengan pemahaman yang baik dan penanganan yang tepat, kita dapat memastikan bahwa si kecil tumbuh sehat dan ceria. Jangan ragu untuk mencari pertolongan medis jika Anda merasa khawatir dengan kondisi bayi Anda. Kesehatan dan keselamatan si buah hati adalah prioritas utama.