Menyapih adalah momen penting dalam perjalanan menjadi ibu. Namun, setelah si kecil resmi beralih ke makanan padat, terkadang ASI masih tetap berproduksi. Kondisi ini bukan hanya membuat tidak nyaman, tetapi juga bisa berisiko menyebabkan penyumbatan saluran ASI hingga mastitis. Tenang, Ma, ada beberapa cara efektif dan aman yang bisa dicoba untuk menghentikan produksi ASI setelah menyapih.
Berikut adalah 7 cara yang bisa Mama pertimbangkan:
1. Stop Menyusui Total: Cara Alami yang Paling Mendasar
Ini adalah langkah paling awal dan paling mendasar. Dengan menghentikan rangsangan menyusui, tubuh secara alami akan membaca sinyal bahwa kebutuhan ASI sudah tidak ada. Proses ini memang butuh waktu, tetapi umumnya cukup efektif untuk mengurangi produksi ASI secara bertahap.
Also Read
2. Kekuatan Herbal: Sage untuk Menurunkan Produksi ASI
Herbal punya kekuatan tersendiri, dan salah satunya adalah sage. Teh sage dipercaya mampu menurunkan produksi ASI. Kandungan di dalamnya bekerja menekan hormon yang bertanggung jawab dalam produksi ASI. Mama bisa menikmati teh sage hangat sebagai salah satu cara alami.
3. Daun Kubis: Kompres Alami untuk Redakan Pembengkakan
Daun kubis, selain mudah didapatkan, ternyata juga ampuh untuk mengatasi masalah payudara bengkak dan menurunkan produksi ASI. Caranya cukup sederhana, simpan daun kubis di kulkas agar dingin, lalu tempelkan pada payudara di dalam bra. Ganti secara berkala jika sudah layu. Penelitian menunjukkan bahwa daun kubis dapat menekan laktasi jika digunakan secara rutin.
4. Pil Kontrasepsi Estrogen: Hati-Hati dengan Efek Samping
Pil kontrasepsi yang mengandung estrogen memang bisa menekan produksi ASI. Namun, ini bukan pilihan utama dan sebaiknya dikonsultasikan dulu dengan dokter. Penggunaan pil kontrasepsi, terutama yang mengandung hormon, memiliki efek samping yang perlu dipertimbangkan.
5. Teh Melati: Perlu Lebih Banyak Penelitian
Teh melati memang dipercaya bisa menurunkan kadar prolaktin, hormon pemicu ASI. Sayangnya, penelitian yang valid tentang efektivitas dan keamanannya masih terbatas. Sebaiknya, jangan hanya mengandalkan teh melati. Lebih baik gunakan sebagai campuran teh herbal lain, seperti teh sage.
6. Minyak Peppermint: Sensasi Dingin yang Meredakan
Minyak peppermint, selain memberikan sensasi dingin yang menyegarkan pada payudara yang bengkak, juga dipercaya bisa mengurangi produksi ASI. Cara penggunaannya cukup dengan mengoleskan minyak peppermint pada area payudara. Efek dinginnya akan membantu meredakan rasa sakit.
7. Parsley: Bumbu Dapur yang Bisa Jadi Solusi
Siapa sangka bumbu dapur parsley juga punya manfaat untuk mengatasi produksi ASI berlebih setelah menyapih? Parsley diklaim bisa menurunkan kadar hormon prolaktin dalam tubuh. Mama bisa menambahkan parsley dalam masakan sehari-hari atau membuatnya menjadi teh herbal.
Penting untuk diingat:
- Konsultasi dengan dokter atau konselor laktasi: Sebelum mencoba cara-cara di atas, terutama yang berkaitan dengan obat-obatan atau herbal, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau konselor laktasi. Mereka dapat memberikan saran yang lebih personal dan sesuai dengan kondisi Mama.
- Proses bertahap: Menghentikan ASI bukanlah proses instan. Berikan waktu pada tubuh untuk menyesuaikan diri. Hindari memaksa dan lakukan dengan perlahan.
- Dengarkan tubuh: Setiap ibu memiliki respons yang berbeda terhadap berbagai metode penghentian ASI. Perhatikan bagaimana tubuh Mama bereaksi dan sesuaikan dengan kenyamanan Mama.
- Prioritaskan kesehatan: Selain menghentikan ASI, pastikan Mama tetap menjaga kesehatan fisik dan mental selama masa menyapih.
Menyapih memang bisa menjadi tantangan, tetapi dengan informasi yang tepat dan cara yang aman, Mama bisa melewatinya dengan lancar. Ingat, setiap ibu dan bayi itu unik, jadi jangan ragu untuk mencari tahu cara terbaik yang sesuai dengan kebutuhan Mama.