BAB Bayi Hijau, Encer, dan Berlendir Setelah Minum Susu Pepti Junior: Normal atau Perlu Waspada?

Annisa Ramadhani

Parenting

Perubahan warna dan tekstur feses bayi seringkali membuat orang tua khawatir, apalagi jika bayi sedang mengonsumsi susu formula khusus seperti Pepti Junior. Pertanyaan yang kerap muncul adalah, "Mengapa BAB bayi saya jadi hijau, encer, dan berlendir setelah minum susu Pepti Junior?" Mari kita bahas lebih dalam untuk memahami penyebabnya dan kapan harus waspada.

Susu Pepti Junior dan Perubahan Feses Bayi

Susu Pepti Junior adalah susu formula hidrolisat protein, yang dirancang khusus untuk bayi dengan alergi protein susu sapi atau gangguan pencernaan tertentu. Protein dalam susu ini telah dipecah menjadi bagian yang lebih kecil (peptida), sehingga lebih mudah dicerna dan mengurangi risiko reaksi alergi. Namun, proses pencernaan yang berbeda ini juga dapat memengaruhi karakteristik feses bayi.

Mengapa BAB Menjadi Hijau?

Warna hijau pada feses bayi, terutama setelah mengonsumsi susu hidrolisat seperti Pepti Junior, seringkali disebabkan oleh beberapa faktor:

  1. Pigmen Empedu: Empedu adalah cairan yang diproduksi oleh hati untuk membantu pencernaan lemak. Pigmen empedu yang bernama bilirubin akan diubah menjadi urobilin dan stercobilin, yang memberikan warna cokelat pada feses. Namun, jika feses bergerak terlalu cepat melalui usus, bilirubin tidak sempat diubah sempurna, sehingga feses bisa berwarna hijau. Kondisi ini umum terjadi pada bayi yang pencernaannya masih berkembang.

  2. Kandungan Zat Besi: Beberapa susu formula, termasuk Pepti Junior, mungkin mengandung zat besi yang lebih tinggi. Zat besi yang tidak terserap oleh tubuh bisa memengaruhi warna feses menjadi kehijauan.

  3. Kandungan Laktosa: Pada beberapa bayi, intoleransi laktosa bisa menyebabkan feses berwarna hijau dan berlendir. Namun, susu Pepti Junior umumnya rendah laktosa sehingga penyebab ini kurang mungkin.

Mengapa BAB Menjadi Encer dan Berlendir?

Tekstur encer dan berlendir pada feses bayi juga bisa disebabkan oleh beberapa hal:

  1. Adaptasi Pencernaan: Bayi yang baru mengonsumsi susu formula hidrolisat sering mengalami penyesuaian sistem pencernaan. Hal ini bisa menyebabkan feses menjadi lebih encer dari biasanya.

  2. Kelebihan Air: Feses yang encer bisa mengindikasikan bahwa bayi mengonsumsi terlalu banyak air atau cairan, atau adanya masalah penyerapan air di usus.

  3. Reaksi Alergi: Meskipun Pepti Junior dirancang untuk mengurangi alergi, pada beberapa bayi yang sangat sensitif, mungkin masih terjadi reaksi ringan yang memicu peningkatan lendir pada feses. Reaksi alergi biasanya disertai gejala lain seperti ruam, muntah, atau gangguan pernapasan.

  4. Infeksi: Infeksi pada saluran pencernaan juga bisa menjadi penyebab feses encer dan berlendir. Namun, jika ini penyebabnya, biasanya disertai dengan gejala lain seperti demam, rewel, dan frekuensi BAB yang meningkat.

Kapan Harus Waspada?

Perubahan feses bayi memang bisa membuat orang tua panik, tetapi penting untuk membedakan antara perubahan normal dan kondisi yang perlu diwaspadai. Konsultasikan dengan dokter atau tenaga medis jika:

  • Feses bayi disertai darah.
  • Bayi mengalami demam tinggi.
  • Bayi muntah-muntah terus-menerus.
  • Bayi terlihat lemas atau sangat rewel.
  • Perubahan feses tidak membaik setelah beberapa hari atau justru semakin parah.
  • Terdapat ruam atau gejala alergi lain.
  • Frekuensi BAB sangat sering dan disertai dehidrasi.

Kesimpulan

BAB bayi yang berwarna hijau, encer, dan berlendir setelah minum susu Pepti Junior belum tentu merupakan kondisi yang berbahaya. Seringkali ini adalah respons normal dari sistem pencernaan bayi yang sedang beradaptasi. Namun, penting untuk tetap memantau kondisi bayi dan memperhatikan gejala lain yang mungkin menyertai. Jika ada keraguan atau kekhawatiran, segera konsultasikan dengan dokter atau tenaga medis untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Jangan ragu untuk mencatat perubahan frekuensi dan konsistensi feses bayi untuk membantu dokter mendiagnosis kondisi bayi dengan lebih baik.

Baca Juga

20 Inspirasi Model Rambut Bob Pendek Wanita: Tampil Segar dan Stylish

Husen Fikri

Siapa bilang rambut pendek itu membosankan? Model rambut bob pendek justru menawarkan fleksibilitas dan kesan yang segar. Dari gaya yang ...

Raim Laode Komika Wakatobi Viral Lewat Lagu Komang

Dea Lathifa

Wajahnya mungkin tak asing lagi menghiasi layar kaca, seorang komika yang kini menjelma jadi penyanyi dengan lagu yang menggema di ...

Cahyaniryn: Dari Purwodadi Merajai TikTok, Profil, Karir, dan Kisah Inspiratif di Balik Layar

Dea Lathifa

Fenomena selebriti TikTok terus bermunculan, dan salah satu yang paling mencuri perhatian adalah Cahyaniryn. Bukan sekadar joget-joget biasa, gadis asal ...

Efektivitas Reklame: Lebih dari Sekadar Papan Iklan Besar

Dea Lathifa

Reklame, sering kali kita temui dalam bentuk papan iklan raksasa di pinggir jalan, ternyata memiliki peran yang jauh lebih dalam ...

Tulip Jingga Simbol Kebahagiaan dan Kehangatan dari Turki ke Seluruh Dunia

Maulana Yusuf

Bunga tulip, dengan kelopaknya yang elegan dan warna-warni cerah, telah lama memikat hati banyak orang di seluruh dunia. Namun, tahukah ...

Cinta Tak Padam Meski Cemburu Membara: Mengulik Makna "Dengan Caraku"

Dea Lathifa

Lagu "Dengan Caraku" yang dipopulerkan oleh Brisia Jodie dan Arsy Widianto, kembali menghiasi perbincangan para penikmat musik. Dirilis pada 2018, ...

Tinggalkan komentar