Bayi usia satu bulan memang masih sangat rentan dan membutuhkan perhatian ekstra. Salah satu hal yang sering membuat orang tua khawatir adalah ketika bayi mengalami gumoh, apalagi jika gumohnya sampai keluar melalui hidung dan diikuti dengan kondisi bayi yang terlihat lemas. Kondisi ini tentu menimbulkan pertanyaan besar: apakah hal ini berbahaya?
Gumoh pada bayi memang umum terjadi, terutama pada usia beberapa bulan pertama. Hal ini disebabkan oleh belum sempurnanya katup antara lambung dan kerongkongan bayi. Namun, gumoh yang keluar melalui hidung dan membuat bayi lemas bisa jadi pertanda ada yang tidak beres.
Mengapa Gumoh Bisa Keluar dari Hidung?
Gumoh pada dasarnya adalah keluarnya kembali isi lambung setelah makan. Pada bayi, katup antara lambung dan kerongkongan belum berfungsi optimal, sehingga isi lambung lebih mudah naik kembali. Ketika bayi berbaring, gravitasi akan lebih sulit membantu makanan tetap berada di lambung. Jika gumoh yang dialami bayi cukup banyak, cairan tersebut dapat naik hingga ke saluran hidung.
Also Read
Bahayakah Gumoh Lewat Hidung dan Bayi Lemas?
Gumoh yang keluar dari hidung dan membuat bayi lemas memang perlu diwaspadai. Beberapa alasan mengapa kondisi ini bisa menjadi berbahaya:
- Aspirasi: Cairan gumoh yang masuk ke saluran pernapasan dapat menyebabkan aspirasi. Jika cairan masuk ke paru-paru, bayi bisa mengalami sesak napas, batuk, atau bahkan infeksi paru-paru (pneumonia).
- Dehidrasi: Gumoh yang sering terjadi, apalagi dalam jumlah banyak, dapat menyebabkan bayi kehilangan cairan tubuh dan berisiko dehidrasi. Gejala dehidrasi pada bayi antara lain mata cekung, ubun-ubun cekung, bibir kering, dan kurang aktif.
- Gangguan Pernapasan: Gumoh yang parah dapat mengganggu pernapasan bayi, terutama jika bayi sedang berbaring. Kondisi ini bisa membuat bayi kesulitan bernapas dan mengalami penurunan kadar oksigen.
- Refluks Asam Lambung (GERD): Pada beberapa kasus, gumoh yang berulang dan parah bisa menjadi tanda GERD. GERD pada bayi bisa menyebabkan iritasi pada kerongkongan, sehingga bayi merasa tidak nyaman dan rewel.
Apa yang Harus Dilakukan?
Jika bayi Anda mengalami gumoh lewat hidung dan terlihat lemas, jangan panik. Lakukan beberapa langkah berikut:
- Posisikan Bayi dengan Benar: Gendong bayi dengan posisi tegak atau setengah tegak setelah menyusui atau memberikan susu formula. Hindari membaringkan bayi segera setelah makan.
- Sendawakan Bayi: Pastikan bayi bersendawa setelah menyusu untuk membantu mengeluarkan udara yang mungkin masuk ke dalam perut bayi.
- Perhatikan Frekuensi dan Jumlah Gumoh: Catat seberapa sering bayi gumoh dan seberapa banyak cairan yang keluar. Hal ini penting untuk disampaikan pada dokter saat berkonsultasi.
- Perhatikan Tanda-tanda Bahaya: Waspadai tanda-tanda bahaya seperti bayi terlihat sesak napas, batuk-batuk, demam, menolak menyusu, atau sangat lemas. Jika muncul tanda-tanda ini, segera bawa bayi ke dokter.
- Konsultasi dengan Dokter: Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter anak jika Anda khawatir dengan kondisi bayi Anda. Dokter akan melakukan pemeriksaan dan memberikan penanganan yang tepat.
Tips Tambahan untuk Mengurangi Gumoh:
- Berikan ASI atau susu formula dalam porsi yang lebih kecil tapi lebih sering.
- Gunakan botol susu dengan dot yang tepat untuk bayi Anda.
- Hindari memijat perut bayi setelah makan.
- Perhatikan posisi tidur bayi. Jika memungkinkan, tidurkan bayi dengan posisi sedikit miring (dengan pengawasan).
Gumoh pada bayi memang bisa membuat orang tua cemas. Namun, dengan pemahaman yang tepat dan penanganan yang cepat, kondisi ini bisa diatasi. Jangan ragu untuk mencari bantuan medis jika Anda khawatir dengan kondisi bayi Anda. Kesehatan dan kenyamanan bayi adalah prioritas utama.