Ibu menyusui seringkali dihadapkan pada berbagai pantangan makanan. "Jangan makan pedas, nanti bayinya diare," atau "Minum es bikin ASI dingin dan bayi pilek," adalah beberapa contoh nasihat yang kerap kita dengar. Tapi, apakah semua pantangan ini benar adanya? Mari kita bedah mitos dan fakta seputar makanan untuk ibu menyusui, agar Moms bisa lebih tenang dan bijak dalam memilih asupan.
Mitos Pedas Picu Diare Bayi: Ini Faktanya
Banyak yang percaya bahwa makanan pedas bisa menyebabkan bayi diare melalui ASI. Faktanya, makanan pedas tidak secara langsung memengaruhi sistem pencernaan bayi melalui ASI. Rasa pedas dan bumbu pada makanan yang dikonsumsi ibu memang bisa sedikit mengubah rasa ASI, tetapi perubahan ini tidak serta-merta menyebabkan diare pada bayi. Sensitivitas bayi terhadap perubahan rasa ASI memang berbeda-beda. Jika si kecil tampak nyaman, Moms tidak perlu khawatir untuk menikmati hidangan pedas favorit. Kuncinya adalah mengamati reaksi si kecil setelah Moms makan makanan tertentu.
Mitos Es Bikin ASI Dingin dan Bayi Pilek: Salah Kaprah!
Mitos lain yang sering kita dengar adalah bahwa minum es bisa membuat ASI menjadi dingin dan menyebabkan bayi pilek. Ini adalah mitos yang perlu diluruskan! Suhu ASI tidak dipengaruhi oleh apa yang Moms minum. ASI diproduksi oleh tubuh dan suhunya selalu disesuaikan dengan suhu tubuh ibu. Jadi, minum es tidak akan membuat ASI menjadi dingin, apalagi menyebabkan bayi pilek. Jika Moms sedang tidak enak badan dan mengalami gejala flu, yang perlu dilakukan adalah menjaga kebersihan dan memakai masker untuk menghindari penularan pada bayi, bukan malah menghindari minum es.
Also Read
Mitos Bawang Tak Boleh Dikonsumsi: Justru Disukai Bayi!
Ada juga yang mengatakan bahwa ibu menyusui sebaiknya menghindari makanan beraroma tajam seperti bawang. Padahal, penelitian menunjukkan hal yang sebaliknya. Bayi justru lebih tertarik pada ASI yang memiliki aroma dari makanan yang dikonsumsi ibu. Penelitian yang dilakukan Julie Mennella dan Gary Beauchamp di awal 90-an bahkan menunjukkan bahwa bayi cenderung menyusu lebih lama dan lebih banyak ASI dari ibu yang mengonsumsi bawang putih. Jadi, jangan takut mengonsumsi bawang dan rempah-rempah lainnya selama masa menyusui.
Pentingnya Nutrisi Seimbang, Bukan Pantangan Tak Berdasar
Dr. Lori Feldman Winter, MD, MPH menjelaskan bahwa ibu menyusui sebaiknya tidak membatasi jenis makanan yang dikonsumsi, melainkan justru mengonsumsi makanan yang sehat dan beragam. Reaksi bayi terhadap makanan memang bisa bervariasi, namun kebanyakan tidak ada makanan yang berdampak negatif pada semua bayi. Jadi, jangan terpaku pada mitos.
Lalu, Apa yang Perlu Dihindari Ibu Menyusui?
Selain fokus pada makanan yang sehat, ibu menyusui perlu menghindari hal-hal berikut:
- Alkohol: Zat alkohol akan masuk ke aliran darah dan ASI, sehingga dapat berbahaya bagi bayi. Butuh waktu lebih dari dua jam untuk membersihkan alkohol dari tubuh ibu, sementara bayi mungkin perlu menyusu lebih sering dari itu.
- Kafein Berlebihan: Konsumsi kafein berlebihan dapat menyebabkan ibu sulit tidur, yang sangat penting untuk pemulihan dan produksi ASI. Batasi konsumsi kafein tidak lebih dari 2 cangkir sehari.
- Ikan dengan Merkuri Tinggi: Beberapa jenis ikan, seperti kerapu, lele impor, cucut, dan mackerel spanyol, mengandung merkuri tinggi yang berbahaya bagi bayi. Pilihlah jenis ikan lain yang lebih aman dan rendah merkuri.
Rileks dan Percaya Diri, Kunci Sukses Menyusui
Terlalu banyak pantangan dan mitos bisa membuat ibu menyusui menjadi stres. Padahal, stres justru dapat memengaruhi produksi ASI. Yang terpenting adalah makan makanan yang bergizi seimbang, dan perhatikan reaksi bayi setelah Moms mengonsumsi makanan tertentu. Jika si kecil menunjukkan tanda-tanda ketidaknyamanan, coba catat jenis makanan yang mungkin menjadi pemicunya.
Sebagai tambahan, untuk membantu Moms lebih rileks dan lancar dalam mengASIhi, terapi aroma dengan minyak telon yang mengandung aroma menenangkan seperti teh dan bunga dapat menjadi pilihan yang baik.
Jadi, sudah siap untuk meninggalkan mitos dan lebih percaya pada fakta? Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi jika Moms memiliki pertanyaan atau kekhawatiran terkait makanan selama masa menyusui.