Lagu "Nenek Moyangku" bukan sekadar melodi riang yang akrab di telinga anak-anak Indonesia. Di balik lirik sederhananya, tersembunyi kisah inspiratif tentang seorang tokoh musik legendaris, Ibu Soed, dan akar budayanya yang kuat. Lagu ini bukan hanya sekadar lagu anak, tapi juga jendela menuju pemahaman tentang warisan maritim bangsa dan kecintaan pada tanah air.
Saridjah Niung, atau yang lebih dikenal sebagai Ibu Soed, adalah sosok musisi tiga zaman yang karya-karyanya tak lekang oleh waktu. Kemahirannya dalam bermusik, mulai dari seni suara, seni musik, hingga bermain biola, diasah sejak dini di bawah bimbingan ayah angkatnya. Pendidikan formal di Hoogere Kweek School (HKS) Bandung semakin memperdalam pengetahuannya tentang musik.
Namun, di balik gemblengan musik formal itu, ada sebuah inspirasi yang lebih personal: sang ayah kandung, Mohamad Niung. Beliau adalah seorang pelaut Bugis yang lama menetap di Sukabumi. Profesi dan latar belakang inilah yang kemudian diabadikan Ibu Soed dalam lagu "Nenek Moyangku." Lagu ini bukan sekadar imajinasi anak-anak tentang pelaut, tapi refleksi nyata dari sosok yang ia kagumi dan warisan budaya yang ia banggakan.
Also Read
Setelah lulus dari HKS, Ibu Soed mengabdikan dirinya sebagai pengajar di Hollandsch-Inlandsche School (HIS). Pengalamannya berinteraksi dengan anak-anak membuatnya tergerak untuk menciptakan lagu-lagu yang ceria, mendidik, sekaligus membangkitkan semangat patriotisme. "Hai Becak," "Burung Kutilang," "Tik Tik Bunyi Hujan," dan "Menanam Jagung" adalah beberapa contoh karya fenomenalnya. Namun, "Nenek Moyangku" memiliki tempat tersendiri di hati banyak orang karena kedalamannya.
Liriknya yang sederhana, "Nenek moyangku seorang pelaut/ Gemar mengarung luas samudra/ Menerjang ombak/ Tiada takut/ Menempuh badai/ Sudah biasa…" bukan sekadar untaian kata-kata. Lirik ini menanamkan rasa bangga pada identitas bangsa sebagai bangsa maritim yang pemberani. Ia mengajarkan anak-anak tentang keberanian, kegigihan, dan kecintaan pada laut yang menjadi urat nadi kehidupan Indonesia.
Lagu "Nenek Moyangku" juga bukan sekadar nostalgia masa kecil. Ia adalah pengingat tentang kekayaan budaya dan sejarah yang patut kita wariskan pada generasi penerus. Melalui lagu ini, kita bisa memperkenalkan anak-anak pada nilai-nilai luhur bangsa, menanamkan rasa cinta tanah air, dan membangkitkan rasa bangga pada identitas sebagai bangsa maritim.
Maka, mari kita terus nyanyikan "Nenek Moyangku" dengan penuh semangat. Bukan hanya sebagai lagu anak-anak yang menghibur, tapi juga sebagai lagu kebanggaan dan penghormatan pada leluhur, pada Ibu Soed, dan pada warisan maritim Indonesia. Lebih dari sekadar melodi, lagu ini adalah cerita yang patut kita teruskan.