Setelah sekian lama vakum dari hiruk pikuk bioskop, rasanya kerinduan untuk menikmati layar lebar kembali menggelora. Namun, kini situasinya berbeda. Bukan lagi sekadar nonton berdua dengan pasangan, tapi ada si kecil yang juga ingin diajak serta. Saya pun jadi bertanya-tanya, amankah membawa bayi ke bioskop?
Bukan Sekadar Soal Earmuff
Sejujurnya, bukan hanya soal earmuff
yang jadi pertimbangan. Memang, alat pelindung telinga itu bisa meredam suara keras di dalam bioskop. Tapi, ada faktor lain yang lebih mendasar yang membuat saya berpikir ulang.
Ruang Gelap, Dingin, dan Minim Kontrol
Bioskop, dengan segala daya tariknya, ternyata menyimpan potensi risiko bagi bayi. Ruangan yang gelap dan cenderung dingin bisa menjadi tidak nyaman bagi si kecil yang daya tahan tubuhnya belum sekuat orang dewasa. Belum lagi, kita tidak bisa mengontrol siapa saja yang mungkin berinteraksi atau bahkan menyentuh bayi kita. Bayi masih rentan terhadap infeksi, sehingga kehati-hatian ekstra sangat diperlukan.
Also Read
Kenyamanan dan Kebahagiaan Si Kecil
Durasi film yang rata-rata dua jam juga menjadi perhatian. Bisakah bayi duduk atau dipangku dengan nyaman selama itu? Apalagi, jika bayi sedang rewel, ini bisa mengganggu penonton lain. Saya pribadi juga tidak mau momen nonton bioskop justru jadi tidak nyaman karena bayi tidak bisa menikmati suasana.
Bukan Soal Ego, Tapi Prioritas
Mungkin ada yang beranggapan ini soal ego orang tua. Padahal, membawa bayi ke bioskop bukan semata soal keinginan orang tua untuk tetap menikmati "me time". Lebih dari itu, ini tentang memprioritaskan kenyamanan dan keamanan si kecil. Memang benar, ada risiko gangguan pendengaran jika suara bioskop terlalu keras. Selain itu, ada juga risiko bayi merasa tidak nyaman dengan suasana baru.
Kapan Waktu yang Tepat?
Beberapa ahli menyarankan agar mengajak si kecil menonton bioskop saat usianya sudah 2-3 tahun ke atas. Pada usia tersebut, anak sudah mulai bisa memahami cerita yang ditonton dan mampu menikmati film anak-anak. Ini juga saat yang tepat untuk memperkenalkan mereka pada pengalaman menonton di bioskop dengan teman-teman sebayanya.
Alternatif yang Menyenangkan
Lalu, bagaimana dengan saya? Tentu saja, ada alternatif lain yang bisa saya pilih. Menonton di rumah sambil menikmati camilan bersama suami, setelah si kecil tertidur, bisa menjadi pilihan yang tak kalah menyenangkan. Atau, jika ingin keluar rumah, menitipkan si kecil pada kakek-neneknya bisa memberi waktu berharga bagi kami berdua.
Bukan Larangan, Tapi Pertimbangan
Intinya, saya tidak melarang membawa bayi ke bioskop. Hanya saja, ada beberapa pertimbangan penting yang perlu dipikirkan matang-matang. Apakah si kecil benar-benar siap? Apakah ia akan nyaman? Apakah kita bisa bertanggung jawab atas kenyamanannya selama di bioskop?
Semoga artikel ini bisa membantu para mama lainnya dalam mempertimbangkan keputusan terbaik untuk si kecil, ya. Kalau mama sendiri, bagaimana pengalamannya?