ASI adalah sumber nutrisi terbaik bagi bayi, memberikan perlindungan imun dan mendukung tumbuh kembang optimal. Bagi ibu yang aktif atau memiliki keperluan di luar rumah, memerah ASI menjadi solusi untuk tetap memberikan nutrisi terbaik bagi buah hati. Namun, menyimpan ASI perah dengan benar adalah kunci agar kualitas dan keamanannya tetap terjaga. Jangan sampai perjuangan memompa ASI sia-sia karena penyimpanan yang kurang tepat.
Suhu dan Durasi: Kunci Awetnya ASI Perah
Suhu penyimpanan ASI sangat memengaruhi daya tahannya. Jika tidak ada kulkas, ASI perah hanya bisa bertahan sekitar 3-4 jam di suhu ruangan (10-29°C). Kondisi ini tentu kurang ideal, apalagi jika Anda tidak segera menggunakannya. Maka dari itu, kulkas menjadi teman terbaik dalam menyimpan ASI.
- Kulkas (4°C): ASI perah bisa bertahan hingga 48-72 jam jika disimpan di bagian kulkas yang paling dingin. Idealnya, letakkan di rak paling atas atau dekat dinding belakang kulkas, hindari pintu kulkas karena sering terkena perubahan suhu.
- Freezer (-18°C atau Lebih Rendah): Untuk penyimpanan jangka panjang, freezer adalah pilihan terbaik. ASI perah yang dibekukan bisa bertahan hingga 6 bulan! Ini sangat membantu bagi ibu yang ingin membuat stok ASI.
Penting: Jangan Campur ASI Perah Hangat dengan yang Sudah Dingin
Salah satu kesalahan yang sering terjadi adalah mencampur ASI perah yang baru dipompa dengan ASI yang sudah dingin. Ini bisa memicu pertumbuhan bakteri dan menurunkan kualitas ASI. Selalu dinginkan ASI yang baru dipompa terlebih dahulu sebelum mencampurnya dengan ASI yang sudah dingin. Anda bisa mendinginkannya di kulkas selama beberapa saat, kemudian baru dicampurkan.
Also Read
Tips Tambahan Agar ASI Perah Tetap Prima:
- Gunakan Wadah Steril: Gunakan wadah penyimpanan ASI yang khusus dan steril, bisa berupa botol kaca atau plastik yang bebas BPA. Pastikan wadah tersebut tertutup rapat untuk menghindari kontaminasi dan tumpah.
- Berikan Label Tanggal: Selalu beri label tanggal dan jam saat memerah ASI. Ini akan membantu Anda untuk mengontrol waktu penyimpanan dan menggunakan ASI yang lebih lama terlebih dahulu.
- Hindari Membekukan ASI yang Sudah Dicairkan: ASI yang sudah dicairkan dari freezer tidak disarankan untuk dibekukan kembali. Gunakan dalam waktu 24 jam setelah dicairkan.
- Cara Mencairkan ASI Beku: Pindahkan ASI beku ke kulkas beberapa jam sebelum digunakan. Anda juga bisa mencairkannya dengan meletakkan wadah ASI di bawah air mengalir hangat, atau menggunakan water bath. Hindari penggunaan microwave karena bisa merusak nutrisi ASI dan menimbulkan titik panas.
- Perhatikan Perubahan Warna dan Aroma: Perhatikan perubahan warna dan aroma ASI. ASI yang sudah tidak layak dikonsumsi biasanya akan berbau asam atau tengik. Jika Anda ragu, sebaiknya jangan diberikan pada bayi.
ASI Perah: Investasi Berharga untuk Si Kecil
Menyimpan ASI perah dengan benar adalah investasi berharga bagi kesehatan bayi. Dengan mengikuti panduan penyimpanan yang tepat, Anda bisa memastikan bahwa si kecil tetap mendapatkan nutrisi terbaik dari ASI, bahkan saat Anda tidak bisa menyusuinya secara langsung. Jadi, jangan anggap remeh penyimpanan ASI, ya! Setiap tetes ASI adalah berharga.