Mungkin kamu pernah mendengar nama "Rum" dalam kajian agama Islam. Ya, bangsa ini disebut dalam Al-Quran, tepatnya dalam surat Ar-Rum. Tapi, siapa sebenarnya mereka? Apakah sekadar pengulangan sejarah Romawi kuno? Yuk, kita telaah lebih dalam!
Rum, Siapa Mereka? Bukan Semata Romawi
Dalam Al-Quran, "Rum" merujuk pada Kekaisaran Bizantium, yang juga dikenal sebagai Kekaisaran Romawi Timur. Kenapa disebut "Rum"? Karena ibukota mereka, Byzantion, yang kemudian menjadi Konstantinopel, adalah pusat peradaban saat itu. Jadi, jangan salah sangka, "Rum" di sini bukan lagi Kekaisaran Romawi yang berpusat di Roma, melainkan kelanjutannya di timur yang bercorak Kristen.
Jejak Sejarah Kekaisaran yang Terbelah
Kekaisaran Romawi yang kita kenal, dulunya sangat perkasa. Saking luasnya, mereka membagi wilayah administratif menjadi dua: Romawi Barat dengan ibukota di Roma, dan Romawi Timur dengan ibukota di Konstantinopel. Pada tahun 476 M, Romawi Barat runtuh oleh serbuan bangsa Jermanik. Nah, Romawi Timur inilah yang kemudian terus berlanjut, dan inilah yang kita kenal sebagai "Rum" dalam konteks Al-Quran.
Also Read
Heraklius dan Masa Keemasan Bizantium
Kekaisaran Romawi Timur mencapai puncak kejayaannya di bawah kepemimpinan Flavius Heraclius Augustus atau Heraklius (610-641 M). Di masa inilah, kekaisaran ini mengalami pasang surut, termasuk dalam peperangan melawan Persia. Dan peristiwa inilah yang disinggung dalam surat Ar-Rum ayat 2-3, tentang kekalahan bangsa Rum, namun kemudian akan menang. Ada dinamika politik yang cukup kompleks di dalamnya.
Rum: Keturunan Bani Ashfar?
Ternyata, ada tafsir lain yang menarik! Beberapa ulama mengaitkan bangsa Rum dengan Bani Ashfar, keturunan Bani Israil yang memeluk agama Yunani. Hal ini menghadirkan perspektif baru tentang asal-usul mereka. Namun, perlu diingat bahwa ini adalah salah satu tafsir yang ada, dan tidak semua ulama bersepakat tentang hal ini.
Konfrontasi Umat Islam dan Bani Ashfar di Akhir Zaman
Salah satu hal yang cukup sering dibahas adalah tentang hadis yang mengaitkan bangsa Rum (Bani Ashfar) dengan konfrontasi di akhir zaman. Disebutkan, umat Islam akan bersekutu dengan Bani Ashfar untuk menghadapi musuh bersama. Namun, aliansi ini tidak akan bertahan lama, karena Bani Ashfar pada akhirnya akan berkhianat dan memerangi umat Islam. Ini adalah bagian dari tanda-tanda kiamat yang disampaikan Rasulullah SAW.
Menarik Hikmah dari Sejarah Rum
Kisah bangsa Rum bukan sekadar cerita sejarah kekaisaran yang besar, tetapi juga punya makna dalam konteks keagamaan. Dari sini kita belajar tentang naik turunnya sebuah peradaban, dinamika politik dan agama, dan juga pengingat tentang tanda-tanda akhir zaman. Mempelajari sejarah mereka membuat kita lebih memahami kearifan Al-Quran dan hadis.
Jadi, ketika kita mendengar kata "Rum", ingatlah bahwa mereka bukan hanya soal Romawi kuno. Ada sejarah panjang dan kompleks di balik nama tersebut. Semoga informasi ini bisa menambah wawasan kita ya!