Kuasai Pythagoras! 10 Contoh Soal & Pembahasan untuk Kelas 8, Siap Hadapi Ulangan!

Dea Lathifa

Remaja & Pendidikan

Pusing menghadapi ulangan Matematika tentang Teorema Pythagoras? Jangan khawatir, Moms! Konsep ini memang terdengar rumit, tapi sebenarnya cukup sederhana jika dipahami dengan benar. Teorema Pythagoras adalah salah satu fondasi penting dalam Matematika, khususnya geometri. Rumus ini sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, lho.

Apa Itu Teorema Pythagoras?

Teorema Pythagoras, yang diambil dari nama seorang matematikawan Yunani kuno, adalah aturan dasar yang berlaku pada segitiga siku-siku. Teorema ini menyatakan bahwa kuadrat sisi miring (hipotenusa) sama dengan jumlah kuadrat kedua sisi siku-sikunya. Secara matematis, dituliskan sebagai:

a² + b² = c²

  • a dan b adalah panjang sisi yang membentuk sudut siku-siku.
  • c adalah panjang sisi miring (hipotenusa), yang selalu menjadi sisi terpanjang dalam segitiga siku-siku.

Mengapa Teorema Pythagoras Penting?

Teorema ini bukan sekadar rumus di buku pelajaran. Memahaminya membantu kita:

  • Menghitung panjang sisi segitiga: Terutama jika kita hanya tahu panjang dua sisi lainnya.
  • Menentukan apakah suatu segitiga adalah siku-siku: Dengan membuktikan kebenaran rumus Pythagoras.
  • Aplikasi dalam kehidupan sehari-hari: Mulai dari konstruksi bangunan, navigasi, hingga desain interior.

10 Contoh Soal dan Pembahasan Teorema Pythagoras untuk Kelas 8:

Yuk, kita bedah 10 contoh soal berikut agar Moms bisa belajar bersama si kecil:

  1. Soal: Sebuah segitiga siku-siku memiliki sisi siku-siku 8 cm dan 15 cm. Apakah segitiga tersebut siku-siku? Pembahasan: Kita uji dengan teorema Pythagoras: 8² + 15² = 64 + 225 = 289. Jika sisi miringnya (c) benar-benar memenuhi, maka akarnya harus 17 (17²=289). Jadi, segitiga tersebut siku-siku.

  2. Soal: Dalam segitiga siku-siku, sisi siku-siku pertama 12 cm dan sisi miring 15 cm. Cari sisi siku-siku yang lain! Pembahasan: Gunakan rumus: b² = c² – a² → b² = 15² – 12² → b² = 225 – 144 → b² = 81. Maka, b = 9 cm.

  3. Soal: Tangga bersandar pada dinding dengan sudut 45°. Panjang tangga 10 meter. Berapa tinggi tangga dari tanah? Pembahasan: Tangga dengan sudut 45 derajat membentuk segitiga siku-siku sama kaki. Jadi, tinggi dan jarak tangga sama. Dengan teorema Pythagoras, tinggi = √(10² / 2) = √(100/2) = √50 = 5√2 meter.

  4. Soal: Anak tangga siku-siku memiliki sisi 5 kaki dan 12 kaki. Berapa panjang tangga tersebut? Pembahasan: Gunakan rumus: c² = a² + b² → c² = 5² + 12² → c² = 25 + 144 → c² = 169. Maka, c = 13 kaki.

  5. Soal: Tangga 10 meter bersandar pada dinding dengan sudut 60°. Berapa tinggi tangga dari tanah dan jarak tangga dari dinding? Pembahasan: Kita gunakan trigonometri:

    • Tinggi (h) = 10 sin(60°) = 10 (√3/2) = 5√3 meter
    • Jarak (d) = 10 cos(60°) = 10 (1/2) = 5 meter
  6. Soal: Segitiga siku-siku punya sisi siku-siku 12 cm dan sisi miring 25 cm. Cari sisi siku-siku yang lain! Pembahasan: Sama seperti soal nomor 2, b² = c² – a² → b² = 25² – 12² = 625 – 144 = 481. Maka b = √481 = 21,9 cm.

  7. Soal: Tangga bersandar pada dinding setinggi 5 meter dengan sudut 60°. Berapa panjang tangga? Pembahasan: Kita gunakan sinus: sin(60°) = tinggi / sisi miring. Jadi, sisi miring (panjang tangga) = 5 / sin(60°) = 5 / (√3/2) = 10/√3 atau 10√3 / 3 meter.

  8. Soal: Segitiga siku-siku punya sisi siku-siku 12 cm dan sisi miring 26 cm. Cari sisi siku-siku yang lain! Pembahasan: Mirip nomor 2, b² = 26² – 12² = 676 – 144 = 532. Maka b = √532 = 23 cm.

  9. Soal: Tangga 102 kaki membentuk sudut 45°. Berapa tinggi tangga dari tanah? Pembahasan: Sama dengan soal nomor 3, tinggi = 102 /√2 = 51√2 kaki

  10. Soal: Persegi panjang punya panjang 7 cm dan lebar 24 cm. Apakah diagonalnya membentuk segitiga siku-siku? Pembahasan: Diagonal persegi panjang membentuk segitiga siku-siku. Cek dengan Pythagoras: 7² + 24² = 49 + 576 = 625. √625 = 25. Jadi, diagonalnya membentuk segitiga siku-siku.

Tips Tambahan untuk Memahami Pythagoras:

  • Visualisasikan: Gambar segitiga siku-siku untuk setiap soal.
  • Hafalkan Kuadrat Sederhana: Akan sangat membantu perhitungan.
  • Latihan Soal: Semakin sering berlatih, semakin mahir.
  • Jangan Ragu Bertanya: Jika ada bagian yang belum dipahami, diskusikan dengan guru atau teman.

Memahami Teorema Pythagoras bukan lagi momok menakutkan, bukan? Dengan latihan dan pemahaman konsep yang tepat, si kecil pasti bisa menaklukkan ulangan Matematika dengan mudah. Semangat belajar!

Baca Juga

20 Inspirasi Model Rambut Bob Pendek Wanita: Tampil Segar dan Stylish

Husen Fikri

Siapa bilang rambut pendek itu membosankan? Model rambut bob pendek justru menawarkan fleksibilitas dan kesan yang segar. Dari gaya yang ...

Raim Laode Komika Wakatobi Viral Lewat Lagu Komang

Dea Lathifa

Wajahnya mungkin tak asing lagi menghiasi layar kaca, seorang komika yang kini menjelma jadi penyanyi dengan lagu yang menggema di ...

Cahyaniryn: Dari Purwodadi Merajai TikTok, Profil, Karir, dan Kisah Inspiratif di Balik Layar

Dea Lathifa

Fenomena selebriti TikTok terus bermunculan, dan salah satu yang paling mencuri perhatian adalah Cahyaniryn. Bukan sekadar joget-joget biasa, gadis asal ...

Efektivitas Reklame: Lebih dari Sekadar Papan Iklan Besar

Dea Lathifa

Reklame, sering kali kita temui dalam bentuk papan iklan raksasa di pinggir jalan, ternyata memiliki peran yang jauh lebih dalam ...

Tulip Jingga Simbol Kebahagiaan dan Kehangatan dari Turki ke Seluruh Dunia

Maulana Yusuf

Bunga tulip, dengan kelopaknya yang elegan dan warna-warni cerah, telah lama memikat hati banyak orang di seluruh dunia. Namun, tahukah ...

Cinta Tak Padam Meski Cemburu Membara: Mengulik Makna "Dengan Caraku"

Dea Lathifa

Lagu "Dengan Caraku" yang dipopulerkan oleh Brisia Jodie dan Arsy Widianto, kembali menghiasi perbincangan para penikmat musik. Dirilis pada 2018, ...

Tinggalkan komentar