Lagu "Wajib Belajar" karya Restu Narwan Sutarmas, mungkin tak asing di telinga sebagian besar siswa Indonesia. Liriknya yang sederhana namun penuh makna, seringkali menggema di sekolah-sekolah, terutama saat upacara atau perayaan hari-hari besar pendidikan. Namun, di era modern ini, relevansi dan makna lagu ini patut dikaji kembali. Apakah semangat "wajib belajar" masih relevan dan bagaimana kita memaknainya dalam konteks pendidikan masa kini?
Lagu ini mengajak kita untuk "menggiatkan wajib belajar", sebuah seruan yang menekankan pentingnya pendidikan sebagai bekal masa depan. Lirik seperti "jangan putus tengah jalan, marilah tamatkan" menjadi pengingat bahwa pendidikan adalah sebuah proses yang harus diselesaikan. Pendidikan bukan hanya sekadar formalitas, melainkan perjalanan panjang untuk menimba ilmu dan mengembangkan diri.
Poin penting lainnya adalah kalimat "tanam ilmu sekarang, petik hari depan." Lirik ini menyiratkan bahwa investasi dalam pendidikan hari ini akan membuahkan hasil di masa depan. Pendidikan bukan hanya tentang menghafal materi pelajaran, tetapi juga tentang menanamkan nilai-nilai positif dan mengembangkan potensi diri. Hal ini senada dengan tujuan pendidikan untuk menciptakan generasi muda yang "cerdas, trampil, berwibawa, penuh daya cipta".
Also Read
Namun, di era digital yang serba cepat ini, pemaknaan "wajib belajar" perlu diperluas. Wajib belajar tidak lagi hanya terbatas pada bangku sekolah. Belajar dapat dilakukan di mana saja, kapan saja, dan dengan berbagai cara. Internet membuka akses informasi yang tak terbatas, dan anak-anak muda masa kini dapat belajar secara mandiri atau melalui berbagai platform edukasi online.
Oleh karena itu, lagu "Wajib Belajar" seharusnya tidak hanya dinyanyikan sebagai ritual, tetapi juga menjadi pengingat tentang semangat untuk terus belajar sepanjang hayat. Pendidikan bukan hanya tentang memperoleh gelar, tetapi juga tentang mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan adaptif terhadap perubahan zaman.
Lagu ini seharusnya memotivasi kita untuk menciptakan sistem pendidikan yang inklusif dan berkualitas. Sistem yang mampu menjawab tantangan zaman dan mempersiapkan generasi muda Indonesia menjadi individu yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan mampu berkontribusi positif bagi bangsa.
Semangat wajib belajar harus menjadi semangat bersama, bukan hanya menjadi beban siswa dan sekolah, melainkan juga menjadi tanggung jawab pemerintah, masyarakat, dan keluarga. Dengan pemaknaan yang lebih dalam dan implementasi yang lebih luas, lagu "Wajib Belajar" akan terus relevan dan menginspirasi generasi muda Indonesia untuk meraih masa depan yang lebih baik. Mari giatkan wajib belajar, bukan hanya di dalam kelas, tetapi juga di setiap ruang dan waktu, demi kemajuan bangsa.
