Surah Al-Ikhlas, sebuah surat pendek yang sering kita dengar dan lafalkan, ternyata menyimpan makna mendalam tentang keesaan Allah. Surat yang tergolong Makkiyah dan diturunkan setelah An-Nas ini, terdiri dari empat ayat yang ringkas namun padat akan pesan tauhid. Ia menjadi salah satu surat favorit dalam ibadah shalat, namun lebih dari itu, Al-Ikhlas adalah inti dari keyakinan seorang Muslim.
Ayat-ayat Al-Ikhlas sendiri adalah deklarasi tegas tentang keesaan dan kesempurnaan Allah SWT. Berikut adalah bacaan, transliterasi latin, dan terjemahannya:
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ Bismillahirrahmanirrahim "Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang"
Also Read
قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌ Qul huwallahu ahad "Katakanlah (Muhammad), Dialah Allah, Yang Maha Esa."
اَللّٰهُ الصَّمَدُ Allahus samad "Allah tempat meminta segala sesuatu."
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ Lam yalid wa lam yulad "Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan."
وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ Wa lam yakul lahu kufuwan ahad "Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan-Nya."
Surat ini, meskipun pendek, adalah intisari dari ajaran tauhid. Ia menegaskan bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang berhak disembah, tempat bergantung segala sesuatu, tidak beranak dan tidak diperanakkan, serta tidak ada yang setara dengan-Nya. Dengan memahami Al-Ikhlas, kita diajak untuk mengesakan Allah dalam segala aspek kehidupan.
Lebih dari sekadar bacaan dalam shalat, Al-Ikhlas memiliki keutamaan yang luar biasa. Dalam berbagai riwayat, disebutkan bahwa surat ini memiliki kedudukan setara dengan sepertiga Al-Quran. Ini menunjukkan betapa pentingnya memahami dan mengamalkan pesan tauhid yang terkandung di dalamnya. Mengajarkan surat ini kepada anak sejak dini adalah langkah awal menanamkan akidah yang kuat dalam jiwa mereka.
Bukan hanya itu, keyakinan yang lahir dari penghayatan Al-Ikhlas juga dipercaya mampu memberikan ketenangan dalam menghadapi sakaratul maut, menerangi alam kubur, dan menjadi bekal di hari akhir. Al-Ikhlas adalah pedoman hidup, sebuah pegangan yang mengingatkan kita akan kebesaran dan keagungan Allah SWT.
Oleh karena itu, marilah kita jadikan Al-Ikhlas bukan sekadar bacaan rutin, melainkan sebagai refleksi mendalam tentang hakikat keimanan. Mari kita resapi maknanya, amalkan dalam kehidupan sehari-hari, dan ajarkan kepada generasi penerus. Dengan demikian, kita telah berupaya menjadi hamba yang berpegang teguh pada tauhid, yang menjadi esensi dari ajaran Islam.