Ramadan, bulan penuh berkah, seringkali memunculkan pertanyaan-pertanyaan kecil yang menggelitik, termasuk soal hukum ngupil saat berpuasa. Aktivitas yang dianggap remeh ini ternyata menyimpan perdebatan yang menarik dalam ranah fiqih. Lantas, bagaimana sebenarnya pandangan Islam mengenai hal ini?
Ngupil Bukan Pembatal Puasa, Asal…
Secara umum, ngupil tidak membatalkan puasa. Namun, kehati-hatian tetap menjadi kunci. Para ulama sepakat bahwa memasukkan benda ke dalam rongga hidung, termasuk jari saat ngupil, tidak secara otomatis membatalkan puasa. Yang menjadi persoalan adalah jika aktivitas tersebut disertai dengan masuknya benda lain ke dalam tubuh melalui tenggorokan.
Jika ngupil dilakukan tanpa ada sisa makanan, lendir yang berlebihan, atau benda lain yang tertelan, maka puasa tetap sah. Namun, jika ada sisa makanan atau lendir yang keluar dan secara sengaja ditelan, maka puasa menjadi batal. Di sinilah pentingnya kehati-hatian.
Also Read
Dalil dan Logika di Balik Kebolehan Ngupil
Pandangan ini didasarkan pada beberapa prinsip dalam Islam. Pertama, Islam mengajarkan pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan. Ngupil, dalam konteks membersihkan hidung dari kotoran, termasuk dalam upaya menjaga kesehatan. Allah SWT pun tidak menginginkan kesulitan bagi hamba-Nya, melainkan kemudahan.
Kedua, terdapat hadis yang menekankan pentingnya menjaga kebersihan hidung. Meskipun hadis tersebut tidak secara spesifik menyebutkan larangan ngupil, namun esensinya adalah anjuran untuk menjaga kebersihan, termasuk kebersihan hidung.
Ketiga, dalam kaidah fiqih, segala sesuatu pada dasarnya diperbolehkan selama tidak ada dalil yang melarangnya secara spesifik. Karena tidak ada larangan eksplisit terkait ngupil saat puasa, maka hukum asalnya adalah diperbolehkan, dengan catatan tidak ada unsur pembatal puasa di dalamnya.
Pentingnya Kehati-hatian dan Niat yang Lurus
Meskipun ngupil diperbolehkan, bukan berarti kita bisa melakukannya dengan sembrono. Justru di sinilah ujian kita. Kehati-hatian dan kesadaran penuh tetap diperlukan. Jika kita ragu ada sisa makanan atau lendir yang mungkin tertelan, sebaiknya hindari ngupil.
Selain itu, penting untuk menjaga niat kita. Jangan sampai ngupil menjadi alasan untuk membatalkan puasa dengan sengaja. Puasa adalah ibadah yang membutuhkan kesadaran penuh dan ketulusan hati.
Refleksi dan Kesimpulan
Isu ngupil saat puasa ini mungkin terlihat sepele. Namun, di baliknya tersimpan pelajaran berharga tentang pentingnya kehati-hatian, kesadaran, dan pemahaman yang benar tentang agama. Islam adalah agama yang luwes, tidak menyulitkan. Selama kita berpegang pada prinsip-prinsip yang jelas dan menjaga niat yang lurus, ibadah puasa kita akan tetap sah dan diterima oleh Allah SWT. Jadi, ngupil boleh-boleh saja, asal tidak menelan sisa. Mari berpuasa dengan penuh kehati-hatian dan kekhusyukan.