Soenardjo Atmodipuro, Tunas Kelapa, dan Lahirnya Identitas Pramuka Indonesia

Maulana Yusuf

Remaja & Pendidikan

Tunas kelapa, lambang yang tak asing bagi setiap anggota Pramuka di Indonesia. Namun, tahukah Anda siapa sosok di balik pemilihan lambang yang sarat makna ini? Jawabannya adalah Soenardjo Atmodipuro, seorang tokoh penting dalam Gerakan Pramuka yang juga seorang pejabat di Departemen Pertanian.

Soenardjo lahir di Blora, Jawa Tengah, pada 29 Februari 1903 dan menghembuskan nafas terakhirnya pada 31 Mei 1979. Jauh sebelum tunas kelapa menjadi identitas resmi, Soenardjo melihat potensi besar pada tumbuhan ini. Pada tahun 1961, idenya tentang tunas kelapa sebagai lambang Pramuka akhirnya diresmikan, dan sejak 14 Agustus 1961, tunas kelapa secara resmi menjadi identitas Gerakan Pramuka Indonesia.

Pemilihan tunas kelapa bukan tanpa alasan. Soenardjo melihat bahwa pohon kelapa adalah tumbuhan yang seluruh bagiannya bermanfaat. Filosofi ini sejalan dengan cita-cita Gerakan Pramuka, yakni membentuk anggota yang berguna bagi bangsa dan negara.

Makna lambang tunas kelapa sendiri tertuang dalam Surat Keputusan Kwartir Nasional Nomor 06/KN/72. Lebih dari sekadar simbol, tunas kelapa adalah representasi nilai-nilai luhur yang diharapkan terinternalisasi dalam setiap anggota Pramuka.

Makna Filosofis Tunas Kelapa:

  • Cikal Bakal Generasi Penerus: Buah nyiur yang tumbuh disebut cikal, melambangkan setiap Pramuka sebagai inti bagi kelangsungan hidup bangsa. Mereka adalah generasi penerus yang diharapkan mampu membawa Indonesia menuju kemajuan.
  • Ketahanan dan Keuletan: Kelapa mampu bertahan dalam segala kondisi. Ini mengartikan bahwa setiap Pramuka harus memiliki jiwa yang tangguh, sehat jasmani dan rohani, serta ulet dalam menghadapi setiap tantangan hidup.
  • Kemampuan Beradaptasi: Kelapa dapat tumbuh di mana saja. Ini mengajarkan anggota Pramuka untuk mampu beradaptasi dengan lingkungan dan kondisi apapun.
  • Cita-cita Tinggi: Pohon kelapa menjulang tinggi, melambangkan cita-cita yang lurus dan mulia yang harus dipegang teguh oleh setiap anggota Pramuka.
  • Landasan yang Kuat: Akar kelapa yang kuat menggambarkan tekad dan keyakinan Pramuka yang berlandaskan pada nilai-nilai kebenaran dan kebajikan.
  • Kemanfaatan Tanpa Batas: Kelapa adalah pohon serbaguna, dari ujung hingga akar. Ini memacu setiap Pramuka untuk menjadi pribadi yang bermanfaat bagi masyarakat, bangsa, dan negara.

Melalui lambang tunas kelapa, Soenardjo Atmodipuro tak hanya memberikan identitas visual bagi Gerakan Pramuka, namun juga menanamkan nilai-nilai filosofis yang mendalam. Tunas kelapa bukan sekadar logo, tetapi juga pengingat bagi setiap anggota Pramuka untuk terus berupaya menjadi pribadi yang berguna, tangguh, dan berbakti pada nusa dan bangsa. Lebih dari itu, tunas kelapa adalah cerminan harapan dan cita-cita luhur Pramuka Indonesia.

Baca Juga

20 Inspirasi Model Rambut Bob Pendek Wanita: Tampil Segar dan Stylish

Husen Fikri

Siapa bilang rambut pendek itu membosankan? Model rambut bob pendek justru menawarkan fleksibilitas dan kesan yang segar. Dari gaya yang ...

Raim Laode Komika Wakatobi Viral Lewat Lagu Komang

Dea Lathifa

Wajahnya mungkin tak asing lagi menghiasi layar kaca, seorang komika yang kini menjelma jadi penyanyi dengan lagu yang menggema di ...

Cahyaniryn: Dari Purwodadi Merajai TikTok, Profil, Karir, dan Kisah Inspiratif di Balik Layar

Dea Lathifa

Fenomena selebriti TikTok terus bermunculan, dan salah satu yang paling mencuri perhatian adalah Cahyaniryn. Bukan sekadar joget-joget biasa, gadis asal ...

Efektivitas Reklame: Lebih dari Sekadar Papan Iklan Besar

Dea Lathifa

Reklame, sering kali kita temui dalam bentuk papan iklan raksasa di pinggir jalan, ternyata memiliki peran yang jauh lebih dalam ...

Tulip Jingga Simbol Kebahagiaan dan Kehangatan dari Turki ke Seluruh Dunia

Maulana Yusuf

Bunga tulip, dengan kelopaknya yang elegan dan warna-warni cerah, telah lama memikat hati banyak orang di seluruh dunia. Namun, tahukah ...

Cinta Tak Padam Meski Cemburu Membara: Mengulik Makna "Dengan Caraku"

Dea Lathifa

Lagu "Dengan Caraku" yang dipopulerkan oleh Brisia Jodie dan Arsy Widianto, kembali menghiasi perbincangan para penikmat musik. Dirilis pada 2018, ...

Tinggalkan komentar