Kue cucur, jajanan pasar bertekstur kenyal dengan rasa manis yang khas, memang tak pernah kehilangan penggemarnya. Bukan hanya anak-anak yang terpikat, orang dewasa pun seringkali tak bisa menolak kelezatannya. Kehadirannya di berbagai sudut pasar tradisional seolah menjadi penanda bahwa kekayaan kuliner Indonesia tak pernah lekang oleh waktu. Namun, dibalik kesederhanaannya, tersimpan proses pembuatan yang perlu ketelitian agar menghasilkan cucur yang sempurna.
Proses pembuatan kue cucur sendiri, meskipun terlihat mudah, sebenarnya membutuhkan kesabaran dan kejelian. Dimulai dengan merebus gula merah bersama daun pandan, aroma harum yang dihasilkan menjadi daya tarik tersendiri. Air gula yang telah disaring dan didinginkan kemudian menjadi inti dari adonan. Proses pencampuran dengan tepung beras dan terigu pun perlu dilakukan secara bertahap, diaduk perlahan dengan whisk atau mixer hingga mencapai konsistensi yang halus dan licin. Disinilah kunci untuk mendapatkan kue cucur dengan tekstur berserat dan kenyal.
Peran penggorengan dan minyak panas juga tak kalah penting. Adonan yang dituang sesendok demi sesendok ke dalam minyak panas akan mengalami transformasi magis. Serat-serat yang muncul di permukaan kue menjadi tanda bahwa cucur sedang dalam proses pematangan. Siraman minyak panas di bagian atas kue juga berperan dalam menciptakan tekstur yang garing di luar namun tetap lembut di dalam. Proses ini bukan hanya sekadar memasak, tapi juga sebuah seni yang membutuhkan intuisi dan pengalaman.
Also Read
Kue cucur bukan sekadar jajanan pengganjal perut, ia adalah representasi dari kekayaan cita rasa tradisional. Setiap gigitan membawa kita kembali ke masa lalu, ke kenangan akan pasar-pasar tradisional yang ramai dengan aneka jajanan lezat. Lebih dari itu, kue cucur juga mengajarkan kita tentang kesabaran, ketelitian, dan pentingnya menjaga warisan kuliner nenek moyang. Mari lestarikan kue cucur, bukan hanya dengan menikmatinya, tapi juga dengan melestarikan proses pembuatannya. Dengan begitu, kue cucur akan terus hadir dan memanjakan lidah generasi mendatang.