Merawat kulit dengan skincare memang bikin nagih. Hasilnya, kulit bisa jadi lebih sehat, glowing, dan awet muda. Tapi, tahukah kamu kalau gak semua bahan skincare itu cocok dikombinasikan? Salah-salah, bukan kulit sehat yang didapat, malah iritasi, kemerahan, bahkan breakout. Nah, biar gak salah langkah, yuk, simak 15 kombinasi bahan skincare yang sebaiknya dihindari berikut ini.
1. Retinol dan AHA/BHA: Kombinasi Maut untuk Kulit Sensitif
Retinol, si anti-aging superstar, dan AHA/BHA, si exfoliator andalan, memang punya segudang manfaat. Tapi, jangan coba-coba pakai keduanya secara bersamaan, ya! Retinol bekerja mempercepat regenerasi sel kulit, sementara AHA/BHA mengelupas sel kulit mati. Kalau digabung, kulit bisa jadi terlalu kering, merah, iritasi, bahkan perih seperti terbakar. Kulit juga jadi super sensitif dan rentan terhadap kerusakan.
2. Vitamin C dan AHA/BHA: pH Berantakan, Manfaat Hilang
Vitamin C, dengan sejuta antioksidannya, paling efektif bekerja di pH rendah. Begitu juga dengan AHA dan BHA. Tapi, kalau dipakai bersamaan, pH kulit bisa berubah dan malah bikin vitamin C jadi kurang efektif. Efek iritasi pun bisa muncul karena kulit dibombardir oleh dua bahan asam sekaligus. Kemerahan dan rasa perih jadi efek samping yang mungkin terjadi.
Also Read
3. Retinol dan Vitamin C: Duel pH yang Bikin Kulit Merana
Mirip dengan kombinasi sebelumnya, retinol dan vitamin C juga punya preferensi pH yang berbeda. Retinol lebih suka pH netral, sementara vitamin C butuh suasana asam. Jika dipaksakan bersamaan, efektivitas keduanya bisa menurun drastis. Kulit pun bisa jadi kering, iritasi, dan kemerahan.
4. Niacinamide dan Vitamin C: Netralisasi Manfaat yang Sia-Sia
Niacinamide dan vitamin C memang terdengar sebagai pasangan yang serasi. Sayangnya, kalau dipakai bersamaan dalam konsentrasi tinggi, keduanya malah bisa saling menetralkan. Efeknya, manfaat yang diharapkan jadi gak maksimal. Bahkan, kulit sensitif bisa iritasi dan kemerahan.
5. Benzoyl Peroxide dan Retinol: Oksidasi yang Bikin Retinol Gak Ampuh
Benzoyl peroxide, si pembasmi jerawat, ternyata gak akur sama retinol. Benzoyl peroxide bisa mengoksidasi retinol, membuatnya jadi gak efektif. Selain itu, kombinasi ini juga bisa memicu iritasi parah, kulit kering, dan kemerahan. Kulit juga jadi lebih sensitif terhadap matahari.
6. Benzoyl Peroxide dan Vitamin C: Risiko Iritasi dan Breakout
Sama seperti retinol, benzoyl peroxide juga bisa mengurangi efektivitas vitamin C. Iritasi dan kemerahan juga jadi efek samping yang mungkin muncul. Bagi yang kulitnya sensitif atau berjerawat, kombinasi ini justru bisa bikin breakout.
7. Benzoyl Peroxide dan AHA/BHA: Double Pengelupasan, Kulit Kering Kerontang
AHA/BHA dan benzoyl peroxide sama-sama punya kemampuan mengelupas kulit. Kalau digabung, kulit bisa jadi over-exfoliated dan iritasi. Kulit kering, merah, dan iritasi adalah efek samping yang mungkin terjadi. Bahkan, skin barrier juga bisa rusak, meningkatkan risiko infeksi.
8. Retinol dan Benzoyl Peroxide: Sensitivitas Tinggi, Iritasi Parah
Retinol bikin kulit lebih sensitif, sementara benzoyl peroxide adalah agen pengelupasan yang kuat. Kombinasi keduanya bisa memicu iritasi parah, kulit kering, dan kemerahan. Rasa terbakar dan perih juga bisa dirasakan, terutama kalau tidak pakai sunscreen.
9. Retinol dan Salicylic Acid: Dua Bahan Keras, Kulit Kering Menderita
Salicylic acid, jenis BHA, juga gak cocok dipakai bersamaan dengan retinol. Keduanya sama-sama bisa menyebabkan kulit kering. Kalau digabung, kulit bisa jadi sangat kering, iritasi, kemerahan, dan bahkan mengelupas. Kulit juga jadi lebih rentan terhadap kerusakan dan infeksi.
10. Vitamin C dan AHA/BHA: Efektivitas Menurun, Iritasi Meningkat
Asam pada AHA/BHA bisa merusak skin barrier dan mengurangi efektivitas vitamin C. Efeknya, kulit jadi iritasi, kemerahan, dan perih. Kulit juga bisa jadi lebih sensitif terhadap matahari, meningkatkan risiko hiperpigmentasi.
11. Niacinamide dan Zinc: Hati-Hati untuk Kulit Sensitif
Kombinasi niacinamide dan zinc sebenarnya cukup baik untuk kulit. Tapi, formulasi yang salah atau penggunaan yang tidak tepat bisa menyebabkan iritasi pada kulit sensitif.
12. Vitamin C Tanpa SPF: Sia-Sia dan Berbahaya
Vitamin C memang punya sejuta manfaat untuk kulit. Tapi, tanpa perlindungan SPF, vitamin C justru bisa teroksidasi dan jadi kurang efektif. Kulit juga jadi lebih rentan terhadap kerusakan akibat sinar matahari.
13. Produk Berbasis Minyak dan Air: Susah Menyerap, Hasil Gak Optimal
Produk berbasis minyak bisa menghalangi produk berbasis air untuk menyerap ke dalam kulit. Hasilnya, kulit gak bisa mendapatkan manfaat penuh dari produk berbasis air. Urutan pemakaian yang benar adalah produk berbasis air terlebih dahulu, baru produk berbasis minyak.
14. Essential Oil dan Bahan Aktif: Iritasi Mengintai
Essential oil bisa menyebabkan iritasi kalau dipakai bersamaan dengan bahan aktif yang kuat seperti retinol atau AHA/BHA. Kulit bisa jadi merah, iritasi, dan perih. Beberapa essential oil juga bisa menyebabkan reaksi alergi pada kulit sensitif.
15. Alkohol dan Retinol: Kulit Kering, Iritasi Parah
Alkohol bisa mengeringkan kulit, meningkatkan risiko iritasi dari retinol. Kombinasi ini bisa membuat kulit jadi sangat kering, iritasi, perih, dan lebih sensitif terhadap matahari.
Penting! Kenali Kulitmu dan Konsultasikan dengan Ahli
Setiap kulit punya karakter yang berbeda. Apa yang cocok untuk orang lain, belum tentu cocok untuk kita. Jika kamu ragu atau punya kulit sensitif, sebaiknya konsultasikan dengan dokter kulit atau ahli skincare. Mereka bisa membantu memilih produk dan kombinasi yang tepat untuk kondisi kulitmu. Jadi, jangan asal campur, ya! Lebih baik teliti daripada menyesal di kemudian hari.