Menanam lavender, si cantik beraroma wangi, memang menggoda. Namun, banyak Mama yang ragu karena khawatir tanaman ini cepat layu. Jangan khawatir! Lavender sebenarnya tidak serumit yang dibayangkan kok. Dengan sedikit perhatian dan trik yang tepat, lavender di rumah Mama akan tumbuh subur dan berbunga indah. Yuk, simak 7 jurus jitu merawat lavender untuk pemula, agar tanaman kesayangan Mama tidak mudah layu!
1. Jangan Terlalu Sering Disiram
Lavender, layaknya tanaman gurun, lebih suka kondisi kering. Jadi, lupakan kebiasaan menyiram setiap hari. Perhatikan kondisi tanahnya. Siram hanya saat tanah di sekitar akar sudah benar-benar terasa kering. Penyiraman berlebihan justru bisa memicu pembusukan akar yang berujung pada kematian tanaman. Sentuh tanahnya dengan jari. Jika terasa lembap, tunda dulu penyiraman.
2. Manjakan dengan Sinar Matahari Penuh
Lavender itu sun lover sejati! Tanaman ini membutuhkan minimal 6-8 jam sinar matahari langsung setiap hari untuk tumbuh optimal. Jika lavender Mama kurang cahaya, pertumbuhannya akan kerdil dan bunganya enggan muncul. Pilih lokasi tanam yang benar-benar terkena sinar matahari sepanjang hari. Jangan tempatkan di area teduh atau terlindung bangunan.
Also Read
3. Tanah Berpasir adalah Sahabatnya
Jenis tanah sangat menentukan kebahagiaan lavender. Tanaman ini paling cocok dengan tanah yang berdrainase baik, gembur, dan berpasir. Tambahkan pasir halus atau kerikil pada media tanam untuk memastikan air tidak menggenang. Genangan air bisa membuat akar membusuk. Bila perlu, gunakan campuran tanah khusus untuk kaktus atau sukulen yang memiliki karakteristik yang mirip.
4. Pangkas Secara Rutin untuk Rangsang Pertumbuhan
Jangan biarkan lavender Mama tumbuh menjulang tak karuan. Setelah masa berbunga selesai, segera lakukan pemangkasan. Potong batang-batang yang layu dan bunga yang sudah mati. Pemangkasan ini akan merangsang pertumbuhan tunas baru dan menjaga bentuk tanaman tetap kompak. Jangan ragu untuk memangkas sekitar 1/3 dari panjang tanaman.
5. Pupuk Secukupnya, Jangan Berlebihan
Lavender tidak membutuhkan banyak pupuk. Pemupukan berlebihan justru bisa membuatnya rentan penyakit. Cukup berikan pupuk ringan seperti pupuk berbasis fosfat atau pupuk organik ringan sekali di awal musim semi. Tujuannya adalah untuk membantu pertumbuhan dan pembungaan. Hindari penggunaan pupuk nitrogen tinggi karena dapat memicu pertumbuhan daun yang berlebihan dan mengorbankan pembungaan.
6. Waspadai Hama dan Penyakit
Lakukan pengecekan rutin pada tanaman lavender Mama. Amati apakah ada tanda-tanda serangan hama seperti kutu daun, tungau, atau penyakit jamur. Jika ditemukan hama atau penyakit, segera atasi dengan insektisida atau fungisida yang tepat dan aman untuk tanaman lavender. Penting untuk bertindak cepat agar serangan hama atau penyakit tidak meluas.
7. Tanam dalam Pot untuk Fleksibilitas
Bagi Mama yang tinggal di daerah dengan musim dingin ekstrem, menanam lavender dalam pot adalah pilihan yang cerdas. Ini memungkinkan Mama untuk memindahkan tanaman ke tempat yang lebih hangat saat cuaca buruk. Selain itu, tanaman dalam pot juga lebih mudah dipantau dan dipindahkan jika diperlukan. Gunakan pot dengan lubang drainase yang baik untuk mencegah genangan air.
Merawat lavender memang perlu perhatian ekstra, tapi hasilnya sepadan kok dengan keindahan dan aroma wangi yang bisa Mama nikmati di rumah. Ingat, kesabaran dan perawatan yang konsisten adalah kunci sukses merawat lavender. Dengan 7 jurus jitu ini, lavender Mama akan tumbuh sehat, berbunga lebat, dan tak mudah layu. Selamat berkebun, Mama!