Lianne Tan, nama yang belakangan ini ramai diperbincangkan di dunia maya, khususnya setelah penampilannya di Olimpiade Paris 2024. Bukan hanya karena kemampuan bulu tangkisnya, tapi juga karena kejutan yang ia hadirkan: kefasihannya berbahasa Indonesia. Siapa sebenarnya Lianne Tan dan apa saja yang membuatnya begitu istimewa? Mari kita kulik lebih dalam profil atlet bulu tangkis berdarah Indonesia yang membela Belgia ini.
Awal Mula Cinta pada Bulu Tangkis
Lahir dan besar di Belgia, kecintaan Lianne pada bulu tangkis bersemi sejak usia 8 tahun. Meski sempat menjajal senam, ia akhirnya memantapkan pilihan pada bulu tangkis, mengikuti jejak sang ayah, Henk Tan, seorang mantan pemain bulu tangkis profesional. Ayahnya menjadi sosok yang mendorong Lianne dan saudara perempuannya, Yuhan, untuk menekuni olahraga ini.
Pendidikan dan Karier yang Seimbang
Tidak hanya berprestasi di lapangan, Lianne juga menorehkan tinta emas di bidang akademis. Ia adalah seorang mahasiswa kedokteran gigi di Universitas Radboud, Nijmegen, Belanda. Kombinasi antara ketekunan di bidang olahraga dan akademis ini menunjukkan dedikasi dan kemampuan Lianne dalam membagi waktu dan energi dengan baik.
Also Read
Perjalanan di Olimpiade dan Keunikan yang Memikat
Lianne Tan telah tiga kali berpartisipasi di Olimpiade, yaitu London 2012, Rio de Janeiro 2016, dan Tokyo 2020. Meski belum berhasil meraih medali, semangat juangnya patut diacungi jempol. Setiap penampilannya selalu memberikan yang terbaik.
Namun, yang membuat namanya semakin dikenal adalah momen di Olimpiade Paris 2024. Saat jeda pertandingan melawan Ratchanok Intanon, ia terlihat berbicara dengan pelatihnya, Indra Bagus Ade Chandra, dalam bahasa Indonesia. Sontak, hal ini membuat netizen terkejut dan kagum. Bagaimana bisa seorang atlet Belgia fasih berbahasa Indonesia?
Akar Indonesia yang Tak Pernah Dilupakan
Rupanya, Lianne memiliki darah Indonesia dari sang ayah yang berasal dari Bandung, Jawa Barat. Ia dan keluarganya kerap berkunjung ke Indonesia setiap musim panas untuk menjalin silaturahmi dan berlatih bulu tangkis. Kecintaannya pada budaya Indonesia juga ia tunjukkan melalui unggahan di media sosial. Salah satunya adalah saat ia dan Yuhan mengenakan pakaian adat Indonesia pada perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 2020.
Bukan Sekadar Atlet, tapi juga Duta Budaya
Lianne Tan bukan hanya seorang atlet bulu tangkis berbakat, tapi juga sosok inspiratif yang menjunjung tinggi identitas dan akar budayanya. Ia membuktikan bahwa prestasi di kancah internasional tidak harus menghilangkan kebanggaan pada asal-usul. Dengan semangat dan dedikasi yang tinggi, ia terus berjuang demi mengharumkan nama Belgia di dunia bulu tangkis. Namun, ia juga menjadi duta yang tak langsung mempromosikan kekayaan budaya Indonesia.
Lianne Tan adalah contoh nyata bahwa kita bisa meraih mimpi besar tanpa melupakan identitas diri. Kisahnya adalah inspirasi bagi kita semua untuk terus berjuang, berprestasi, dan bangga dengan keunikan yang kita miliki. Kita nantikan terus kiprahnya di dunia bulu tangkis, sambil terus mendukungnya dalam setiap langkahnya!