Bagi sebagian orang, modal adalah batu sandungan utama dalam mewujudkan mimpi berwirausaha. Tak jarang, pinjaman bank menjadi satu-satunya jalan keluar yang terlihat. Namun, pertanyaan menggelayut: benarkah meminjam uang di bank itu riba, bahkan jika tujuannya untuk mengembangkan usaha? Selain itu, rasa sungkan untuk meminjam pada saudara atau teman kerap kali menjadi penghalang. Lantas, adakah solusi lain?
Riba dalam Lensa Syariat dan Realitas Ekonomi
Perdebatan mengenai riba dalam pinjaman bank memang tak pernah usai. Dalam pandangan agama, riba diidentifikasi sebagai penambahan atau bunga dalam transaksi pinjam-meminjam yang dianggap eksploitatif. Namun, di sisi lain, sistem perbankan konvensional yang menawarkan pinjaman dengan bunga adalah realita yang tak terhindarkan dalam sistem ekonomi modern. Lalu, bagaimana menyikapinya?
Sebagian besar ulama sepakat bahwa bunga dalam pinjaman bank konvensional termasuk riba yang dilarang dalam agama. Namun, muncul juga pendapat lain yang mempertimbangkan konteks dan urgensi, khususnya dalam situasi di mana pinjaman digunakan untuk kebutuhan yang mendesak atau untuk mengembangkan usaha yang memiliki dampak positif. Perbedaan pandangan ini menunjukkan bahwa isu ini bukanlah sesuatu yang hitam-putih, dan perlu dikaji lebih dalam dengan bijak.
Also Read
Alternatif di Luar Utang Bank Konvensional
Jika meminjam uang di bank konvensional terasa memberatkan atau bertentangan dengan prinsip yang diyakini, ada beberapa opsi lain yang bisa dipertimbangkan:
-
Pinjaman Syariah: Bank syariah menawarkan produk pinjaman dengan sistem bagi hasil atau akad yang sesuai dengan prinsip syariah. Meskipun tetap ada margin keuntungan yang dikenakan, akad yang transparan dan adil menjadi keunggulan.
-
Program Pemerintah atau Lembaga Keuangan Mikro: Pemerintah atau lembaga keuangan mikro seringkali memiliki program khusus untuk memberikan modal usaha dengan skema yang lebih ringan dan terjangkau, bahkan ada yang tanpa bunga.
-
Bootstrapping atau Modal Sendiri: Mulai dengan modal yang ada dan kembangkan usaha secara bertahap. Ini memang membutuhkan kesabaran dan strategi yang matang, tetapi dapat menghindari ketergantungan pada pinjaman.
-
Mencari Investor: Jika memiliki ide bisnis yang potensial, pertimbangkan untuk mencari investor yang bersedia memberikan modal dengan skema bagi hasil atau kepemilikan saham.
-
Crowdfunding: Manfaatkan platform crowdfunding untuk mengumpulkan dana dari masyarakat luas. Ini juga bisa menjadi cara efektif untuk mendapatkan modal sekaligus memvalidasi ide bisnis.
Mengatasi Rasa Sungkan pada Keluarga dan Teman
Rasa sungkan untuk meminjam pada saudara atau teman adalah hal yang wajar. Untuk mengatasinya, beberapa tips ini mungkin bisa membantu:
-
Komunikasikan dengan Jujur: Jelaskan dengan terbuka tujuan pinjaman dan bagaimana rencana pengembaliannya. Kejujuran adalah kunci dalam menjaga hubungan baik.
-
Buat Perjanjian Tertulis: Meskipun pinjam meminjam dengan orang terdekat, penting untuk membuat perjanjian tertulis yang jelas mengenai jumlah pinjaman, jangka waktu, dan skema pengembalian.
-
Pertimbangkan Besaran Pinjaman: Jangan memaksakan diri untuk meminjam jumlah yang besar jika memang belum benar-benar dibutuhkan. Mulai dengan jumlah yang realistis dan sesuai dengan kemampuan pengembalian.
-
Hargai Waktu dan Kondisi Mereka: Ingat, mereka tidak wajib meminjamkan. Hargai waktu dan kondisi finansial mereka, serta jangan memaksakan jika mereka belum bisa membantu.
Memilih sumber modal untuk usaha memang bukan perkara mudah. Memahami konsep riba, mempertimbangkan alternatif lain, dan mengatasi rasa sungkan adalah langkah-langkah penting dalam mengambil keputusan yang tepat. Yang terpenting, pilihlah cara yang sesuai dengan keyakinan dan kemampuan, serta tetaplah berikhtiar dengan cara yang halal dan bertanggung jawab.