Puasa Rajab di Hari Sabtu: Boleh atau Tidak? Ini Penjelasan Lengkapnya!

Husen Fikri

Review & Rekomendasi

Bulan Rajab, salah satu bulan yang dimuliakan dalam Islam, seringkali menjadi momen bagi umat Muslim untuk memperbanyak ibadah, termasuk puasa sunnah. Namun, muncul pertanyaan, bagaimana jika puasa sunnah Rajab ini bertepatan dengan hari Sabtu? Apakah boleh, atau justru makruh? Mari kita bedah tuntas persoalan ini.

Memahami Hukum Puasa Rajab di Hari Sabtu

Puasa Rajab sendiri merupakan ibadah sunnah yang dianjurkan, dengan dasar hadis yang menyebutkan kebiasaan Rasulullah SAW berpuasa di bulan ini. Namun, keraguan muncul ketika berbenturan dengan larangan berpuasa di hari Sabtu, kecuali puasa wajib. Hadis riwayat Ahmad dan lainnya menyebutkan larangan berpuasa di hari Sabtu, bahkan menganjurkan untuk makan meskipun hanya kulit anggur jika tidak ada makanan lain.

Lalu, bagaimana kita menyikapi hadis ini dalam konteks puasa Rajab yang dilakukan di hari Sabtu?

Perbedaan Pendapat Ulama: Makruh atau Boleh?

Para ulama memiliki pandangan yang beragam mengenai hukum puasa sunnah di hari Sabtu. Mayoritas ulama dari Mazhab Hanafi, Syafi’i, dan Hambali berpendapat bahwa puasa sunnah di hari Sabtu hukumnya makruh, atau tidak dianjurkan. Ini karena dikhawatirkan menyerupai perayaan hari Sabtu yang diagungkan oleh umat Yahudi.

Namun, Imam Malik memiliki pandangan berbeda. Beliau membolehkan puasa khusus di hari Sabtu, meski dengan hukum makruh. Artinya, puasa di hari Sabtu tidak dilarang sepenuhnya, tetapi lebih baik dihindari jika tidak ada alasan yang kuat.

Mengapa Puasa Sabtu Dimakruhkan?

Hikmah di balik dimakruhkannya puasa di hari Sabtu adalah untuk menghindari kesamaan dengan umat Yahudi yang mengagungkan hari tersebut. Ini adalah wujud kehati-hatian agar umat Muslim tidak terjebak dalam praktik yang menyerupai keyakinan agama lain. Selain itu, ini juga menjadi pengingat bahwa Islam adalah agama yang mandiri dan memiliki kekhasannya sendiri.

Lalu, Bagaimana Praktiknya untuk Puasa Rajab?

Jika kita ingin melaksanakan puasa Rajab yang kebetulan jatuh pada hari Sabtu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  1. Tidak Mengkhususkan Hari Sabtu: Hindari berpuasa khusus di hari Sabtu saja. Lebih baik puasa Rajab dilakukan secara selang-seling, misalnya sehari berpuasa, sehari tidak, atau dengan mengikuti jadwal puasa sunnah lainnya.
  2. Niat Puasa Rajab, Bukan Hari Sabtu: Saat berniat, fokuskan pada niat puasa Rajab, bukan semata-mata karena hari Sabtu. Hal ini untuk menghindari kesan mengagungkan hari Sabtu.
  3. Menggabungkan dengan Hari Lain: Jika memungkinkan, gabungkan puasa hari Sabtu dengan hari sebelum atau sesudahnya. Misalnya, berpuasa pada hari Jumat dan Sabtu, atau Sabtu dan Minggu.
  4. Menghindari Keraguan: Jika merasa ragu dan khawatir, sebaiknya hindari berpuasa pada hari Sabtu. Lebih baik mencari hari lain untuk berpuasa Rajab agar hati lebih tenang dan fokus beribadah.

Menyikapi Perbedaan dengan Bijak

Perbedaan pendapat di kalangan ulama adalah hal yang lumrah dan harus disikapi dengan bijaksana. Kita tidak perlu memaksakan pendapat sendiri dan menyalahkan pendapat orang lain. Yang terpenting adalah niat kita untuk beribadah kepada Allah SWT dan berupaya menjalankan syariat agama dengan sebaik mungkin.

Kesimpulan

Puasa Rajab di hari Sabtu, menurut mayoritas ulama, hukumnya makruh jika dilakukan secara khusus. Namun, bukan berarti dilarang sepenuhnya. Yang paling penting adalah bagaimana kita menyikapinya dengan bijaksana, tidak mengkhususkan hari Sabtu untuk berpuasa, dan tetap fokus pada niat beribadah kepada Allah SWT. Jika masih ragu, lebih baik memilih hari lain untuk berpuasa Rajab demi ketenangan hati. Semoga kita semua dapat menjalankan ibadah dengan khusyuk dan penuh keberkahan.

Baca Juga

20 Inspirasi Model Rambut Bob Pendek Wanita: Tampil Segar dan Stylish

Husen Fikri

Siapa bilang rambut pendek itu membosankan? Model rambut bob pendek justru menawarkan fleksibilitas dan kesan yang segar. Dari gaya yang ...

Raim Laode Komika Wakatobi Viral Lewat Lagu Komang

Dea Lathifa

Wajahnya mungkin tak asing lagi menghiasi layar kaca, seorang komika yang kini menjelma jadi penyanyi dengan lagu yang menggema di ...

Cahyaniryn: Dari Purwodadi Merajai TikTok, Profil, Karir, dan Kisah Inspiratif di Balik Layar

Dea Lathifa

Fenomena selebriti TikTok terus bermunculan, dan salah satu yang paling mencuri perhatian adalah Cahyaniryn. Bukan sekadar joget-joget biasa, gadis asal ...

Efektivitas Reklame: Lebih dari Sekadar Papan Iklan Besar

Dea Lathifa

Reklame, sering kali kita temui dalam bentuk papan iklan raksasa di pinggir jalan, ternyata memiliki peran yang jauh lebih dalam ...

Cinta Tak Padam Meski Cemburu Membara: Mengulik Makna "Dengan Caraku"

Dea Lathifa

Lagu "Dengan Caraku" yang dipopulerkan oleh Brisia Jodie dan Arsy Widianto, kembali menghiasi perbincangan para penikmat musik. Dirilis pada 2018, ...

Tulip Jingga Simbol Kebahagiaan dan Kehangatan dari Turki ke Seluruh Dunia

Maulana Yusuf

Bunga tulip, dengan kelopaknya yang elegan dan warna-warni cerah, telah lama memikat hati banyak orang di seluruh dunia. Namun, tahukah ...

Tinggalkan komentar