Selebgram Medan Meninggal Usai Sedot Lemak: Pembuluh Darah Pecah, Diduga Ada Malpraktik

Dea Lathifa

Review & Rekomendasi

Kabar duka kembali menghiasi dunia selebriti Tanah Air. Ella Nanda Sari Hasibuan, seorang selebgram asal Medan, menghembuskan napas terakhirnya setelah menjalani prosedur sedot lemak di sebuah klinik kecantikan di Depok, Jawa Barat. Kematian tragis wanita berusia 30 tahun ini memicu pertanyaan mendalam tentang keamanan prosedur kosmetik dan profesionalisme tenaga medis.

Ella, yang memiliki 10 ribu lebih pengikut di Instagram dan aktif mengelola dua bisnis, datang ke Klinik Kecantikan WSJ Beauty pada 22 Juli 2024 dengan harapan mendapatkan bentuk tubuh ideal melalui sedot lemak di bagian lengan. Namun, alih-alih impian yang jadi nyata, nyawa justru menjadi taruhannya.

Kronologi yang Memilukan

Perjalanan Ella dari Medan menuju Depok pagi itu tampaknya menjadi perjalanan terakhirnya. Setibanya di klinik sekitar pukul 12.00 WIB, ia langsung menjalani proses administrasi dan persiapan prosedur. Sedot lemak di lengan kanan berjalan lancar, namun malapetaka terjadi saat tindakan berpindah ke lengan kiri. Ella mendadak mengigau, pingsan, dan mengalami kejang-kejang.

Tim medis klinik segera berupaya memberikan pertolongan dengan infus. Namun, pembuluh darah Ella pecah, membuat upaya penyelamatan menjadi semakin sulit. Kondisinya yang kritis memaksa pihak klinik untuk merujuk Ella ke Rumah Sakit Margonda. Sayangnya, upaya medis di rumah sakit pun tak mampu menyelamatkan nyawanya. Ella dinyatakan meninggal dunia.

Dugaan Malpraktik dan Pencarian Kebenaran

Keluarga Ella, terutama sang kakak, Okta Vivilia, sangat terpukul dan mencurigai adanya malpraktik dalam prosedur yang dilakukan. Okta menuntut pihak klinik dan rumah sakit untuk memberikan penjelasan jujur tentang penyebab kematian adiknya. Permintaan rekam medis pun diajukan untuk menjadi dasar laporan ke Polres Metro Depok.

Polisi sendiri telah bergerak cepat melakukan penyelidikan dengan memeriksa saksi-saksi dan menelisik latar belakang dokter yang menangani Ella. Kapolres Metro Depok menegaskan bahwa kasus ini adalah tindak pidana murni, yang berarti proses hukum dapat berjalan bahkan tanpa adanya laporan resmi dari keluarga korban.

Kuasa hukum klinik, Rikardo Siahaan, menyatakan bahwa pihaknya telah menjalankan prosedur yang dibutuhkan. Namun, ia juga menyoroti adanya ketidakjujuran dari pihak Ella terkait waktu kedatangannya di Jakarta. Menurutnya, Ella mengaku sudah berada di Jakarta selama dua hari, padahal baru tiba di hari yang sama dari Medan. Hal ini menimbulkan spekulasi tentang kondisi kesehatan Ella saat menjalani prosedur, mengingat kurangnya istirahat.

Refleksi dan Peringatan

Kematian Ella Nanda Sari Hasibuan adalah tragedi yang seharusnya menjadi peringatan bagi kita semua. Prosedur kosmetik, meski tampak sederhana, tetap memiliki risiko dan memerlukan penanganan yang sangat hati-hati oleh tenaga medis yang kompeten. Memilih klinik kecantikan tidak bisa dilakukan sembarangan. Kita perlu memastikan bahwa klinik tersebut memiliki izin resmi, tenaga medis yang profesional, dan peralatan yang memadai.

Kisah tragis ini juga mengingatkan tentang pentingnya kejujuran dan keterbukaan antara pasien dan dokter. Memberikan informasi yang akurat tentang kondisi kesehatan dan riwayat medis sangat penting agar prosedur berjalan aman. Kelelahan dan kurang istirahat juga bisa menjadi faktor yang memperbesar risiko komplikasi.

Kematian Ella meninggalkan seorang anak balita dan keluarga yang berduka. Semoga kasus ini segera terungkap dan menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak. Perlu ada regulasi yang lebih ketat dalam industri kecantikan untuk melindungi konsumen dari praktik-praktik yang tidak bertanggung jawab.

Baca Juga

20 Inspirasi Model Rambut Bob Pendek Wanita: Tampil Segar dan Stylish

Husen Fikri

Siapa bilang rambut pendek itu membosankan? Model rambut bob pendek justru menawarkan fleksibilitas dan kesan yang segar. Dari gaya yang ...

Raim Laode Komika Wakatobi Viral Lewat Lagu Komang

Dea Lathifa

Wajahnya mungkin tak asing lagi menghiasi layar kaca, seorang komika yang kini menjelma jadi penyanyi dengan lagu yang menggema di ...

Cahyaniryn: Dari Purwodadi Merajai TikTok, Profil, Karir, dan Kisah Inspiratif di Balik Layar

Dea Lathifa

Fenomena selebriti TikTok terus bermunculan, dan salah satu yang paling mencuri perhatian adalah Cahyaniryn. Bukan sekadar joget-joget biasa, gadis asal ...

Efektivitas Reklame: Lebih dari Sekadar Papan Iklan Besar

Dea Lathifa

Reklame, sering kali kita temui dalam bentuk papan iklan raksasa di pinggir jalan, ternyata memiliki peran yang jauh lebih dalam ...

Cinta Tak Padam Meski Cemburu Membara: Mengulik Makna "Dengan Caraku"

Dea Lathifa

Lagu "Dengan Caraku" yang dipopulerkan oleh Brisia Jodie dan Arsy Widianto, kembali menghiasi perbincangan para penikmat musik. Dirilis pada 2018, ...

Tulip Jingga Simbol Kebahagiaan dan Kehangatan dari Turki ke Seluruh Dunia

Maulana Yusuf

Bunga tulip, dengan kelopaknya yang elegan dan warna-warni cerah, telah lama memikat hati banyak orang di seluruh dunia. Namun, tahukah ...

Tinggalkan komentar