Jalanan Jakarta pagi itu, hiruk pikuk kendaraan tak menghalangi langkah saya menuju sebuah warung makan sederhana di kawasan Manggarai. Bukan tanpa alasan, aroma gurih soto betawi yang menguar dari kejauhan memanggil-manggil perut yang sudah keroncongan. Ya, Soto Betawi Haji Husen, nama yang sudah tak asing lagi bagi para pemburu kuliner legendaris. Warung ini memang dikenal sebagai salah satu ikon soto betawi di Jakarta, dan saya ingin membuktikan sendiri kelezatannya.
Sesampainya di lokasi, suasana ramai sudah terasa. Pembeli silih berganti datang, bahkan beberapa harus rela menunggu giliran untuk bisa menikmati semangkuk soto hangat. Warung yang terkesan sederhana ini justru menjadi daya tarik tersendiri, sebuah bukti bahwa rasa autentik tak perlu kemewahan.
Pilihan menu yang ditawarkan cukup simpel: soto daging dan soto campur. Saya memutuskan untuk mencoba soto campur, yang konon lebih kaya rasa dengan tambahan jeroan seperti babat dan paru. Tak lama kemudian, semangkuk soto dengan kuah kuning keemasan tersaji di hadapan saya. Aroma gurih yang menguar langsung menggelitik indera penciuman, membuat perut semakin tak sabar untuk segera menyantapnya.
Also Read
Satu suapan kuah soto sudah cukup untuk membuat saya terkesan. Rasa gurih yang kuat berpadu dengan sentuhan manis yang pas, sungguh nikmat. Rahasia kelezatan kuah ini ternyata terletak pada campuran santan dan susu bubuk, sebuah inovasi yang menjadikan Soto Betawi Haji Husen berbeda dari yang lain. Tekstur dagingnya juga patut diacungi jempol, begitu empuk dan mudah dikunyah. Jeroan seperti babat dan paru juga diolah dengan sempurna, tidak berbau amis dan terasa kenyal di setiap gigitan.
Menikmati semangkuk soto betawi hangat di pagi hari, ditemani nasi putih dan taburan bawang goreng, rasanya sungguh memanjakan lidah. Tak heran jika warung ini selalu ramai pengunjung, bahkan di hari kerja sekalipun. Harga yang ditawarkan juga cukup terjangkau, sekitar 30 ribuan rupiah per porsi, sebanding dengan rasa dan pengalaman yang didapatkan.
Lebih dari sekadar warung makan, Soto Betawi Haji Husen telah menjadi bagian dari sejarah kuliner Jakarta. Berdiri sejak tahun 1988, warung ini terus menjaga cita rasa autentik soto betawi. Lokasinya yang berada di Jalan Padang Panjang No. 6C, Manggarai, Pasar Manggis, Setiabudi, Jakarta Selatan, memang cukup mudah dijangkau. Warung ini buka setiap hari kecuali hari Jumat, mulai pukul 07.00 hingga 14.00 WIB.
Bagi Anda yang ingin mencoba kelezatan Soto Betawi Haji Husen, disarankan untuk datang lebih awal. Selain untuk menghindari antrian panjang, datang pagi juga memastikan Anda tidak kehabisan menu. Pengalaman kuliner di warung sederhana ini akan memberikan kesan yang tak terlupakan, sebuah bukti bahwa rasa autentik dan tradisi tetap menjadi daya tarik yang tak lekang oleh waktu. Soto Betawi Haji Husen bukan sekadar makanan, tetapi juga bagian dari cerita Jakarta yang patut untuk dinikmati.