Bagi penggemar musik Indonesia, nama Yuke Sampurna tentu tak asing lagi. Sosok bassist yang selalu tampil dengan slayer khas di kepala ini memang punya tempat tersendiri di hati para pecinta musik, terutama penggemar Dewa 19. Namun, tahukah kamu bahwa perjalanan musik Yuke jauh lebih panjang dan berwarna sebelum menjadi bagian tak terpisahkan dari band legendaris tersebut? Mari kita telusuri lebih dalam kisah perjalanan Yuke, seorang musisi low profile yang kaya akan talenta.
Akar Musik dari Keluarga Musisi
Lahir dan besar di Bandung, kota yang melahirkan banyak musisi hebat, Yuke tumbuh dalam lingkungan yang akrab dengan musik. Kedua orang tuanya adalah musisi yang piawai memainkan berbagai alat musik, mulai dari gitar, biola, hingga piano. Tak heran jika sejak kecil Yuke sudah akrab dengan irama dan melodi. Uniknya, Yuke memulai perjalanannya di dunia musik dengan bermain drum sebelum akhirnya jatuh cinta pada bass. Alat musik bersenar empat ini seolah telah menjadi takdirnya.
Merintis Karir Bersama The Groove dan Yovie & Nuno
Yuke mulai serius menekuni bass saat duduk di bangku SMA. Kegigihannya mengulik alat musik ini membawanya ke dunia profesional pada tahun 1997, ketika ia bergabung dengan The Groove, band acid jazz yang tengah naik daun saat itu. Bersama The Groove, Yuke ikut berkontribusi dalam lahirnya album-album hits seperti "Kuingin" (1999) dan "Mata, Telinga dan Hati" (2001).
Also Read
Perjalanan Yuke tak berhenti di situ. Pada tahun 2001, ia sempat bergabung dengan Yovie & Nuno, meskipun hanya berlangsung selama setahun. Pengalaman ini semakin mematangkan kemampuan bermusiknya, mempersiapkannya untuk tantangan yang lebih besar.
Bergabung dengan Dewa 19: Momen Penting dalam Karir
Momen penting dalam hidup Yuke tiba pada tahun 2002, ketika Ahmad Dhani mengajaknya bergabung dengan Dewa 19 menggantikan posisi Erwin Prasetya. Awalnya, Yuke hanya berstatus sebagai additional player, namun bakat dan karakternya yang kuat membuatnya segera menjadi personel tetap Dewa 19.
Ada cerita menarik di balik bergabungnya Yuke ke Dewa 19. Sebelum resmi menjadi anggota, Yuke mengajukan syarat kepada Ahmad Dhani, yaitu kesetaraan honor dengan personel lainnya. Permintaan yang menunjukkan kepercayaan diri dan kesadarannya akan nilai dirinya sebagai musisi. Ahmad Dhani pun menyetujuinya, dan sejak saat itu Yuke menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan Dewa 19. Bersama Dewa 19, Yuke ikut berkontribusi dalam album-album hits seperti "Laskar Cinta" (2004) dan "Republik Cinta" (2006), serta masih banyak lagi.
Eksplorasi Musik yang Tak Pernah Berhenti
Meskipun telah mapan bersama Dewa 19, Yuke tak lantas melupakan akar musiknya. Ia tetap menjaga hubungannya dengan The Groove dan sempat ikut dalam reuni band tersebut pada tahun 2011. Selain itu, Yuke juga aktif dalam berbagai proyek musik lain, seperti Number One, The Chemistry, dan DOM Project yang ia bentuk pada tahun 2013. Hal ini menunjukkan semangatnya untuk terus berkreasi dan bereksplorasi dalam dunia musik.
Pribadi Low Profile, Karya Berbicara
Di balik sosoknya yang tenang dan low profile, Yuke adalah seorang musisi yang totalitas. Ia dikenal sebagai bassist yang handal dengan selera musik yang keren. Gaya penampilannya yang khas dengan slayer di kepala telah menjadi ikon dan ciri khas Yuke di atas panggung. Meskipun tidak banyak bicara di depan publik, karyanya berbicara banyak tentang dedikasi dan cintanya pada musik.
Perjalanan Cinta dan Keluarga
Dalam kehidupan pribadinya, Yuke pernah menikah dengan Kikan Namara, mantan vokalis band Cokelat, pada tahun 2002. Pernikahan ini dikaruniai dua orang anak, yaitu Shira Allegra Sampurna dan Kei Sampurna. Sayangnya, pernikahan tersebut tidak bertahan lama dan berakhir dengan perceraian pada tahun 2007.
Inspirasi Bagi Generasi Musisi Muda
Perjalanan Yuke Sampurna adalah kisah inspiratif bagi para musisi muda. Ia membuktikan bahwa kesuksesan tidak datang secara instan, melainkan melalui kerja keras, dedikasi, dan ketekunan dalam mengembangkan bakat. Gaya khasnya di atas panggung, lengkap dengan slayer yang selalu menutupi kepalanya, bukan sekadar gimmick, tapi bagian dari identitas seorang Yuke yang unik dan berkarakter. Dengan segala pencapaian dan kisah hidupnya, Yuke Sampurna terus menginspirasi dan memberikan kontribusi yang tak ternilai bagi dunia musik Indonesia.