Gunung Salak, selain dikenal dengan keindahan alamnya yang memukau, juga menyimpan segudang misteri yang membuat bulu kuduk merinding. Bagi para pendaki, gunung yang terletak di Bogor, Jawa Barat ini bukan sekadar destinasi petualangan, tapi juga tempat di mana mitos dan legenda hidup berdampingan dengan kenyataan. Mari kita telusuri lebih dalam 5 mitos paling populer di Gunung Salak, yang mungkin akan membuat Anda berpikir dua kali sebelum mendaki.
Sejarah dan Aura Mistis Gunung Salak
Sebelum membahas mitos, penting untuk memahami latar belakang Gunung Salak. Berdiri kokoh di ketinggian 2.211 meter di atas permukaan laut, gunung ini merupakan bagian dari Taman Nasional Gunung Halimun-Salak. Statusnya sebagai gunung api aktif, meski terakhir erupsi pada tahun 1938, menambah kesan angker dan misterius. Konon, sejak dulu, gunung ini sudah menjadi tempat yang dianggap sakral oleh masyarakat setempat.
1. Kerajaan Gaib Pajajaran di Puncak Manik
Mitos paling kuat yang melekat pada Gunung Salak adalah keberadaan kerajaan gaib. Masyarakat percaya bahwa arwah para raja, ratu, dan warga Kerajaan Pajajaran bersemayam di sekitar gunung, khususnya di Puncak Manik. Bahkan, sosok Prabu Siliwangi, pemimpin legendaris kerajaan tersebut, diyakini masih berada di sana, menjaga keseimbangan alam dan kelestarian gunung. Keyakinan ini membuat Gunung Salak dianggap suci, dan berbagai ritual adat kerap dilakukan untuk menghormati leluhur serta penunggu gunung. Oleh karena itu, para pendaki dihimbau untuk menjaga sikap dan tutur kata selama berada di area gunung.
Also Read
2. Harta Karun Terkubur Peninggalan Belanda
Kisah harta karun yang tersembunyi di Gunung Salak menjadi daya tarik tersendiri. Konon, pada masa penjajahan Jepang, Belanda mengubur kekayaan mereka di gunung ini untuk menghindari penyitaan. Mereka berencana mengambil kembali harta tersebut setelah Jepang kalah, namun tak pernah terwujud. Banyak yang mencoba mencari harta karun ini, namun hingga kini tak ada yang berhasil. Cerita-cerita tentang mayat tentara Belanda yang ditemukan di gunung justru menambah kesan misterius dan berbahaya. Lebih baik fokus pada jalur pendakian, daripada tergoda mencari harta yang belum jelas keberadaannya.
3. Suara Gamelan Menyesatkan di Tengah Hutan
Para pendaki kerap kali mendengar suara gamelan di tengah hutan Gunung Salak. Suara yang tiba-tiba muncul ini seringkali membuat penasaran dan menarik perhatian. Namun, mengikuti suara gamelan ini justru bisa berakibat fatal. Banyak pendaki yang tersesat dan bahkan hilang setelah mencoba mencari sumber suara tersebut. Diyakini bahwa suara gamelan ini merupakan cara makhluk gaib untuk "menggoda" pendaki yang lengah. Jadi, jika Anda mendengar suara gamelan saat mendaki, lebih baik tetap fokus pada jalur pendakian dan jangan sampai terpengaruh oleh hal-hal mistis.
4. Tragedi Pesawat dan Anomali Magnetik
Tragedi jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 pada tahun 2012 menjadi salah satu pengingat akan bahaya tersembunyi di Gunung Salak. Peristiwa yang menewaskan 45 orang ini menimbulkan spekulasi tentang adanya anomali magnetik di gunung tersebut. Para ahli menyebutkan bahwa Gunung Salak memiliki kekuatan magnet yang kuat, sehingga dapat mengganggu navigasi pesawat dan menyebabkan kecelakaan. Beberapa bahkan menyamakan kawasan ini dengan Segitiga Bermuda. Meskipun belum ada bukti ilmiah yang pasti, mitos ini menambah kesan misterius dan berbahaya pada Gunung Salak.
5. Pantangan Menyebut Buah Salak
Mitos paling unik dan paling sering dibicarakan adalah larangan menyebut buah salak saat berada di Gunung Salak. Konon, menyebut buah salak dianggap sebagai tindakan sombong dan dapat mendatangkan kesialan atau bahkan tersesat. Perlu diingat, nama Gunung Salak sendiri berasal dari bahasa Sansekerta "Salaka" yang berarti perak, bukan dari buah salak. Oleh karena itu, hindari menyebut atau membahas buah salak selama pendakian untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Bijak Menjelajah Gunung Salak
Misteri Gunung Salak memang menarik untuk diulik, namun keselamatan dan pengalaman mendaki tetap menjadi prioritas utama. Dengan menghormati alam, menjaga sikap, dan mengikuti pantangan yang ada, Anda bisa menikmati keindahan Gunung Salak tanpa masalah. Jadi, sebelum memutuskan untuk mendaki, pastikan Anda siap secara fisik dan mental. Ingatlah bahwa Gunung Salak bukan hanya tempat wisata, tapi juga tempat yang menyimpan sejarah, mitos, dan misteri. Selamat mendaki!