Siapa yang tak kenal sepak bola Qatar? Di balik gemilangnya nama Qatar di kancah sepak bola internasional, ada satu nama yang tak bisa dilewatkan: Abdelkarim Hassan. Lahir dan besar di Qatar pada 28 Agustus 1993, Hassan bukan sekadar pemain sepak bola biasa. Ia adalah simbol perkembangan sepak bola Qatar, produk dari akademi sepak bola terkemuka, dan penerima penghargaan bergengsi di tingkat Asia. Mari kita telusuri perjalanan karier dan kisah hidupnya yang menginspirasi.
Lulusan Aspire Academy, Debut di Liga Champions AFC
Perjalanan Hassan dimulai dari Aspire Academy, sebuah institusi sepak bola yang dikenal dengan program pengembangan pemain muda yang komprehensif. Lulus pada tahun 2011, Hassan langsung menunjukkan bakatnya di lapangan hijau. Ia menjadi pemain termuda yang tampil di Liga Champions AFC pada usia 17 tahun. Prestasi ini adalah bukti dari kualitas dan potensi besar yang dimiliki Hassan sejak usia dini.
Bakatnya terus berkembang pesat, dan pada tahun 2012-2013, ia dinobatkan sebagai Young Player of The Year di Qatar Stars League. Penghargaan ini adalah validasi dari kerja keras dan dedikasinya dalam dunia sepak bola.
Also Read
Kontroversi dan Pembelajaran di Lapangan
Tidak semua perjalanan karier Hassan berjalan mulus. Pada tahun 2012, pertandingan melawan tim Malaysia U-23 membawa pengalaman pahit bagi Hassan. Pelanggarannya terhadap Mohd Azrif memicu konflik yang melibatkan pemain Malaysia lainnya. Insiden ini menjadi pelajaran berharga bagi Hassan tentang pentingnya menjaga sportivitas dan kontrol emosi di lapangan. Kekalahan Qatar pada pertandingan tersebut, dengan skor 2-0, menjadi motivasi bagi Hassan untuk terus memperbaiki diri.
Membawa Kebanggaan di Piala Asia dan Level Asia
Setelah insiden tersebut, Hassan bangkit dengan semangat baru. Pada tahun 2014, ia mencetak gol di Piala Asia AFC U22, menunjukkan kontribusinya bagi timnas Qatar. Meskipun timnya gagal meraih kemenangan di Piala Asia AFC 2015, Hassan tetap mendapat pujian sebagai salah satu bintang turnamen.
Puncak kariernya terjadi pada tahun 2018, di mana Hassan tidak hanya menjadi bagian dari tim Qatar untuk Piala Teluk Arab ke-23, tetapi juga meraih penghargaan Pemain Terbaik Asia. Sebuah pencapaian yang membuktikan kualitasnya sebagai pemain top di benua Asia. Setahun kemudian, pada tahun 2019, Hassan membantu Qatar meraih gelar juara kontinental pertama mereka di Piala Asia AFC 2019.
Hassan juga terus berkontribusi bagi timnas Qatar dalam pertandingan persahabatan, salah satunya adalah pertandingan melawan Irlandia pada 30 Maret 2021 yang berakhir dengan skor imbang 1-1.
Lebih dari Sekadar Pemain, Inspirasi bagi Generasi Muda
Abdelkarim Hassan bukan sekadar pemain sepak bola berbakat. Ia adalah representasi dari perkembangan sepak bola Qatar yang pesat. Perjalanannya dari Aspire Academy hingga meraih penghargaan di tingkat Asia adalah inspirasi bagi generasi muda Qatar dan seluruh penggemar sepak bola di Asia. Dengan talenta, kerja keras, dan dedikasinya, Hassan telah menorehkan namanya sebagai salah satu pemain sepak bola terbaik yang pernah dimiliki Qatar.
Kisah Abdelkarim Hassan adalah bukti bahwa dengan kerja keras dan tekad yang kuat, mimpi-mimpi besar bisa diraih. Ia menjadi contoh bagi para pemain muda untuk terus berjuang dan mengejar impian di lapangan hijau.