Jakarta, [Tanggal Hari Ini] – Dunia maya kembali dihebohkan dengan kabar mengejutkan dari seorang konten kreator ternama, Afifah Riyad Seah Rikas. Afifah, yang dikenal dengan konten-kontennya yang inspiratif dan menghibur, baru-baru ini mengungkapkan pengalaman pahitnya menjadi korban kekerasan. Pengakuan ini, yang dibagikan melalui akun Instagram pribadinya, sontak menyita perhatian publik dan menuai simpati.
Kronologi Kejadian: Pertemuan yang Berujung Penganiayaan
Afifah Riyad, lahir di Jakarta pada 24 Mei 2001, saat ini berusia 22 tahun. Ia dikenal sebagai sosok ibu muda yang aktif di media sosial. Namun, di balik keceriaannya, tersimpan luka mendalam akibat tindakan kekerasan yang dialaminya pada Juni 2023. Pengungkapan ini baru ia lakukan pada Oktober 2023, setelah merasa cukup kuat secara fisik dan mental untuk berbicara.
Awal mula masalah ini dipicu oleh konten yang dibuat oleh mantan pacar suaminya, Derry Fransakti, yang dianggap merugikan dan membahas masa lalu mereka. Merasa tidak nyaman, Afifah pun membalas dengan konten yang menyuarakan ketidaksetujuannya. Hal ini berujung pada inisiatif mediasi dengan mantan pacar suaminya, yang berujung pada pertemuan di sebuah restoran pada 20 Juli.
Also Read
Namun, pertemuan yang diharapkan menjadi ajang penyelesaian masalah justru berubah menjadi mimpi buruk bagi Afifah. Menurut pengakuannya, mantan pacar suaminya melakukan penyerangan fisik. Afifah mengalami luka cakar di wajah dan leher, serta tendangan berulang kali di perut, termasuk bekas luka operasi caesar. Ia berusaha membela diri dengan menggigit kaki pelaku, sebelum akhirnya dilerai oleh staf restoran.
Dampak dan Harapan Afifah
Pengalaman traumatis ini bukan hanya berdampak pada fisik Afifah, tetapi juga pada kondisi mentalnya. Sebagai seorang ibu yang sedang menyusui, ia khawatir dampak kekerasan ini akan mempengaruhi kualitas air susu ibunya (ASI). Afifah telah melaporkan kejadian ini kepada pihak berwajib dan berharap agar kasusnya segera diproses. Ia juga memohon dukungan dan doa dari teman-temannya agar masalah ini cepat selesai dan ia dapat kembali pulih.
Analisis dan Perspektif Baru
Kisah Afifah Riyad ini menjadi pengingat penting tentang bahaya kekerasan, terutama terhadap perempuan. Kasus ini juga menyoroti dampak negatif dari perseteruan di media sosial yang bisa berujung pada tindakan kekerasan di dunia nyata. Lebih dari itu, kasus Afifah menjadi contoh nyata bagaimana kekerasan, bahkan yang terjadi secara fisik, dapat merusak kehidupan seorang ibu, baik secara fisik maupun mental, dan mengganggu proses pemberian ASI yang sangat penting bagi bayi.
Penting untuk kita semua, baik sebagai individu maupun masyarakat, untuk lebih bijak dalam bermedia sosial, menghindari perseteruan yang tidak perlu, dan mengedepankan dialog yang konstruktif. Kita juga perlu mendukung korban kekerasan untuk berani berbicara dan mencari keadilan. Dukungan publik terhadap Afifah Riyad, seorang ibu muda yang berani bersuara, menjadi langkah awal untuk menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari kekerasan. Semoga keadilan segera berpihak pada Afifah dan ia dapat pulih sepenuhnya dari trauma yang dialaminya.