Drama Korea memang bikin candu, tapi jangan lupakan talenta-talenta sepak bola Negeri Ginseng yang tak kalah memukau. Di antara nama-nama besar, terselip sosok Ahn Jung-hwan, legenda yang kisahnya lebih dari sekadar gol dan kemenangan. Ia adalah representasi drama sepak bola itu sendiri: penuh intrik, kontroversi, dan romansa.
Pria kelahiran 27 Januari 1976 ini memulai karier sepak bolanya dengan gemilang. Sejak terpilih dalam tim nasional U-20 Korea Selatan pada 1994, bakat Ahn terus terasah. Medali perak di Universiade 1997 menjadi bukti bahwa ia adalah aset berharga bagi sepak bola Korea Selatan.
Klub Busan Daewoo Royals menjadi saksi awal kiprah Ahn di kancah profesional. Ia tak butuh waktu lama untuk membuktikan kelasnya. Gelar K League Most Valuable Player (MVP) pada tahun 1999 menjadi hadiah atas kerja kerasnya.
Also Read
Mimpi Ahn menembus Eropa terwujud pada tahun 2000 saat ia bergabung dengan klub Serie A Italia, Perugia. Ia mencetak sejarah sebagai pemain Korea Selatan pertama yang merumput di liga bergengsi tersebut. Namun, kisah di Italia tak semanis yang dibayangkan. Ia dikucilkan oleh rekan setim dan kaptennya. Meski sudah 30 kali tampil dan mencetak lima gol dalam dua musim, Ahn merasa terasingkan.
Puncak kontroversi terjadi saat Piala Dunia FIFA 2002. Ahn yang membela Korea Selatan menjadi pahlawan dengan mencetak gol kemenangan melawan Italia. Ironisnya, saat itu ia masih terikat kontrak dengan Perugia. Kekalahan yang menyakitkan bagi Italia itu berujung pemutusan kontrak Ahn. Sebuah drama di luar lapangan yang tak kalah seru dari jalannya pertandingan.
Lepas dari Italia, Ahn melanjutkan karier ke Jepang bersama Shimizu S-Pulse. Banyak klub Eropa yang tertarik, namun bayang-bayang konflik dengan Perugia menjadi penghalang. Ahn sempat kembali ke Eropa dengan bergabung klub Prancis, Metz, dan klub Jerman, MSV Duisburg, sebelum akhirnya kembali ke Korea Selatan membela Suwon Samsung Bluewings.
Sayang, performa Ahn terus menurun. Ia tak mampu menembus skuad tim nasional untuk Piala Asia AFC 2007. Sempat rehat, ia kembali ke Busan Daewoo Royals sebelum akhirnya pensiun pada 2012, setelah sempat tampil dalam Piala Dunia FIFA 2010.
Namun, di balik semua dramanya di lapangan hijau, ada kisah cinta yang menghangatkan. Ahn bertemu dengan Hye Won, seorang Miss Korea, pada sebuah acara fashion show tahun 1999. Keduanya kemudian menikah pada tahun 2001 dan dikaruniai dua orang anak.
Kisah Ahn Jung-hwan bukan hanya tentang sepak bola. Ini adalah kisah tentang bakat, perjuangan, kontroversi, dan cinta. Ia adalah bukti bahwa seorang atlet bukan hanya sekadar mesin pencetak gol, tetapi juga manusia dengan segala kompleksitasnya. Kisahnya akan selalu dikenang, bukan hanya karena kemampuannya di lapangan, tetapi juga karena drama yang ia ukir dalam perjalanan kariernya. Sebuah kisah inspiratif bagi para pecinta bola di seluruh dunia.