Dari Wonogiri, Jawa Tengah, nama Anang Ma’ruf Aslamudin atau lebih dikenal sebagai Anang Sopan Rmx, kini mulai diperhitungkan dalam kancah musik remix Tanah Air. Bukan nama besar dari label rekaman raksasa, Anang justru membangun jejaknya secara mandiri melalui platform YouTube. Perjalanannya yang dimulai sejak 2020 ini, membuktikan bahwa talenta dan kerja keras dapat menembus batasan geografis dan industri.
Puncaknya terjadi pada tahun 2023 hingga 2024, ketika lagu remixnya "Drop sg pemburu" meledak di pasaran. Dirilis di bawah bendera Cfm music group, lagu ini tak hanya mencuri perhatian, tetapi juga mengukuhkan posisi Anang sebagai salah satu remixer yang patut diperhitungkan. Dari sinilah, label "artis musik" mulai melekat pada dirinya, seiring dengan pundi-pundi rupiah yang mengalir.
Menariknya, Anang tidak hanya mengandalkan popularitas sesaat. Ia tetap konsisten dalam berkarya dan mengunggah lagu-lagu remix terbarunya di kanal YouTube Anang Sopan Rmx. Meski jumlah pengikutnya saat ini baru mencapai 1,6 ribu, angka tersebut adalah bukti bahwa ia telah membangun basis penggemar yang loyal. Ini menunjukkan bahwa kualitas karyanya lah yang menjadi daya tarik utama, bukan sekadar ikut-ikutan tren.
Also Read
Fenomena Anang Sopan Rmx ini mencerminkan perubahan lanskap industri musik saat ini. Generasi muda semakin banyak yang memilih jalur independen untuk menunjukkan karyanya. Platform digital menjadi arena pertarungan yang lebih egaliter, di mana kesempatan untuk bersinar terbuka lebar bagi siapa saja yang memiliki bakat dan kemauan untuk bekerja keras.
Lebih dari sekadar hiburan, kesuksesan Anang juga memberikan inspirasi bagi para musisi daerah, bahwa dengan memanfaatkan teknologi dan kreativitas, mereka juga bisa menjangkau pasar yang lebih luas dan meraih kesuksesan yang sama. Kisah Anang Sopan Rmx adalah contoh nyata bagaimana talenta lokal dapat menggebrak panggung musik nasional, bahkan mungkin internasional. Ia bukan sekadar remixer, tapi juga representasi semangat pantang menyerah dan inovasi generasi muda Indonesia. Penghasilan 1 hingga 3 juta per bulan dari karyanya adalah bukti bahwa passion yang ditekuni dengan sungguh-sungguh bisa memberikan dampak ekonomi yang positif. Ini adalah angin segar bagi dunia musik independen dan bukti bahwa era digital membuka peluang tak terbatas bagi semua.