Siapa bilang Bali hanya punya pantai indah? Di balik pesona Pulau Dewata, lahir seorang talenta muda sepak bola, Andre Pangestu. Namanya mungkin belum sepopuler bintang-bintang lapangan hijau lainnya, tapi sepak terjangnya patut diperhatikan. Andre, bek muda berusia 17 tahun ini, telah membuktikan dirinya bukan sekadar pemain biasa. Yuk, kita kupas tuntas perjalanan kariernya, dari SSB Putra Dewata hingga pemusatan latihan di Inggris!
Lahir pada 22 Januari 2006, Andre telah menunjukkan kecintaannya pada sepak bola sejak dini. Ia mengasah bakatnya di SSB Putra Dewata Bali, tim yang menjadi kawah candradimuka bagi banyak pemain muda Bali. Meski usianya masih sangat muda, Andre memiliki postur yang ideal sebagai bek tengah, yakni 178 cm. Tinggi badan ini menjadi modal penting dalam duel udara dan menjaga pertahanan.
Andre tidak hanya unjuk gigi di level lokal. Ia tercatat pernah membela Bali dalam berbagai turnamen bergengsi, seperti Danone Nation Cup dan Piala Menpora U-13. Puncaknya, Andre meraih penghargaan sebagai bek terbaik di turnamen internasional Badung IFC U-13 pada tahun 2019. Prestasi ini semakin mengukuhkan bakatnya sebagai pemain belakang yang andal. Ia bahkan mampu menyumbangkan dua assist, menunjukkan bahwa ia bukan hanya piawai bertahan, tapi juga bisa berkontribusi dalam penyerangan.
Also Read
Perjalanan Andre tidak selalu mulus. Ia sempat mengikuti seleksi di Sekolah Sepak Bola Ragunan pada tahun 2020, namun sayangnya gagal lolos. Namun, kegagalan ini tidak mematahkan semangatnya. Ia justru semakin termotivasi untuk membuktikan diri. Kerja kerasnya berbuah manis dengan bergabungnya ia ke Akademi Bali United. Bersama tim U-16 Bali United, Andre menunjukkan kualitasnya dengan membantu tim menembus babak delapan besar Elite Pro Academy Liga 1 U-16 tahun 2021.
Performa gemilang Andre menarik perhatian tim nasional. Ia kemudian dipanggil untuk bergabung dengan Timnas Indonesia U-16 di bawah asuhan Bima Sakti. Ia menjadi bagian penting dari tim yang berhasil menjuarai Piala AFF U-16 tahun 2022. Debutnya bersama Timnas U-16 terbilang manis, dengan kemenangan telak 9-0 atas Singapura.
Setelah itu, Andre melanjutkan perjalanannya bersama Timnas Indonesia U-17 dalam ajang Kualifikasi Piala Asia U-17 2023. Debutnya bersama Timnas U-17 terjadi saat melawan Palestina dengan kemenangan 2-0. Sayangnya, Timnas Indonesia U-17 gagal melaju ke putaran final.
Meski perjalanannya bersama Timnas U-17 harus terhenti, Andre tidak patah arang. Potensi besarnya diakui oleh pelatih Garuda Select, Dennis Wise dan Des Walker. Ia terpilih untuk mengikuti pemusatan latihan di Loughborough, Inggris, bersama pemain-pemain muda berbakat dari berbagai negara. Ini adalah kesempatan emas bagi Andre untuk mengembangkan kemampuannya dan mendapatkan pengalaman berharga di level internasional.
Perspektif Baru: Lebih dari Sekadar Potensi
Andre Pangestu bukan hanya sekadar pemain muda yang berpotensi. Ia adalah representasi dari talenta sepak bola Indonesia yang tersebar di berbagai daerah, termasuk Bali. Perjalanannya dari SSB lokal hingga pemusatan latihan di Inggris adalah bukti bahwa kerja keras dan dedikasi bisa membawa seseorang meraih impiannya.
Keberhasilan Andre terpilih untuk mengikuti program Garuda Select juga menunjukkan bahwa Indonesia punya talenta-talenta muda yang siap bersaing di level internasional. Ini adalah angin segar bagi persepakbolaan Indonesia, yang tengah berbenah untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi.
Andre Pangestu adalah contoh nyata bahwa pemain muda Indonesia mampu bersinar di tengah persaingan ketat. Dengan dukungan yang tepat dan kesempatan yang sama, bukan tidak mungkin Andre akan menjadi pilar utama Timnas Indonesia di masa depan. Mari kita nantikan kiprahnya dan terus dukung talenta-talenta muda Indonesia untuk mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.