Lagu "Asmalibrasi" dari grup musik Soegi Bornean kembali mengguncang jagat maya. Tiga tahun setelah perilisannya, lagu ini mendadak viral dan masuk jajaran trending di Youtube dan TikTok. Namun, di balik popularitasnya, lirik lagu ini justru menuai perdebatan di kalangan warganet Twitter. Banyak yang menilai liriknya tidak masuk akal.
Terlepas dari kontroversi tersebut, "Asmalibrasi" tetap menjadi daya tarik tersendiri bagi para pecinta musik. Liriknya yang unik, perpaduan antara bahasa Indonesia, Sansekerta, Jawa, dan Swahili, menciptakan nuansa puitis dan misterius.
Lirik "Asmalibrasi" dan Interpretasinya
Berikut lirik lengkap lagu "Asmalibrasi" yang mungkin membuatmu penasaran:
Also Read
Laras rasa nihil ragu
Biar, biarlah merayu di ruang biru
Bias kita jadi taksu gairah kalbu mendayu
Sabda diramu
Kini saatnya merangkai binar asmara
Melebur ‘tuk satukan ego dalam indahnya
Berdansa dalam bahtera mahligai rasa
Merajut ketulusan jiwa
Mengabdi dalam indahnya kalbu
Mengukir ruang renjana selamanya
Berdansa dalam bahtera mahligai rasa
Merajut ketulusan jiwa
Mengabdi dalam indahnya kalbu
Mengukir ruang renjana selamanya
Lirik ini memang tidak terikat pada struktur bahasa baku. Fany Soegiarto, vokalis Soegi Bornean, sendiri mengakui bahwa lirik "Asmalibrasi" adalah sebuah karya sastra yang tidak selalu mengikuti standar linguistik. Justru di situlah letak keunikan dan keindahannya.
Jika kita telisik lebih dalam, "Asmalibrasi" bukan sekadar rangkaian kata-kata indah. Lagu ini mengisahkan tentang cinta yang mendalam antara dua insan. Liriknya menggambarkan bagaimana dua individu dengan ego yang berbeda mencoba untuk bersatu dalam sebuah hubungan. Mereka berjanji untuk membangun komitmen dan saling mengerti satu sama lain.
Istilah "Asmalibrasi" sendiri, meskipun terdengar asing, seolah menjadi representasi dari proses penyeimbangan cinta. Proses di mana dua hati mencoba menyelaraskan ritme, mimpi, dan harapan. Lirik-lirik seperti "melebur ‘tuk satukan ego" dan "merajut ketulusan jiwa" menegaskan komitmen tersebut.
Soegi Bornean: Perpaduan Musik dan Budaya
Soegi Bornean terbentuk pada April 2019 di Semarang. Grup ini digawangi oleh Fany Soegiarto (vokal), Aditya Ilyas (gitar), Danar Komar (gitar), dan Bagas Prasetyo (bass). Keunikan musik mereka terletak pada perpaduan unsur folk, pop, dan sentuhan etnik Indonesia.
"Asmalibrasi" merupakan single pertama mereka yang dirilis pada 21 Juli 2019. Lagu ini berhasil mencuri perhatian publik dengan liriknya yang puitis dan musiknya yang menenangkan. Hingga saat ini, video musik "Asmalibrasi" di YouTube telah ditonton lebih dari 48 juta kali dan sempat menduduki peringkat ke-26 dalam kategori video musik terpopuler.
Fenomena Viral dan Pembuktian Karya Seni
Fenomena viral "Asmalibrasi" menunjukkan bahwa karya seni yang unik dan berbeda akan selalu menemukan penggemarnya. Meskipun liriknya diperdebatkan, lagu ini tetap mampu menyentuh hati banyak orang. "Asmalibrasi" menjadi bukti bahwa musik bukan sekadar hiburan, tetapi juga dapat menjadi wadah untuk menyampaikan pesan dan nilai-nilai yang mendalam.
Lagu ini mengajarkan kita untuk tidak selalu terpaku pada standar baku. Terkadang, keindahan justru lahir dari ketidaksempurnaan dan keberanian untuk tampil beda. Soegi Bornean telah berhasil menciptakan karya yang orisinal dan berkesan. Apakah kamu salah satu yang ikut tersihir oleh lagu ini?