Konflik Israel-Palestina kembali memanas, dan sorotan dunia tak lepas dari sosok Binyamin "Bibi" Netanyahu, Perdana Menteri Israel yang kini kembali memimpin. Sosok yang menyebut Hamas sebagai "ISIS" ini kerap menuai kontroversi, namun jejak karier politiknya jelas tak bisa diabaikan. Mari kita telusuri lebih dalam profil, latar belakang, hingga sepak terjangnya.
Keluarga dan Pendidikan: Akar Kuat dalam Sejarah Israel
Lahir di Yerusalem, Netanyahu tumbuh dalam keluarga yang lekat dengan sejarah dan politik Israel. Ayahnya, Benzion Netanyahu, seorang sejarawan Yahudi terkemuka, menanamkan kecintaan pada sejarah dan identitas bangsa. Pengaruh ini membentuk pandangan dunia Netanyahu, yang sering kali dianggap nasionalis dan tegas dalam mempertahankan kepentingan Israel.
Netanyahu memiliki dua saudara, salah satunya Yonatan Netanyahu yang gugur dalam operasi penyelamatan sandera di Entebbe. Pengalaman ini, serta riwayat keluarganya, kemungkinan besar memengaruhi komitmen Netanyahu terhadap keamanan dan pertahanan Israel.
Also Read
Di usia muda, Netanyahu menghabiskan waktu di Amerika Serikat, dan menamatkan sekolah menengah di Pennsylvania. Ia kemudian melanjutkan pendidikan tinggi di Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan Harvard University, tempat ia menggali ilmu arsitektur, bisnis, dan ilmu politik. Pendidikan di AS memberikan wawasan global yang memperkaya perspektifnya, namun tetap berakar pada kepentingan nasional Israel.
Dari Militer hingga Dunia Bisnis dan Politik
Sebelum terjun ke dunia politik, Netanyahu mengabdikan dirinya pada militer. Bergabung dengan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada 1967, ia terlibat dalam berbagai misi berbahaya, termasuk operasi penyelamatan sandera pesawat Sabena. Ia juga ikut serta dalam Perang Yom Kippur. Pengalaman di militer membentuk mentalitas kepemimpinannya yang tegas dan berani mengambil risiko.
Setelah pensiun dari militer, Netanyahu sempat berkarier di bidang bisnis, sebelum kembali ke arena publik dengan menjabat sebagai Wakil Kepala Misi di Kedutaan Besar Israel di Washington, D.C. dan kemudian menjadi Duta Besar Israel untuk Amerika Serikat. Peran ini memberikan Netanyahu jaringan dan pengalaman diplomatik yang berharga, yang kemudian ia manfaatkan dalam karier politiknya.
Politik dan Kontroversi: Perdana Menteri Terlama dan Penuh Gejolak
Karier politik Netanyahu terus menanjak. Ia terpilih sebagai anggota Knesset dan memimpin Partai Likud. Pada 1996, ia memenangkan pemilu dan menjadi Perdana Menteri Israel termuda yang lahir setelah pendirian negara itu. Ini merupakan awal dari perjalanan politik yang panjang dan penuh gejolak.
Netanyahu dikenal dengan kebijakan garis kerasnya, terutama terhadap isu keamanan dan hubungan dengan Palestina. Ia berulang kali menegaskan perlunya keamanan Israel dan menolak kompromi yang dianggap membahayakan negara. Sikap ini membuatnya dicintai oleh sebagian rakyat Israel, namun juga dikritik oleh komunitas internasional dan pihak-pihak yang mendukung solusi dua negara.
Setelah beberapa tahun absen dari kursi Perdana Menteri, Netanyahu kembali berkuasa pada 2009 dan memimpin Israel hingga 2021. Ia sempat menjabat sebagai Menteri Keuangan, namun mengundurkan diri karena perbedaan pandangan soal penarikan Israel dari Jalur Gaza.
Pada Desember 2022, Netanyahu kembali terpilih sebagai Perdana Menteri Israel, menandai kembalinya ke panggung politik setelah beberapa waktu di luar kekuasaan. Kembalinya Netanyahu di tengah konflik yang memanas menggarisbawahi bahwa ia masih menjadi salah satu tokoh paling penting dan berpengaruh di Israel.
Pernikahan dan Kehidupan Pribadi
Kehidupan pribadi Netanyahu juga menarik perhatian publik. Ia telah menikah tiga kali dan memiliki tiga orang anak. Pernikahan pertamanya dengan Micki Weizman menghasilkan seorang putri, Noa. Pernikahan keduanya dengan Fleur Cates, seorang warga Inggris yang pindah agama menjadi Yahudi, berakhir dengan perceraian. Pernikahan ketiganya dengan Sara Ben-Artzi, seorang psikolog, menghasilkan dua orang putra, Yair dan Avner. Kehidupan pribadi Netanyahu sering kali menjadi sorotan media, dan tak jarang diwarnai dengan kontroversi.
Refleksi Akhir
Binyamin Netanyahu adalah sosok yang kompleks, seorang politikus dengan ketegasan yang kontroversial dan perjalanan karier yang unik. Ia telah memimpin Israel di berbagai masa sulit dan mengubah wajah politik negara tersebut. Sebagai Perdana Menteri terlama dalam sejarah Israel, ia telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan. Namun, di balik itu semua, pertanyaan tentang masa depan perdamaian Israel-Palestina masih tetap menjadi tantangan terbesar yang dihadapi Netanyahu dan rakyat Israel.