Blockchain: Bukan Sekadar Kripto, Ini Sejarah dan Cara Kerjanya yang Perlu Kamu Tahu!

Fatma Lutfia

Serba Serbi Kehidupan

Mungkin kamu sering mendengar istilah blockchain belakangan ini, apalagi kalau lagi ngikutin perkembangan dunia kripto. Tapi, tahukah kamu kalau teknologi ini sebenarnya jauh lebih dari sekadar mata uang digital? Yuk, kita bedah bareng tentang sejarah dan cara kerja blockchain, biar kamu makin melek teknologi!

Lebih dari Sekadar Buku Kas Biasa

Bayangkan sebuah buku kas digital, tapi bukan cuma satu, melainkan tersebar di banyak komputer yang terhubung dalam satu jaringan. Itulah blockchain, sebuah database terdistribusi yang punya struktur data unik. Data transaksi dikumpulkan dalam blok-blok dengan kapasitas terbatas. Tiap blok ini ibarat lembaran buku kas yang bisa menampung ribuan transaksi, tergantung ukurannya.

Nah, setiap blok yang sudah terverifikasi akan "dikunci" dengan kode unik yang disebut hash. Kode ini bukan sembarang kode. Ia dihasilkan dari data dalam blok tersebut dan juga hash blok sebelumnya. Jadi, blok-blok ini saling terhubung membentuk rantai yang tak terputus. Kalau ada data dalam satu blok yang diubah, otomatis hash-nya ikut berubah, dan perubahan itu bakal merambat ke blok-blok berikutnya. Inilah yang bikin blockchain sangat aman dan sulit dimanipulasi.

Dari Mana Asalnya?

Mungkin banyak yang mengira blockchain lahir bersamaan dengan Bitcoin, tapi faktanya tidak! Konsep dasarnya sudah dikembangkan jauh sebelum itu, tepatnya di awal tahun 1990-an oleh dua ilmuwan bernama Stuart Haber dan Scott Stornetta. Mereka meletakkan fondasi teknologi ini yang kemudian diadaptasi oleh Satoshi Nakamoto (nama samaran) pada tahun 2008 untuk menciptakan Bitcoin.

Nakamoto, melalui whitepaper yang dirilis pada tahun 2009, menjelaskan bagaimana blockchain bisa meningkatkan keamanan transaksi mata uang digital berkat sistem desentralisasinya. Ia mengutip tiga hasil riset Haber dan Stornetta, menunjukkan bahwa gagasan blockchain bukan sesuatu yang muncul tiba-tiba, melainkan hasil dari penelitian panjang.

Bagaimana Sih Cara Kerjanya?

Blok pertama dalam blockchain disebut genesis block. Setiap blok baru yang ditambahkan akan selalu berada di ujung rantai, dan tiap blok baru itu akan membawa serta informasi tentang seluruh blok sebelumnya untuk menjaga keutuhan rantai.

Sebelum blok baru bisa masuk ke rantai, ia harus diverifikasi dulu oleh algoritma. Cara verifikasinya bisa beda-beda, tergantung mekanisme konsensus yang dipakai. Mekanisme ini memastikan bahwa setiap data yang masuk ke dalam blok adalah benar, akurat, dan aman.

Di Bitcoin, misalnya, para penambang harus memecahkan teka-teki kriptografi yang rumit untuk bisa menambahkan blok baru. Proses ini memang membutuhkan energi listrik yang besar. Bitcoin tercatat mengonsumsi sekitar 80 TwH per tahun.

Plus Minus Teknologi Blockchain

Sama seperti teknologi lainnya, blockchain juga punya sisi positif dan negatifnya. Berikut beberapa poin yang perlu kita ketahui:

  • Energi Besar: Proses verifikasi dan penambahan blok baru memerlukan daya listrik yang cukup besar. Hal ini menjadi perhatian, terutama dalam isu lingkungan.
  • Kepadatan Jaringan: Kalau terlalu banyak transaksi dalam satu waktu, jaringan bisa jadi padat. Akibatnya, biaya transaksi mahal, prosesnya lambat, dan bahkan bisa gagal.
  • Skalabilitas: Ini adalah salah satu tantangan terbesar. Mampukah teknologi ini menahan beban jika digunakan oleh jutaan orang sekaligus? Banyak inovasi yang sedang dikembangkan untuk mengatasi masalah skalabilitas ini.
  • Keamanan: Blockchain menggunakan kriptografi canggih yang membuatnya aman dari serangan. Tapi, titik lemahnya ada pada teknologi yang terhubung dengannya, seperti wallet digital atau platform aplikasi.
  • Pseudonimitas: Data transaksi memang disamarkan, jadi identitas asli pengguna tidak diketahui. Ini memberikan privasi, tapi juga transparansi.
  • Global: Aplikasi dan platform berbasis blockchain bersifat global, tak terbatas oleh batas negara.
  • **Peer-to-peer (P2P): Semua transaksi diproses secara langsung antar pengguna, tanpa perantara pihak ketiga.
  • Transparan: Semua data transaksi dalam blockchain publik bisa diakses oleh siapa saja.

Bukan Cuma Soal Kripto, Tapi Potensi Lebih Besar

Meskipun sering dikaitkan dengan dunia kripto, potensi blockchain jauh lebih luas dari itu. Teknologi ini bisa diterapkan dalam berbagai bidang, mulai dari logistik, supply chain, kesehatan, bahkan pemilu.

Misalnya, dalam supply chain, blockchain bisa membantu melacak asal-usul produk dan memastikan keasliannya. Dalam dunia kesehatan, blockchain bisa digunakan untuk menyimpan dan mengamankan rekam medis pasien. Ini baru sebagian kecil contohnya, dan kita masih terus melihat bagaimana teknologi ini akan berkembang di masa depan.

Jadi, blockchain bukan sekadar buzzword, tapi sebuah teknologi dengan potensi yang sangat besar. Dengan memahami cara kerjanya, kita bisa lebih bijak dalam memanfaatkan dan menghadapi perkembangan teknologi ini. Semoga artikel ini bermanfaat!

Baca Juga

20 Inspirasi Model Rambut Bob Pendek Wanita: Tampil Segar dan Stylish

Husen Fikri

Siapa bilang rambut pendek itu membosankan? Model rambut bob pendek justru menawarkan fleksibilitas dan kesan yang segar. Dari gaya yang ...

Raim Laode Komika Wakatobi Viral Lewat Lagu Komang

Dea Lathifa

Wajahnya mungkin tak asing lagi menghiasi layar kaca, seorang komika yang kini menjelma jadi penyanyi dengan lagu yang menggema di ...

Cahyaniryn: Dari Purwodadi Merajai TikTok, Profil, Karir, dan Kisah Inspiratif di Balik Layar

Dea Lathifa

Fenomena selebriti TikTok terus bermunculan, dan salah satu yang paling mencuri perhatian adalah Cahyaniryn. Bukan sekadar joget-joget biasa, gadis asal ...

Efektivitas Reklame: Lebih dari Sekadar Papan Iklan Besar

Dea Lathifa

Reklame, sering kali kita temui dalam bentuk papan iklan raksasa di pinggir jalan, ternyata memiliki peran yang jauh lebih dalam ...

Cinta Tak Padam Meski Cemburu Membara: Mengulik Makna "Dengan Caraku"

Dea Lathifa

Lagu "Dengan Caraku" yang dipopulerkan oleh Brisia Jodie dan Arsy Widianto, kembali menghiasi perbincangan para penikmat musik. Dirilis pada 2018, ...

Tulip Jingga Simbol Kebahagiaan dan Kehangatan dari Turki ke Seluruh Dunia

Maulana Yusuf

Bunga tulip, dengan kelopaknya yang elegan dan warna-warni cerah, telah lama memikat hati banyak orang di seluruh dunia. Namun, tahukah ...

Tinggalkan komentar